Pihak Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) memberikan penjelasan terkait efisiensi pegawai di PT Indofarma Tbk (INAF). Langkah ini diambil sebagai bagian dari usaha penyelamatan dan restrukturisasi perusahaan farmasi BUMN tersebut.
Chief Operating Officer, Dony Oskaria, mengungkapkan bahwa inisiatif ini bukan sekadar pemutusan hubungan kerja, tetapi lebih pada penawaran untuk penyelamatan. Dia menekankan perlunya perhitungan matang dalam setiap keputusan yang diambil terkait pegawai.
Dony juga menjelaskan bahwa dalam proses ini, Indofarma akan melakukan konsolidasi dengan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Dengan pendekatan baru ini, perusahaan berharap dapat beroperasi lebih efisien dan berkelanjutan.
Proses Restrukturisasi dan Dampaknya Terhadap Karyawan
Berdasarkan informasi yang diberikan, Indofarma telah mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 413 karyawan pada kuartal III 2025. Keputusan ini merupakan bagian dari upaya restrukturisasi untuk menyehatkan perusahaan.
Dalam pengumuman yang disampaikan kepada OJK pada 17 September 2025, perusahaan menyatakan telah mendapatkan dukungan dana untuk melaksanakan efisiensi biaya yang diperlukan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga kelangsungan usaha.
Manajemen menjelaskan bahwa penyesuaian terhadap jumlah karyawan telah dilakukan dan per 15 September 2025, jumlah karyawan hanya tersisa tiga orang. Penurunan ini menunjukkan tingkat perubahan yang signifikan di perusahaan selama sembilan bulan terakhir.
Penyesuaian Jumlah Karyawan di Indofarma
Meski terjadi pemangkasan karyawan yang cukup besar, Indofarma mulai merekrut kembali tenaga kerja baru. Pada akhir September 2025, perusahaan menambah 18 karyawan untuk mendukung operasional yang telah disetujui dalam keputusan homologasi.
Dengan penambahan ini, jumlah karyawan Indofarma menjadi 21 orang. Perusahaan akan terus melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan sumber daya manusia, agar operasional dapat berjalan dengan baik.
Melihat catatan sebelumnya, pada akhir Desember 2024, Indofarma masih memiliki 788 karyawan. Ini berarti bahwa dalam waktu singkat, jumlah pegawai berkurang drastis, menandakan bahwa proses efisiensi adalah langkah yang sangat cepat dan mendasar.
Strategi Keberlanjutan dan Harapan ke Depan
Langkah agresif untuk merestrukturisasi Indofarma dimaksudkan untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Dengan dukungan dana dan pengurangan biaya operasional, diharapkan perusahaan dapat bangkit kembali dari kondisi sulit.
Strategi ini mencerminkan upaya untuk tidak hanya menjaga kelangsungan Indofarma, tetapi juga untuk memperbaiki posisi finansial jangka panjang. Manajemen menyadari bahwa tanpa adaptasi, perusahaan berisiko menghadapi kesulitan yang lebih besar di masa depan.
Indofarma berkomitmen untuk menciptakan model bisnis yang efisien, yang berfokus pada kualitas layanan dan produk. Dengan demikian, mereka berharap dapat membangun kepercayaan kembali dari pemangku kepentingan dan pelanggan.
