PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID) berencana untuk menerbitkan surat utang global senilai maksimal US$500 juta, setara hampir Rp8,29 triliun. Langkah ini diambil melalui anak perusahaan PT Bukit Makmur Mandiri Utama, yang akan melaksanakan penerbitan fixed rate notes dan mencatatkannya di Singapore Exchange (SGX-ST).
Penerbitan surat utang ini termasuk dalam kategori transaksi material, dengan nilai mencapai 495,66% dari total ekuitas konsolidasi perseroan yang tercatat sebesar US$100,87 juta pada 30 Juni 2025. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk memperkuat struktur keuangannya dan meningkatkan fleksibilitas dalam pengelolaan utang.
Dana hasil penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk beberapa tujuan strategis, antara lain pembiayaan kembali utang yang ada dan memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Selain itu, dana ini juga direncanakan untuk mendukung potensi akuisisi di masa depan yang dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan.
Rincian Penerbitan Global Bond dan Tenornya
Surat utang yang akan diterbitkan ini direncanakan memiliki tenor maksimal lima tahun dengan bunga tetap yang dapat mencapai 10% per tahun. Pembayaran bunga akan dilakukan setiap enam bulan, memberikan keuntungan bagi investor yang ingin mendapatkan pendapatan berkala dari investasi mereka.
Pemberlakuan penerbitan akan dilakukan di luar negeri sesuai dengan ketentuan Rule 144A dan Regulation S dari Securities Act. Ini menjadi langkah penting untuk menjangkau investor global dan meningkatkan eksposur perusahaan di pasar internasional.
Manajemen juga menegaskan bahwa surat utang ini tidak akan ditawarkan di Indonesia serta tidak termasuk dalam penawaran umum di pasar domestik. Ini diatur sesuai dengan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan POJK 30/2019, yang mengatur penerbitan surat utang di pasar modal di dalam negeri.
Jaminan dan Rapat Umum Pemegang Saham
Surat utang ini dapat dijamin dengan corporate guarantee dari anak perusahaan yang dimiliki minimal 99% oleh BUMA. Hal ini memberikan keyakinan tambahan bagi calon investor mengenai keamanan investasi mereka, mengingat jaminan dari entitas yang solid.
Rencana penerbitan global bond ini akan dimintakan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 27 November 2025. Rapat ini akan dilaksanakan di Gedung Pacific Century Place, SCBD, Jakarta, yang merupakan lokasi strategis untuk menarik perhatian para pemegang saham.
Melalui langkah ini, perusahaan berharap dapat membangun kepercayaan di kalangan investor dan pemegang saham, sekaligus memperkuat posisi finansial BUMA untuk masa yang akan datang. Ini juga mencerminkan komitmen untuk transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan perusahaan.
Dampak Penerbitan Surat Utang terhadap Kinerja Saham DOID
Kemarin, pada perdagangan saham, DOID ditutup dengan kenaikan 3,73% di level 334. Namun, perlu dicatat bahwa sepanjang tahun ini, saham DOID telah mengalami koreksi sebesar 38,72%, menandakan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mempertahankan nilai saham di pasar.
Per 30 September 2025, Northstar Tambang Persada Ltd, di bawah kepemimpinan Patrick Walujo, tercatat sebagai pemegang saham mayoritas DOID dengan kepemilikan 38,22%. Selain itu, PT Trimegah Sekuritas, yang dimiliki Garibaldi Thohir, juga tercatat sebagai pemegang saham dengan kepemilikan 6,59%.
Dengan strategi penerbitan surat utang dan upaya pemulihan nilai saham, diharapkan kinerja DOID dapat menunjukkan perbaikan ke depannya. Investor akan mengamati perkembangan ini dengan cermat untuk setiap peluang pertumbuhan yang mungkin terjadi.