Transaksi digital di Indonesia kian berkembang pesat dengan hadirnya layanan QRIS Tap In-Tap Out yang semakin diminati oleh masyarakat. Dengan memanfaatkan teknologi Near Field Communication (NFC), sistem ini menciptakan kemudahan dalam bertransaksi secara cepat dan efisien.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, mengungkapkan bahwa penggunaan layanan QRIS telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dengan lebih dari 500 ribu transaksi dalam satu bulan, angka ini menunjukkan bagaimana masyarakat mulai beralih ke transaksi digital.
“Dengan pertumbuhan mencapai 1.200% month to month, kami berkomitmen untuk memperluas penggunaan QRIS Tap, terutama di sektor transportasi yang memiliki potensi besar,” tutur Filianingsih pada konferensi pers setelah rapat dewan gubernur.
Perkembangan Teknologi QRIS yang Menggembirakan
QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard merupakan sistem pembayaran berbasis QR code yang memudahkan masyarakat. Pendekatan ini membuat transaksi semakin praktis hanya dengan menempelkan smartphone ke mesin pemindai, tanpa perlu memindai QR code secara manual.
Filianingsih menjelaskan, teknologi ini kini telah diadopsi di 14 provinsi di Indonesia. Hal ini menjadi indikator positif akan tingginya minat masyarakat terhadap sistem pembayaran yang lebih modern.
Untuk meningkatkan aksesibilitas, Bank Indonesia berencana mengembangkan dukungan bagi pengguna iOS. Harapannya, pengguna perangkat Apple juga dapat menikmati fitur QRIS Tap dengan mudah.
Statistik dan Capaian QRIS di Tanah Air
Saat ini, jumlah pengguna QRIS sudah mencapai 59 juta, melampaui target yang ditetapkan sebelumnya. Transaksi yang dilakukan dengan sistem ini juga mencapai 13,66 miliar, jauh di atas target tahunan sebesar 6,5 miliar transaksi.
Jumlah merchant yang telah menyediakan layanan QRIS juga sangat menggembirakan. Dengan total 42 juta merchant, mayoritas atau 90% merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menunjukkan betapa pentingnya peran UMKM dalam ekosistem digital.
Filianingsih menambahkan bahwa di tahun 2026, Bank Indonesia memiliki ambisi untuk mengembangkan QRIS lebih jauh lagi. Target yang ditetapkan mencakup 17 miliar transaksi dan perluasan layanan antar negara.
Strategi Menuju Masa Depan yang Lebih Digital
Bank Indonesia melihat potensi besar dalam pengembangan sistem QRIS ke depan. Tema kemerdekaan, yaitu 17, 8, dan 45, diharapkan dapat memotivasi peningkatan penggunaan QRIS di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan menawarkan transaksi mencapai 17 miliar dan membuka layanan di 8 negara, Bank Indonesia ingin agar QRIS menjadi standar pembayaran internasional. Target untuk mencapai 45 juta merchant juga sangat ambisius dan menunjukkan komitmen dalam memperkuat sektor UMKM.
Melalui inisiatif ini, diharapkan masyarakat semakin terbiasa menggunakan layanan digital dan turut mendukung perekonomian nasional. Dengan adanya transaksi yang lebih banyak, pertumbuhan ekonomi dapat terstimulasi dengan baik.
