Archives 2024

Cara Cegah Kecemburuan antara Ibu dan Istri, Laki-laki Wajib Tahu

Cara Cegah Kecemburuan antara Ibu dan Istri, Laki-laki Wajib Tahu

Cara Cegah Kecemburuan – Hubungan antara seorang ibu dan istri sering kali menjadi tantangan yang unik dalam kehidupan rumah tangga. Tak jarang, muncul kecemburuan di antara keduanya, terutama jika seorang suami tidak mampu membagi perhatian secara adil. Ketegangan ini biasanya dipicu oleh hubungan emosional yang kuat antara seorang anak laki-laki dengan ibunya, serta kebutuhan seorang istri untuk mendapatkan perhatian dan dukungan dari pasangan.

Namun, dengan pendekatan yang bijaksana, konflik ini bisa dicegah, menciptakan keharmonisan antara ibu dan istri. Berikut adalah panduan untuk mencegah kecemburuan tersebut, berdasarkan pandangan para ahli dan contoh kasus sehari-hari.


Pentingnya Hubungan yang Seimbang

Menurut psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, kedekatan antara anak laki-laki dan ibunya sebenarnya membawa dampak positif. Anak laki-laki yang dekat dengan ibunya cenderung memiliki tingkat empati yang tinggi, lebih sensitif, dan peka terhadap kebutuhan orang lain.

“Anak laki-laki menjadi lebih sensitif, lebih peka, lebih berempati juga,” ujar Vera dalam konferensi pers peluncuran kampanye #BanggaJadiBunda di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2024).

Namun, Vera menegaskan bahwa ketika anak laki-laki telah menikah dan membangun keluarga sendiri, ia harus mampu menetapkan batasan yang jelas antara hubungan dengan ibu dan istri. Batasan ini penting untuk mencegah konflik dan memastikan keduanya merasa dihargai.


Membuat Batasan yang Jelas

Salah satu cara untuk mencegah kecemburuan antara ibu dan istri adalah dengan membuat batasan yang sehat dan jelas. Seorang suami perlu memahami bahwa meskipun kasih sayang terhadap ibu tidak pernah berkurang, ada prioritas yang perlu diberikan kepada istri sebagai pasangan hidup.

“Dia harus menentukan urusan mana yang dia bisa lari ke ibunya dan urusan mana yang tidak perlu,” kata Vera. Misalnya, untuk urusan rumah tangga atau pengambilan keputusan keluarga, sebaiknya suami mendiskusikannya terlebih dahulu dengan istri, bukan dengan ibu.

Memberikan afeksi kepada ibu tetap bisa dilakukan, tetapi suami juga harus menunjukkan perhatian yang setara kepada istri. Dengan begitu, keduanya merasa dihargai tanpa harus saling bersaing untuk mendapatkan perhatian.


Transparansi dalam Hubungan

Komunikasi yang transparan adalah kunci penting dalam mencegah kecemburuan. Seorang suami harus selalu terbuka kepada istrinya tentang aktivitas atau waktu yang dihabiskan bersama ibu.

Misalnya, jika ingin mengantar ibu ke dokter atau menemani berbelanja, suami perlu memberi tahu istrinya terlebih dahulu, bahkan jika memungkinkan, mengajak istri untuk ikut serta.

“Kalau sudah punya istri, tentu harus bersama-sama melakukannya. Jadi enggak diem-diem di belakang istri,” ujar Vera. Dengan transparansi seperti ini, istri tidak akan merasa diabaikan atau tersingkirkan.


Bersikap Bijak dan Adil

Mencegah kecemburuan juga membutuhkan sikap bijak dan adil dari seorang suami. Bersikap adil bukan berarti harus memberikan perhatian dalam porsi yang sama, tetapi lebih kepada memenuhi kebutuhan masing-masing pihak dengan cara yang tepat.

“Kalau suami memberikan apresiasi ke istri lalu ibunya komen, nah itu tantangan buat suaminya,” kata Vera. Misalnya, memberikan hadiah kepada istri tidak harus selalu diikuti dengan pemberian yang sama kepada ibu, namun perhatian kepada ibu tetap harus dijaga dalam bentuk lain.

Sebagai contoh:

  • Mengajak ibu untuk makan bersama atau mengobrol santai di rumah.
  • Memberikan perhatian saat ibu membutuhkan bantuan tanpa mengabaikan istri.

Hal ini mencerminkan bahwa kasih sayang terhadap ibu tetap terjaga, tetapi tidak mengurangi perhatian kepada istri.


Menghormati Kedua Pihak

Menghormati ibu adalah kewajiban seorang anak, namun menghormati istri juga merupakan tanggung jawab suami. Suami perlu memastikan bahwa ia tidak memihak salah satu pihak, terutama ketika muncul konflik kecil atau perbedaan pendapat antara ibu dan istri.

Menghormati ibu berarti memberikan perhatian, mendengarkan pendapatnya, dan tetap terlibat dalam kehidupannya. Sementara itu, menghormati istri berarti mendukung keputusan bersama, menjaga privasi rumah tangga, dan memastikan istri merasa aman dan dihargai.


Kesimpulan

Kecemburuan antara ibu dan istri adalah masalah yang umum dalam kehidupan rumah tangga, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan membuat batasan yang jelas, bersikap transparan, dan adil dalam memberikan perhatian, seorang suami dapat menciptakan harmoni antara kedua pihak yang penting dalam hidupnya.

Sebagai seorang suami, penting untuk memahami bahwa ibu dan istri memiliki tempat yang berbeda dalam hidup Anda. Menghormati dan mencintai keduanya adalah kunci utama untuk menjaga hubungan yang sehat dan harmonis.

Ingatlah bahwa keharmonisan keluarga dimulai dari komunikasi yang baik dan sikap yang bijak. Dengan begitu, kecemburuan dapat dicegah, dan hubungan keluarga menjadi lebih kuat.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

BPKN: Waspadai Klinik Kecantikan Ilegal dan Skincare Berbahaya

BPKN: Waspadai Klinik Kecantikan Ilegal dan Skincare Berbahaya

Skincare Berbahaya – Peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap perawatan kecantikan kulit dan wajah kini telah menjadi tren di berbagai kalangan. Namun, di balik popularitasnya, terdapat ancaman dari praktik klinik kecantikan ilegal dan produk perawatan kulit (skincare) berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih layanan kecantikan dan produk skincare agar tidak terjebak pada risiko yang merugikan.


Risiko Klinik Kecantikan Ilegal

Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN, Heru Sutadi, menjelaskan bahwa praktik klinik kecantikan ilegal sering dilakukan oleh pihak yang tidak memiliki kompetensi medis. Klinik-klinik semacam ini beroperasi tanpa izin resmi dari Kementerian Kesehatan atau Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

“Ketika dilakukan oleh orang-orang yang tidak tepat dan tidak memiliki ijazah kedokteran, risikonya sangat besar,” ujar Heru Sutadi, seperti dikutip dari Antara, Rabu (11/12/2024).

Heru menekankan pentingnya masyarakat untuk memastikan legalitas klinik kecantikan sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan mereka. Tindakan medis yang dilakukan oleh tenaga non-profesional dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti infeksi, alergi, hingga kerusakan permanen pada kulit atau bagian tubuh lainnya.


Langkah-langkah Aman Memilih Klinik Kecantikan

Bagi masyarakat yang ingin menjalani perawatan kecantikan, BPKN memberikan beberapa saran penting:

  1. Periksa Izin Resmi:
    Pastikan klinik kecantikan memiliki izin dari Kementerian Kesehatan dan IDI.
  2. Verifikasi Dokter:
    Pastikan prosedur dilakukan oleh dokter dengan izin praktik resmi. Nama dokter dapat dicek melalui database IDI.
  3. Hindari Tawaran Menggiurkan:
    Klinik yang menawarkan harga sangat murah atau promosi besar-besaran patut dicurigai, terutama jika tidak dapat menunjukkan sertifikasi resmi.
  4. Pilih Tempat yang Kredibel:
    Pilih klinik kecantikan yang memiliki reputasi baik dan transparan dalam memberikan informasi tentang prosedur yang ditawarkan.

Maraknya Produk Skincare Berbahaya

Selain klinik kecantikan ilegal, BPKN juga menyoroti masalah peredaran produk skincare tanpa izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Produk-produk ini sering kali mengandung bahan berbahaya, seperti merkuri, hidrokuinon, dan steroid, yang dapat merusak kulit serta kesehatan tubuh secara keseluruhan.

“Masyarakat harus berhati-hati terhadap produk skincare abal-abal. Jangan sampai niat mempercantik diri justru berujung pada masalah kesehatan,” kata Heru.

Untuk memastikan keamanan produk skincare, masyarakat disarankan untuk:

  • Memeriksa Izin Edar BPOM:
    Cek nomor registrasi BPOM pada kemasan produk melalui situs resmi BPOM atau aplikasi cek BPOM.
  • Menghindari Produk Tanpa Label Jelas:
    Produk yang tidak mencantumkan komposisi bahan, produsen, atau nomor registrasi patut diwaspadai.
  • Membeli dari Sumber Tepercaya:
    Hindari pembelian di tempat yang tidak resmi, seperti pasar tradisional atau platform e-commerce yang tidak memverifikasi penjualnya.

Promosi Operasi Kecantikan

Heru juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap promosi operasi kecantikan yang marak ditawarkan, seperti operasi hidung, dagu, atau lipatan mata. Ia menegaskan bahwa prosedur semacam ini harus dilakukan oleh dokter ahli dengan izin praktik yang jelas.

“Meski prosedur kecantikan dilakukan di luar negeri, masyarakat tetap harus melakukan verifikasi legalitas penyedia layanan di negara tersebut,” tambahnya.


Dukungan terhadap Pengawasan dan Penegakan Hukum

BPKN bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menindak tegas klinik kecantikan ilegal dan dokter palsu. Selain itu, BPOM juga terus mengawasi peredaran produk skincare tanpa izin edar melalui inspeksi pasar dan penelusuran di platform e-commerce. Heru berharap agar produk-produk berbahaya segera ditarik dari peredaran untuk melindungi konsumen.


Peningkatan Literasi Konsumen

Untuk menekan praktik ilegal di dunia kecantikan, BPKN menekankan pentingnya peningkatan literasi konsumen. Masyarakat perlu lebih cermat dalam memilih layanan dan produk kecantikan serta memahami risiko yang dapat ditimbulkan.

“Peningkatan literasi konsumen dan pengawasan yang lebih ketat diharapkan dapat menekan praktik ilegal di dunia kecantikan, sekaligus melindungi masyarakat dari risiko yang membahayakan kesehatan,” ujar Heru.


Kesimpulan

Praktik kecantikan ilegal dan penggunaan produk skincare berbahaya dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan cermat dalam memilih layanan kecantikan maupun produk perawatan kulit.

Dukungan terhadap pengawasan dan penegakan hukum, serta peningkatan kesadaran konsumen, menjadi kunci dalam mengatasi masalah ini. Dengan memilih layanan dan produk yang aman dan legal, masyarakat dapat menikmati manfaat kecantikan tanpa mengorbankan kesehatan. Ingat, kecantikan sejati dimulai dari pilihan yang bijak.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Benarkah Soda Bisa Melancarkan Haid? Fakta dan Penjelasannya

Benarkah Soda Bisa Melancarkan Haid? Fakta dan Penjelasannya

Soda Bisa Melancarkan Haid – Minuman bersoda kerap kali disebut-sebut memiliki kemampuan untuk melancarkan haid atau menstruasi. Beberapa perempuan percaya bahwa konsumsi soda selama menstruasi dapat membantu mempercepat keluarnya darah, sehingga mereka merasa haid menjadi lebih lancar. Namun, apakah klaim ini memiliki dasar medis? Mari kita ulas lebih lanjut.


Soda Melancarkan Haid: Fakta atau Mitos?

Menurut dr. Indriani, SpOG, dokter kandungan dari RS Columbia Asia, kepercayaan bahwa soda dapat memperlancar haid hanyalah mitos belaka. Dalam sebuah talkshow bertajuk ‘Katanya Tabu: Ngobrolin Telat Menstruasi’ yang diadakan di Jakarta X Beauty, dr. Indri menjelaskan bahwa hingga kini tidak ada bukti medis yang mendukung klaim tersebut.

“Banyak orang yang merasa menstruasinya lebih lancar dan lebih banyak keluar kalau minum soda, padahal hal ini adalah sebuah mitos,” ujar dr. Indri.

Ia menambahkan bahwa kepercayaan tersebut kemungkinan besar muncul dari pengalaman individu yang merasa darah menstruasi mereka lebih banyak keluar setelah minum soda. Namun, kondisi ini lebih disebabkan oleh efek sugesti atau placebo daripada pengaruh langsung dari minuman bersoda.


Mengapa Banyak yang Percaya Soda Melancarkan Haid?

Kepercayaan ini diduga berasal dari pengalaman pribadi beberapa orang yang mengonsumsi soda saat menstruasi dan merasa darah mereka keluar lebih banyak. Sugesti memiliki peran besar dalam fenomena ini. Ketika seseorang percaya bahwa sesuatu dapat membantu suatu kondisi, tubuh mereka kadang merespons sesuai harapan, meskipun tidak ada hubungan sebab-akibat yang sebenarnya.

Selain itu, sensasi karbonasi pada minuman bersoda mungkin memberikan rasa segar atau nyaman sementara yang kemudian diasosiasikan dengan peningkatan aliran menstruasi. Namun, secara medis, tidak ada hubungan langsung antara konsumsi soda dan jumlah darah yang keluar selama menstruasi.


Saluran Pencernaan dan Reproduksi Tidak Terkoneksi

Penjelasan medis yang mendasari ketidakefektifan soda dalam melancarkan haid adalah fakta bahwa saluran pencernaan dan saluran reproduksi merupakan dua sistem tubuh yang tidak saling berhubungan. Minuman bersoda masuk melalui saluran pencernaan, mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, hingga usus. Sementara darah menstruasi berasal dari lapisan dinding rahim yang luruh dan dikeluarkan melalui saluran reproduksi.

“Saluran pencernaan dan saluran reproduksi itu jalur yang berbeda, tidak terkoneksi satu sama lain. Jadi, minuman bersoda tidak akan memengaruhi jumlah darah yang keluar saat menstruasi,” tegas dr. Indri.


Efek Soda pada Tubuh

Meskipun soda tidak dapat melancarkan haid, minuman ini dapat memberikan efek tertentu pada tubuh, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Berikut beberapa efek soda yang perlu diperhatikan:

  1. Meningkatkan Kadar Gula Darah
    Soda umumnya mengandung gula tinggi yang dapat memengaruhi kadar gula darah. Ini bisa berdampak pada energi dan suasana hati, tetapi tidak ada kaitannya dengan aliran menstruasi.
  2. Sensasi Karbonasi
    Karbonasi pada soda mungkin memberikan sensasi segar, tetapi tidak memiliki efek langsung pada organ reproduksi.
  3. Efek Dehidrasi
    Kandungan kafein dalam beberapa jenis soda dapat menyebabkan dehidrasi ringan jika dikonsumsi berlebihan. Padahal, hidrasi yang baik penting selama menstruasi untuk mengurangi gejala seperti kram perut.

Faktor yang Memengaruhi Kelancaran Haid

Jika Anda ingin memastikan menstruasi berjalan lancar, fokuslah pada gaya hidup sehat yang mendukung kesehatan reproduksi. Berikut beberapa faktor yang benar-benar dapat memengaruhi kelancaran haid:

  1. Asupan Nutrisi Seimbang
    Konsumsi makanan kaya zat besi, vitamin, dan mineral untuk mendukung kesehatan tubuh selama menstruasi.
  2. Aktivitas Fisik Teratur
    Olahraga ringan seperti yoga atau jalan kaki dapat membantu melancarkan aliran darah dan meredakan kram menstruasi.
  3. Cukup Istirahat
    Tidur yang cukup membantu tubuh mengatur hormon dengan lebih baik, termasuk hormon yang memengaruhi siklus menstruasi.
  4. Hidrasi yang Baik
    Minum cukup air putih dapat membantu tubuh menjaga keseimbangan cairan dan mengurangi gejala kram.
  5. Mengelola Stres
    Stres dapat memengaruhi siklus menstruasi. Praktik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam dapat membantu menjaga hormon tetap seimbang.

Kesimpulan

Mitos tentang soda yang dapat melancarkan haid tidak memiliki dasar medis. Seperti yang dijelaskan oleh dr. Indriani, SpOG, sensasi bahwa soda memperlancar menstruasi lebih merupakan efek sugesti atau placebo. Saluran pencernaan dan reproduksi tidak saling berhubungan, sehingga minuman bersoda tidak akan memengaruhi jumlah darah yang keluar selama haid.

Jika Anda ingin mendukung kesehatan selama menstruasi, fokuslah pada pola makan yang sehat, olahraga teratur, dan manajemen stres. Minuman bersoda boleh saja dikonsumsi sesekali untuk kenikmatan, tetapi jangan berharap efeknya pada kelancaran menstruasi.

Jaga kesehatan dengan cara yang tepat, bukan berdasarkan mitos!

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

8 Obat Alami untuk Atasi Peradangan Kronis

8 Obat Alami untuk Atasi Peradangan Kronis

Atasi Peradangan Kronis – Peradangan kronis merupakan kondisi yang bisa berdampak buruk pada kesehatan jika tidak dikelola dengan baik. Menurut MedicineNet, peradangan yang berlangsung lama dapat memicu berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, radang sendi, dan kanker. Oleh karena itu, mengurangi peradangan kronis menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan tubuh.

Selain perawatan medis, ada berbagai bahan alami yang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengurangi peradangan secara alami. Berikut adalah delapan bahan herbal yang dapat Anda coba untuk mengatasi peradangan kronis, sebagaimana dirangkum dari MedicineNet dan Healthline.


1. Kunyit

Kunyit adalah salah satu bahan herbal yang paling terkenal untuk mengatasi peradangan. Kurkumin, senyawa aktif dalam kunyit, memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang sangat kuat.

Manfaat kunyit untuk peradangan meliputi:

  • Meredakan nyeri akibat radang sendi.
  • Meningkatkan kekebalan tubuh.
  • Membantu mengobati alergi, mengontrol gula darah, dan menurunkan tekanan darah.
  • Potensi melawan kanker dan penyakit neurologis seperti Alzheimer.

Untuk mendapatkan manfaat kunyit, Anda bisa menambahkannya ke dalam masakan, membuat teh kunyit, atau mengonsumsinya dalam bentuk suplemen.


2. Jahe

Jahe mengandung lebih dari 100 senyawa aktif, termasuk gingerol, shogaol, zingiberene, dan zingerone, yang memiliki efek anti-inflamasi. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menekan molekul inflamasi dalam tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 500-1.000 mg jahe per hari dapat membantu penderita osteoartritis dengan:

  • Mengurangi peradangan.
  • Menurunkan penanda inflamasi seperti Tumour Necrosis Factor (TNF-alpha) dan Interleukin-1 beta (IL-1β).
  • Mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan mobilitas sendi.

Anda bisa mengonsumsi jahe dalam bentuk teh, menambahkannya ke makanan, atau memanfaatkan ekstrak jahe sebagai suplemen.


3. Kayu Manis

Kayu manis dikenal sebagai bahan alami yang efektif untuk mengurangi peradangan kronis. Kayu manis mengandung senyawa bioaktif yang dapat menurunkan penanda inflamasi, terutama untuk penyakit seperti:

  • Penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD).
  • Diabetes tipe 2.
  • Rematik.

Analisis dari 12 penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 1.500-4.000 mg kayu manis per hari selama 10-11 hari secara signifikan menurunkan penanda inflamasi seperti C-reactive protein (CRP) dan malondialdehyde (MDA).

Kayu manis bisa ditambahkan ke dalam makanan atau minuman, seperti oatmeal, smoothie, atau teh.


4. Bawang Putih

Bawang putih mengandung senyawa allicin, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Konsumsi bawang putih secara rutin diketahui dapat membantu menurunkan peradangan kronis yang terkait dengan kondisi seperti:

  • Penyakit kardiovaskular.
  • Artritis.
  • Diabetes.

Bawang putih dapat digunakan dalam berbagai masakan atau dikonsumsi dalam bentuk mentah untuk manfaat maksimal.


5. Teh Hijau

Teh hijau kaya akan antioksidan katekin, terutama epigallocatechin gallate (EGCG), yang memiliki efek anti-inflamasi. Teh hijau telah terbukti membantu:

  • Mengurangi peradangan kronis pada penderita penyakit inflamasi usus.
  • Menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

Minum 2-3 cangkir teh hijau setiap hari dapat memberikan manfaat anti-inflamasi yang signifikan.


6. Minyak Ikan

Minyak ikan mengandung asam lemak omega-3, seperti EPA dan DHA, yang dikenal efektif dalam mengurangi peradangan. Penelitian menunjukkan bahwa omega-3 dapat:

  • Mengurangi peradangan pada penderita artritis.
  • Menurunkan risiko penyakit jantung dengan menurunkan penanda inflamasi seperti CRP dan IL-6.

Minyak ikan bisa dikonsumsi melalui suplemen atau makanan seperti salmon, sarden, dan makarel.


7. Lidah Buaya

Lidah buaya memiliki sifat anti-inflamasi dan penyembuhan yang luar biasa. Selain untuk perawatan kulit, lidah buaya juga bermanfaat untuk mengurangi peradangan di dalam tubuh, terutama yang berkaitan dengan:

  • Masalah pencernaan seperti iritasi usus.
  • Peradangan sendi ringan.

Lidah buaya dapat dikonsumsi dalam bentuk jus atau digunakan secara topikal untuk meredakan peradangan lokal.


8. Cengkeh

Cengkeh mengandung eugenol, senyawa antioksidan yang kuat dengan efek anti-inflamasi. Penelitian menunjukkan bahwa cengkeh dapat membantu:

  • Mengurangi peradangan pada penderita artritis.
  • Melindungi tubuh dari stres oksidatif yang dapat memicu peradangan.

Cengkeh bisa digunakan sebagai bumbu masakan, dibuat menjadi teh, atau digunakan dalam bentuk minyak esensial.


Kesimpulan

Peradangan kronis adalah masalah kesehatan serius yang dapat memicu berbagai penyakit kronis jika tidak ditangani. Menggunakan bahan alami seperti kunyit, jahe, kayu manis, bawang putih, teh hijau, minyak ikan, lidah buaya, dan cengkeh dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi peradangan secara alami.

Meski bahan-bahan ini memiliki manfaat yang luar biasa, penting untuk mengonsultasikan penggunaannya dengan dokter, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.

Dengan pola makan sehat dan gaya hidup yang baik, peradangan kronis dapat dikendalikan, sehingga risiko penyakit serius dapat diminimalkan.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Mengapa Kebaya Labuh dan Kerancang Diakui UNESCO?

Mengapa Kebaya Labuh dan Kerancang Diakui UNESCO?

UNESCO – Pada tanggal 4 Desember 2024, kebaya resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia oleh UNESCO. Prestasi ini dicapai melalui joint nomination yang melibatkan lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand. Namun, hanya dua jenis kebaya dari Indonesia yang mendapatkan pengakuan sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia, yakni Kebaya Labuh dari Kepulauan Riau dan Kebaya Kerancang dari Jakarta.

Keputusan ini memunculkan pertanyaan, mengapa hanya dua jenis kebaya ini yang diakui, mengingat kebaya memiliki beragam jenis dan menjadi salah satu simbol keanggunan perempuan Indonesia?


Proses Pendaftaran Warisan Budaya

Miranti Serad Ginanjar, Pemimpin Editorial buku Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan, menjelaskan bahwa Kebaya Labuh dan Kebaya Kerancang dipilih karena keduanya sudah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional (WBTB Nasional). Pengakuan ini menjadi syarat utama sebelum kebaya dapat diajukan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

“Sayangnya, yang masih masuk WBTB Nasional itu baru Kebaya Labuh dan Kebaya Kerancang Jakarta. Ini yang bersama-sama Malaysia dan negara lainnya untuk didaftarkan jenis kebaya tersebut,” ujar Miranti dalam diskusi Tim Nasional Kebaya Indonesia di Jakarta Pusat, Senin (9/12/2024).

Pada awalnya, Indonesia berencana mendaftarkan kebaya melalui single nomination, yaitu mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya dunia secara mandiri. Namun, banyak jenis kebaya Indonesia seperti Kebaya Kartini dan Kebaya Kutubaru belum terdaftar di tingkat nasional, sehingga langkah ini menjadi tidak memungkinkan dalam waktu yang terbatas.


Joint Nomination: Solusi di Tengah Tantangan

Lana T. Koentjoro, Ketua Tim Nasional Kebaya Indonesia, menyebut bahwa joint nomination dipilih karena empat negara lainnya sudah siap untuk mendaftarkan kebaya secara bersama-sama. Dengan waktu yang terbatas, Tim Nasional Kebaya memutuskan untuk tidak melewatkan kesempatan ini.

“Sementara itu, ada juga suara-suara yang menginginkan single nomination. Tetapi ada 10 atau 11 negara lainnya yang antre untuk mendaftarkan kebaya juga,” kata Lana.

Joint nomination tidak hanya menjadi solusi praktis, tetapi juga langkah strategis untuk memastikan kebaya mendapatkan pengakuan dunia. Keputusan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antarnegara di Asia Tenggara dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya bersama.


Harapan untuk Masa Depan Kebaya

Pengakuan dari UNESCO diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat, terutama generasi muda, untuk menggunakan kebaya dalam kehidupan sehari-hari. Lana mencontohkan tradisi berkebaya di Bali yang menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari dan menunjukkan bagaimana kebaya dapat tetap relevan di era modern.

“Bisa lihat kekayaan negara kita, misalnya di Bali yang setiap harinya sudah menjadi tradisi untuk berkebaya, kemudian di daerah-daerah seluruh Indonesia lainnya juga masih banyak yang begitu,” ujarnya.

Selain itu, Lana dan Miranti berharap agar pemerintah lebih aktif memfasilitasi dokumentasi dan pendaftaran jenis kebaya lainnya ke dalam daftar WBTB Nasional. Dengan demikian, jenis kebaya khas Indonesia yang lain, seperti Kebaya Kartini, Kebaya Kutubaru, dan Kebaya Encim, juga dapat diakui oleh dunia.


Peran Komunitas dalam Melestarikan Kebaya

Dalam proses pelestarian kebaya, peran komunitas dan masyarakat sangat penting. Dengan dokumentasi dan dukungan dari pemerintah, komunitas dapat lebih mudah mendaftarkan kebaya khas daerah mereka ke tingkat nasional maupun internasional. Hal ini juga membuka peluang untuk mempromosikan keanekaragaman budaya Indonesia yang kaya.

Selain itu, kebaya dapat menjadi inspirasi bagi desainer muda untuk menciptakan kreasi baru yang tetap mempertahankan nilai budaya sekaligus relevan dengan tren fashion modern. Inisiatif ini tidak hanya melestarikan kebaya sebagai warisan budaya, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai simbol kebanggaan nasional.


Kesimpulan

Pengakuan Kebaya Labuh dan Kebaya Kerancang sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia oleh UNESCO adalah langkah awal yang sangat berarti dalam melestarikan kebaya sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia. Meskipun hanya dua jenis kebaya yang diakui, hal ini membuka peluang besar bagi jenis kebaya lainnya untuk menyusul di masa depan.

Kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat menjadi kunci utama untuk memastikan kebaya tetap hidup di tengah modernisasi. Dengan langkah-langkah strategis seperti dokumentasi, edukasi, dan promosi, kebaya dapat terus menjadi simbol keanggunan yang diwariskan lintas generasi.

Pengakuan ini juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus mencintai, merawat, dan menggunakan kebaya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Mari kita jadikan kebaya sebagai kebanggaan yang tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia!

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Kenali Gejala dan Cara Mengobati Diabetes Melitus pada Anak

Kenali Gejala dan Cara Mengobati Diabetes Melitus pada Anak

Cara Mengobati Diabetes Melitus – Diabetes melitus (DM) pada anak-anak, khususnya diabetes tipe 1, menjadi perhatian utama dalam dunia kesehatan. Penyakit ini terjadi ketika tubuh anak kekurangan insulin secara absolut akibat kerusakan sel pankreas yang disebabkan oleh proses autoimun. Meski sering dikaitkan dengan orang dewasa, diabetes melitus tipe 1 ternyata banyak dialami anak-anak. Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp. A, Subsp. End., FAAP, FRCPI (Hon.), Dokter Spesialis Anak Subspesialis Endokrinologi RS Pondok Indah, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dan tenaga kesehatan akan kondisi ini.

Kurangnya Kesadaran tentang Diabetes pada Anak

“Masalah utama yang terjadi di Indonesia adalah kurangnya kesadaran dari masyarakat bahkan tenaga kesehatan bahwa DM dapat terjadi pada anak, sehingga kasus DM pada anak sering terabaikan,” ujar Prof. Aman, dikutip dari Antara (10/12/2024). Data International Diabetes Federation (IDF) pada 2022 mencatat ada 1,2 juta penderita diabetes tipe 1 pada anak di bawah usia 19 tahun di seluruh dunia. Di Indonesia, kasusnya meningkat signifikan. Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang dirilis Februari 2023, prevalensi diabetes pada anak di Indonesia mencapai 2 per 100.000 anak usia di bawah 18 tahun, dengan peningkatan kasus hingga 70 kali lipat pada Januari 2023.


Gejala Diabetes Melitus pada Anak

Pengenalan dini terhadap gejala diabetes melitus sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Prof. Aman mengungkapkan beberapa gejala awal yang sering dialami anak dengan diabetes tipe 1, yaitu:

  1. Sering haus (polidipsia) – Anak merasa haus terus-menerus.
  2. Sering buang air kecil (poliuria) – Frekuensi buang air kecil meningkat, terutama di malam hari.
  3. Cepat lelah – Anak sering merasa lemah atau lesu tanpa sebab yang jelas.
  4. Penurunan berat badan drastis – Berat badan turun secara signifikan meskipun nafsu makan tetap.
  5. Mudah lapar – Anak sering merasa lapar meskipun baru saja makan.
  6. Infeksi kulit berulang – Anak lebih rentan mengalami infeksi kulit atau luka yang sulit sembuh.

Jika diabetes melitus pada anak sudah berat, dapat muncul kondisi yang disebut ketoasidosis diabetik (KAD). Gejalanya meliputi sesak napas, mual, muntah, sakit perut, dan bahkan pingsan. Prof. Aman menegaskan bahwa kelalaian penanganan pada kondisi ini dapat berakibat fatal.


Cara Mengobati Diabetes Melitus pada Anak

Penanganan diabetes tipe 1 pada anak membutuhkan pendekatan yang menyeluruh. Prof. Aman menjelaskan bahwa ada lima pilar utama dalam pengobatan, yaitu:

1. Penyuntikan Insulin

Penyuntikan insulin merupakan langkah mutlak karena tubuh anak dengan diabetes tipe 1 tidak dapat memproduksi insulin. Hingga saat ini, satu-satunya cara pemberian insulin yang terbukti efektif adalah melalui suntikan di bawah kulit.

2. Pemantauan Gula Darah

Pemantauan gula darah mandiri perlu dilakukan minimal empat kali sehari, yaitu:

  • Pagi hari saat bangun tidur
  • Sebelum makan
  • 1,5-2 jam setelah makan
  • Malam hari sebelum tidur

Hal ini bertujuan untuk memastikan dosis insulin yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tubuh anak.

3. Pengaturan Pola Makan

Pola makan yang sehat dan seimbang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak dan mencegah komplikasi diabetes. Prof. Aman menyarankan pola makan dengan komposisi:

  • 45-50% karbohidrat
  • 15-20% protein
  • Kurang dari 35% lemak

Pasien dan keluarga juga perlu memahami cara menghitung kebutuhan karbohidrat untuk menyesuaikan dosis insulin, sehingga anak memiliki fleksibilitas dalam konsumsi makanan.

4. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik rutin dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, mengurangi kebutuhan suntikan insulin, dan menjaga kebugaran. Rekomendasi aktivitas fisik untuk anak dengan diabetes tipe 1 adalah:

  • Durasi 60 menit setiap hari
  • Kombinasi aktivitas aerobik dan penguatan otot serta tulang
  • Penguatan otot dan tulang dilakukan minimal 3 kali per minggu

5. Edukasi

Edukasi kepada pasien dan keluarga sangat penting agar mereka dapat memahami dan mengelola kondisi diabetes dengan baik. Pendekatan ini melibatkan tim medis yang terdiri dari dokter spesialis anak subspesialis endokrin, ahli gizi, psikolog, dan edukator diabetes.


Harapan untuk Anak dengan Diabetes Melitus

Meskipun diabetes tipe 1 memerlukan penanganan khusus, anak dengan kondisi ini tetap bisa hidup sehat, bahagia, dan berprestasi seperti anak-anak lainnya. Prof. Aman menegaskan bahwa kontrol yang baik memungkinkan anak mencapai cita-citanya tanpa hambatan.

“Penyakit ini tidak menghalangi anak untuk hidup sehat dan meraih impiannya. Yang penting adalah dukungan keluarga, pemahaman yang baik, dan pengelolaan penyakit yang optimal,” katanya.


Kesimpulan

Diabetes melitus pada anak, khususnya tipe 1, adalah kondisi yang memerlukan perhatian serius. Dengan mengenali gejala awal, memberikan penanganan yang tepat, dan mendukung pola hidup sehat, anak-anak dengan diabetes dapat tetap menjalani kehidupan yang produktif. Peran keluarga, tenaga kesehatan, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung anak-anak ini mencapai potensi terbaiknya.

Mari tingkatkan kesadaran tentang diabetes pada anak, karena deteksi dini dan pengelolaan yang baik dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan mereka.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Kenali 5 Tanda Haid Tidak Normal yang Perlu Diwaspadai

Kenali 5 Tanda Haid Tidak Normal yang Perlu Diwaspadai

Tanda Haid Tidak Normal – Haid atau menstruasi adalah siklus bulanan yang normal dialami oleh perempuan sebagai bagian dari fungsi reproduksi. Namun, dalam beberapa kasus, haid yang tidak normal dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang perlu diperhatikan lebih lanjut. Menurut dr. Indriani, SpOG, seorang dokter kandungan dari RS Columbia Asia, penting bagi setiap perempuan untuk mengenali tanda-tanda haid yang tidak normal agar dapat segera mengambil langkah yang tepat.

Berikut adalah lima tanda haid tidak normal yang wajib diwaspadai:

1. Siklus Haid di Luar Rentang Normal

Siklus haid yang normal berkisar antara 24 hingga 38 hari. Jika jarak antar siklus kurang dari 24 hari atau lebih dari 38 hari, maka hal ini dianggap tidak normal. Ketidakteraturan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, gangguan hormon, atau masalah kesehatan lainnya.

Mencatat jadwal menstruasi sangat dianjurkan untuk memantau pola siklus haid. Dengan mencatat tanggal hari pertama dan terakhir menstruasi setiap bulan, perempuan dapat melihat apakah interval siklusnya konsisten atau tidak.

“Kita bisa lihat dari intervalnya, maka sangat penting agar setiap wanita mencatat jadwal menstruasinya, dari hari pertama sampai hari terakhirnya itu harus dicatat,” jelas dr. Indri dalam sebuah talkshow bertajuk ‘Katanya Tabu: Ngobrolin Telat Menstruasi’ di Jakarta X Beauty, Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (7/12/2024).

2. Durasi Haid Terlalu Singkat atau Terlalu Panjang

Durasi menstruasi normal berkisar antara tiga hingga tujuh hari. Jika durasi haid kurang dari tiga hari atau lebih dari tujuh hari, hal ini dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan.

Misalnya, durasi yang terlalu singkat dapat mengindikasikan ketidakseimbangan hormon, sedangkan durasi yang terlalu panjang bisa menjadi tanda kondisi seperti endometriosis atau fibroid rahim.

“Durasi yang secara medis kita katakan normal adalah sekitar tiga sampai tujuh hari. Jadi, kalau kurang atau lebih dari itu pun harus lebih aware,” tutur dr. Indri.

3. Jumlah Darah Berlebihan atau Terlalu Sedikit

Jumlah darah haid yang normal berkisar antara 80 hingga 100 cc dalam satu siklus. Untuk mengukur jumlah darah, perempuan dapat memperhatikan frekuensi mengganti pembalut. Biasanya, pembalut diganti lima hingga enam kali sehari.

Jika seseorang harus mengganti pembalut lebih dari enam kali sehari atau jika darah haid terlalu sedikit (kurang dari 80 cc dalam satu siklus), hal ini dapat menjadi tanda masalah seperti gangguan hormon, polip, atau bahkan anemia.

“Kalau jumlah darah dalam satu siklus kurang dari 80 cc atau melebihi 100 cc, apalagi harus mengganti pembalut lebih dari enam kali sehari, ini perlu diperhatikan lebih lanjut,” tambah dr. Indri.

4. Muncul Gumpalan Darah Besar

Gumpalan darah kecil selama menstruasi masih dianggap normal. Namun, jika gumpalan yang keluar berukuran besar atau sering terjadi, ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius, seperti gangguan pembekuan darah atau fibroid rahim.

Selain itu, gumpalan darah besar biasanya disertai dengan nyeri berlebihan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika mengalami hal ini, perempuan disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

“Tidak boleh ada gumpalan-gumpalan darah besar. Kalau ada, pastinya harus lebih aware,” tegas dr. Indri.

5. Nyeri Berlebihan yang Mengganggu Aktivitas

Nyeri haid atau dismenorea adalah gejala yang umum dialami banyak perempuan. Namun, jika rasa nyeri sudah sangat mengganggu hingga membuat seseorang tidak bisa beraktivitas normal, ini adalah tanda yang perlu diperhatikan.

Nyeri berlebihan saat haid bisa menjadi gejala dari endometriosis, kista ovarium, atau kondisi lain yang membutuhkan penanganan medis.

“Dikatakan tidak wajar kalau nyerinya sudah mengganggu kegiatan sehari-hari, misalnya tidak bisa beraktivitas. Ini tentu menjadi tanda warning ke badan kita,” tambah dr. Indri.

Langkah yang Harus Dilakukan

Jika mengalami salah satu tanda-tanda di atas, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter kandungan. Diagnosis dini dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut dan memastikan kesehatan reproduksi tetap terjaga.

Selain itu, memantau siklus haid secara konsisten juga dapat memberikan gambaran pola haid yang normal bagi tubuh Anda. Ada banyak aplikasi kesehatan yang dapat membantu mencatat dan melacak siklus haid dengan mudah.

Pentingnya Mengenali Tanda Haid Tidak Normal

Mengenali tanda-tanda haid tidak normal sejak dini adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan reproduksi. Gangguan kecil yang diabaikan dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika mengalami tanda-tanda berikut:

  • Siklus haid yang tidak teratur.
  • Durasi haid yang tidak normal.
  • Jumlah darah haid berlebihan atau terlalu sedikit.
  • Gumpalan darah besar.
  • Nyeri yang mengganggu aktivitas.

Dengan memahami dan mengenali tanda-tanda tersebut, perempuan dapat mengambil langkah proaktif untuk menjaga kesehatannya dan meningkatkan kualitas hidup. Ingat, kesehatan reproduksi adalah bagian penting dari kesejahteraan keseluruhan.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Rahasia Panjang Umur: Kunci Sehat dengan Otot Kuat

Rahasia Panjang Umur: Kunci Sehat dengan Otot Kuat

Rahasia Panjang Umur – Mempersiapkan masa pensiun bukan hanya soal menabung atau memiliki dana pensiun yang cukup. Hal yang tak kalah penting adalah memiliki cadangan otot yang cukup untuk menikmati masa tua dengan sehat dan panjang umur. Dalam satu abad terakhir, usia harapan hidup manusia terus meningkat berkat berbagai faktor, termasuk sanitasi yang lebih baik, peningkatan kesehatan masyarakat, nutrisi, dan pengobatan yang lebih efektif. Namun, meningkatkan usia harapan hidup saja tidak cukup jika tidak diiringi dengan kualitas kesehatan yang baik selama masa hidup seseorang.

Perbedaan Usia Harapan Hidup dan Rentang Kesehatan

Usia harapan hidup adalah jumlah waktu antara kelahiran dan kematian seseorang. Namun, rentang kesehatan adalah jumlah waktu seseorang hidup dengan kondisi sehat dalam rentang usianya. Saat ini, banyak lansia menghabiskan sisa hidup mereka dalam kondisi kesehatan yang buruk, yang tentunya menurunkan kualitas hidup. Tantangan besar yang dihadapi saat ini adalah mempersempit kesenjangan antara usia harapan hidup dan rentang kesehatan, sehingga seseorang dapat menikmati masa tua dengan kualitas hidup yang baik dan tetap mandiri.

Mengapa Memiliki Otot yang Kuat Itu Penting?

Salah satu tantangan terbesar pada populasi yang menua adalah penurunan massa otot, kekuatan, dan fungsinya, yang dikenal sebagai sarkopenia. Kondisi ini berdampak serius, seperti:

  • Gangguan fungsi tubuh.
  • Penyakit metabolik.
  • Risiko terjatuh dan patah tulang.
  • Kehilangan kemandirian.

Otot manusia memiliki peran penting, bukan hanya sebagai penggerak tubuh, tetapi juga dalam mendukung fungsi metabolisme tubuh. Berikut adalah beberapa fungsi otot yang sering diabaikan:

  • Menjadi penyangga glukosa dan lipid (lemak).
  • Mendukung metabolisme istirahat (jumlah kalori yang dibakar tubuh saat beristirahat).
  • Sebagai “penyangga” asam amino selama periode stres fisik, seperti sakit berat.

Bahkan, kesehatan otot dapat menjadi indikator penting selama perawatan medis. Penelitian menunjukkan bahwa kondisi otot saat seseorang masuk ruang perawatan intensif (ICU) dapat memprediksi durasi penggunaan ventilator dan risiko kematian.

Sayangnya, penurunan massa otot dimulai pada usia 40-50 tahun, dengan laju penurunan sekitar 1% per tahun untuk massa otot dan 3% per tahun untuk kekuatannya. Jika tidak digunakan, misalnya karena sakit atau kurang gerak, otot dapat kehilangan massa dan kekuatannya lebih cepat.

Dampak Kehilangan Massa Otot

Penurunan aktivitas fisik seperti berkurangnya durasi berjalan atau langkah harian selama beberapa minggu saja sudah cukup untuk memicu:

  • Perubahan negatif pada komposisi tubuh.
  • Penurunan kekuatan dan kualitas otot.
  • Gangguan kontrol glukosa pada lansia.

Mengingat pentingnya otot untuk fungsi metabolisme dan kesehatan tubuh secara keseluruhan, menjaga jumlah massa otot yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk meningkatkan rentang kesehatan seseorang.

Cara Menjaga Kesehatan Otot Saat Usia Bertambah

Jaringan otot manusia sangat plastis, artinya dapat berubah sesuai dengan tekanan fisik yang diberikan. Otot akan tumbuh (hipertrofi) sebagai respons terhadap aktivitas fisik, tetapi juga dapat menyusut (atrofi) jika tidak digunakan. Kabar baiknya adalah, meski usia bertambah, kita masih dapat memanfaatkan plastisitas otot untuk keuntungan kita.

Berikut adalah cara menjaga kesehatan otot di usia lanjut:

  1. Latihan Beban atau Kekuatan
    Penelitian menunjukkan bahwa latihan beban, meskipun dilakukan secara sporadis atau ringan, dapat efektif dalam memperlambat penurunan massa otot. Latihan ini juga meningkatkan sensitivitas otot terhadap protein makanan, membantu mengatasi resistensi anabolik, dan meningkatkan kemampuan otot dalam menyerap glukosa, sehingga menurunkan risiko diabetes.
  2. Konsumsi Protein Berkualitas
    Asupan protein berkualitas tinggi membantu menjaga dan membangun otot. Kombinasi antara konsumsi protein dan latihan fisik berulang sangat efektif untuk memperlambat proses penurunan massa otot.
  3. Konsistensi dalam Aktivitas Fisik
    Tidak ada kata terlambat untuk memulai. Mulai dengan aktivitas fisik sederhana seperti berjalan, yoga, atau latihan kekuatan ringan dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan otot.

Manfaat Menjaga Kesehatan Otot

Menjaga kesehatan otot memberikan banyak manfaat, antara lain:

  • Memperpanjang rentang kesehatan.
  • Meningkatkan kemandirian di usia tua.
  • Menurunkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes.
  • Meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Dengan demikian, membangun otot tidak hanya penting bagi atlet atau individu muda, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin menjalani masa tua dengan sehat dan berkualitas.

Kesimpulan

Memiliki otot yang kuat dan sehat adalah kunci untuk menjalani masa tua yang sejahtera. Dengan menjaga kesehatan otot melalui latihan kekuatan, konsumsi protein berkualitas, dan aktivitas fisik teratur, kita dapat mempersempit kesenjangan antara usia harapan hidup dan rentang kesehatan.

Mulailah sekarang, karena tidak ada kata terlambat untuk membangun otot dan meningkatkan kualitas hidup. Mari persiapkan masa depan yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih bahagia!

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Gen Z: Generasi Paling Kesepian, Ternyata Ini Alasannya

Gen Z: Generasi Paling Kesepian, Ternyata Ini Alasannya

Generasi Z – Generasi Z (Gen Z), atau mereka yang lahir pada akhir 1990-an hingga awal 2010-an, kini dinyatakan sebagai generasi paling kesepian. Hal ini berdasarkan studi terbaru dari perusahaan riset GWI, yang menunjukkan bahwa 80 persen anggota Gen Z melaporkan merasa kesepian selama setahun terakhir. Dari jumlah tersebut, 20 persen mengaku “sering” merasa kesepian, sementara 15 persen lainnya mengatakan mereka merasa kesepian “secara teratur.”

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan generasi lainnya, seperti milenial (72 persen), Generasi X (60 persen), dan Baby Boomers (45 persen). Lalu, mengapa Gen Z lebih rentan terhadap kesepian dibandingkan generasi sebelumnya?

Tekanan Sosial dan Ekonomi yang Menghimpit

Menurut Bryan Driscoll, konsultan HR dan ahli generasi, Gen Z menghadapi tantangan besar yang diwariskan oleh generasi sebelumnya. “Gen Z adalah generasi paling kesepian karena mereka mewarisi dunia yang secara fundamental rusak,” kata Driscoll kepada Newsweek.

Driscoll menyoroti beberapa masalah utama yang menjadi penyebab kesepian di kalangan Gen Z, antara lain:

  1. Perumahan yang tidak terjangkau: Harga tempat tinggal yang terus meningkat membuat Gen Z kesulitan memiliki hunian sendiri, sehingga banyak dari mereka harus tetap tinggal bersama keluarga atau mencari solusi alternatif seperti berbagi apartemen.
  2. Ketidakpastian pekerjaan: Pasar kerja yang kompetitif dan tidak stabil menciptakan rasa ketidakamanan bagi mereka yang baru memasuki dunia kerja.
  3. Tekanan media sosial: Kehadiran media sosial memperkuat standar yang tidak realistis tentang kehidupan, kesuksesan, dan hubungan, membuat banyak Gen Z merasa tertinggal.

Peran Teknologi dalam Kesepian

Teknologi, meskipun menawarkan konektivitas instan, ternyata juga berkontribusi pada kesepian di kalangan Gen Z. Nicholas Hardy, seorang psikoterapis, menjelaskan bahwa teknologi awalnya dirancang untuk melengkapi hubungan manusia. Namun, kini teknologi sering kali digunakan sebagai pengganti interaksi tatap muka.

“Hal ini menciptakan ilusi koneksi dan komunitas, sehingga banyak yang kurang memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk membangun hubungan yang sehat,” ujar Hardy.

Alih-alih mempererat hubungan, media sosial sering kali memperlihatkan “kehidupan sempurna” orang lain yang sebenarnya hanya potongan terbaik dari kehidupan mereka. Ini membuat Gen Z merasa tidak cukup baik atau tidak setara dengan teman sebaya mereka, memperburuk perasaan isolasi dan rendah diri.

Pandemi dan Dampaknya

Pandemi Covid-19 menjadi momen yang sangat memengaruhi kesehatan mental Gen Z. Masa isolasi sosial selama pandemi tidak hanya menghentikan aktivitas fisik dan sosial, tetapi juga meninggalkan efek jangka panjang pada kesejahteraan emosional mereka.

“Masa isolasi selama pandemi telah meninggalkan efek jangka panjang pada harga diri, kepercayaan sosial, dan kesejahteraan emosional mereka,” kata Driscoll.

Gen Z, yang sebagian besar berada dalam masa remaja atau awal 20-an saat pandemi, kehilangan pengalaman penting dalam membangun hubungan sosial dan mengembangkan kemandirian. Situasi ini memperburuk rasa kesepian yang sudah ada.

Tekanan Status Sosial

Salah satu faktor yang membedakan Gen Z dari generasi sebelumnya adalah tekanan status sosial yang lebih tinggi. Sebanyak 16 persen Gen Z mengaku bahwa tekanan ini memperburuk perasaan kesepian mereka. Media sosial memainkan peran besar dalam menciptakan tekanan ini, dengan terus-menerus menampilkan gambaran kesuksesan, kekayaan, atau kebahagiaan orang lain.

Kesepian: Masalah Individu atau Sosial?

Driscoll memperingatkan bahwa kesepian tidak hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial yang mendesak. “Kesepian bukan hanya masalah individu, tetapi juga bom waktu masyarakat,” tegasnya.

Kesepian yang berkepanjangan dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan fisik, termasuk meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan bahkan penyakit jantung. Jika tidak segera ditangani, dampaknya bisa meluas ke seluruh masyarakat, memengaruhi produktivitas dan stabilitas sosial.

Solusi untuk Mengatasi Kesepian Gen Z

Driscoll menawarkan beberapa solusi yang dapat membantu mengurangi kesepian di kalangan Gen Z:

  1. Perumahan yang terjangkau: Memberikan akses yang lebih baik ke hunian yang layak dapat mengurangi tekanan finansial dan meningkatkan stabilitas hidup.
  2. Layanan kesehatan yang mudah diakses: Memastikan layanan kesehatan mental tersedia secara luas dan terjangkau adalah langkah penting untuk membantu individu yang merasa kesepian.
  3. Upah yang layak: Memberikan stabilitas finansial melalui pekerjaan yang adil dan berkelanjutan dapat mengurangi ketidakpastian yang dirasakan oleh Gen Z.
  4. Mendorong interaksi tatap muka: Membangun komunitas yang mendukung interaksi sosial nyata dapat membantu Gen Z mengembangkan hubungan yang lebih mendalam dan bermakna.

Kesimpulan

Gen Z menghadapi tantangan unik yang membuat mereka menjadi generasi paling kesepian. Dari tekanan media sosial hingga dampak pandemi, banyak faktor yang berkontribusi pada isolasi emosional mereka.

Meskipun teknologi terus berkembang, penting bagi Gen Z untuk mengimbangi penggunaan teknologi dengan interaksi manusia yang nyata. Selain itu, pemerintah, organisasi, dan komunitas memiliki tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental dan emosional mereka.

Kesepian di kalangan Gen Z adalah masalah sosial yang perlu ditangani secara serius. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu generasi ini merasa lebih terhubung, dihargai, dan diberdayakan.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Pentingnya Vaksinasi untuk Mencegah Cacar Api

Pentingnya Vaksinasi untuk Mencegah Cacar Api

Mencegah Cacar Api – Herpes zoster, atau yang lebih dikenal sebagai cacar api, adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella zoster, virus yang juga menyebabkan cacar air. Penyakit ini umumnya menyerang orang dewasa, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun atau memiliki kekebalan tubuh rendah. Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Dr. dr. Soekamto Koesnoe, Sp.PD-KAI, menekankan pentingnya vaksinasi untuk melindungi kelompok rentan dari penyakit ini.

Mengapa Vaksinasi Penting?

Menurut Dr. Soekamto, vaksinasi adalah langkah pencegahan utama yang sangat efektif untuk melindungi individu dari herpes zoster. Ia menegaskan bahwa vaksinasi sangat dianjurkan untuk orang dewasa berusia 50 tahun ke atas karena kelompok usia ini memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit.

“Orang dengan kekebalan tubuh rendah, termasuk mereka yang berusia di atas 50 tahun, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena herpes zoster,” jelas Soekamto, seperti dikutip dari Antara pada Sabtu (7/12/2024).

Selain itu, kelompok dengan kondisi imunokompromais, seperti penderita HIV, kanker, penyakit autoimun, atau pasien yang sedang menjalani kemoterapi, juga memiliki risiko tinggi terkena herpes zoster dan komplikasinya. “Orang dengan imunosupresi lebih rentan terhadap herpes zoster dan komplikasinya,” tambahnya.

Apa Itu Herpes Zoster?

Herpes zoster adalah penyakit yang timbul akibat virus varicella zoster yang aktif kembali setelah lama dorman di tubuh seseorang. Virus ini biasanya tidak aktif selama bertahun-tahun setelah seseorang sembuh dari cacar air. Namun, penurunan kekebalan tubuh dapat memicu reaktivasi virus, yang kemudian menyebabkan herpes zoster.

Gejala penyakit ini meliputi:

  • Ruam lepuh yang menyakitkan di area tubuh tertentu.
  • Nyeri, gatal, kesemutan, atau mati rasa.
  • Ruam biasanya bergerombol, mengering dalam waktu 10-15 hari, dan hilang sepenuhnya dalam 2-4 minggu.

Komplikasi Serius yang Harus Diwaspadai

Selain menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, herpes zoster juga dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama jika tidak ditangani dengan baik. Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:

  • Kehilangan penglihatan, jika ruam muncul di area sekitar mata.
  • Infeksi paru-paru (pneumonia).
  • Gangguan pendengaran.
  • Inflamasi otak, yang dapat menyebabkan gangguan serius pada sistem saraf pusat.
  • Dalam kasus tertentu, herpes zoster dapat meningkatkan risiko kematian.

Pencegahan Melalui Vaksinasi

Vaksinasi herpes zoster merupakan langkah pencegahan yang sangat penting. Dr. Soekamto menjelaskan bahwa pemberian vaksin tidak hanya dapat mencegah timbulnya penyakit tetapi juga membantu mengurangi nyeri akibat herpes zoster dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

“Pemberian vaksin dapat menurunkan nyeri akibat herpes zoster dan meningkatkan kualitas hidup pasien dibandingkan mereka yang tidak divaksinasi,” tegasnya.

Siapa yang Dianjurkan Mendapat Vaksin Herpes Zoster?

Sejak Juli 2024, jadwal imunisasi dewasa di Indonesia telah diperbarui oleh Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, dengan menambahkan vaksin herpes zoster sebagai salah satu rekomendasi. Berikut adalah kelompok yang disarankan untuk menerima vaksin ini:

  1. Orang dewasa berusia 50 tahun ke atas.
  2. Individu berusia 18 tahun ke atas dengan kondisi imunokompromais, baik yang pernah maupun belum pernah mengalami herpes zoster.

Bagi pasien dengan kondisi imunokompromais atau yang sedang menjalani kemoterapi, vaksinasi dapat dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter. Namun, vaksinasi tidak dianjurkan saat pasien sedang mengalami fase akut dengan ruam aktif.

Mengapa Perlu Vaksinasi?

Kesadaran akan pentingnya vaksinasi semakin tinggi, terutama dengan meningkatnya prevalensi penyakit seperti herpes zoster. Tanpa vaksinasi, kelompok rentan, terutama yang memiliki kekebalan tubuh rendah, berisiko tinggi mengalami komplikasi serius yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka.

Herpes zoster juga dapat menyebabkan postherpetic neuralgia (PHN), suatu kondisi di mana nyeri tetap ada bahkan setelah ruam sembuh. Kondisi ini sulit diobati dan dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Dengan vaksinasi, risiko PHN dapat diminimalkan secara signifikan.

Kesimpulan

Herpes zoster adalah penyakit yang dapat dicegah dengan langkah sederhana seperti vaksinasi. Bagi orang dewasa berusia 50 tahun ke atas atau individu dengan kondisi imunokompromais, vaksin herpes zoster sangat dianjurkan untuk melindungi dari risiko infeksi dan komplikasi serius.

Peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi diharapkan dapat membantu meminimalkan kasus herpes zoster di Indonesia. Dengan tindakan pencegahan yang tepat, seperti vaksinasi, kita dapat melindungi diri dan orang yang kita cintai dari ancaman penyakit ini. Jika Anda termasuk dalam kelompok yang berisiko, segera konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut tentang vaksinasi herpes zoster.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.