PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) baru saja merilis laporan keuangan hingga kuartal III tahun 2025. Pendapatan perusahaan ini tercatat mencapai Rp 30,5 triliun, meningkat 20,4% dari Rp 25,3 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya, dengan kontribusi paling besar berasal dari layanan data dan digital.
Meskipun pendapatan mengalami peningkatan, perusahaan masih menghadapi tantangan berat dengan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 2,6 triliun. Angka ini berbanding terbalik dengan cuplikan keuntungan sebesar Rp 1,3 triliun yang tercatat pada kuartal III tahun 2024.
Rajeev Sethi, Presiden Direktur & CEO XLSMART, mengungkapkan bahwa kuartal ini masih merupakan tahun yang menantang bagi perusahaan. Namun, pertumbuhan pendapatan dapat dicapai berkat momentum yang dihasilkan pasca merger.
“Kami melihat adanya penguatan basis pelanggan serta peningkatan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) yang menunjukkan efektivitas strategi monetisasi kami,” ujarnya dalam keterangan resmi. Dengan total pelanggan mencapai 79,6 juta, ARPU campuran kini berada di kisaran Rp 39 ribu, mencatatkan peningkatan signifikan dibandingkan kuartal sebelumnya.
Selain itu, dalam aspek operasional, XLSMART mengalami kenaikan beban biaya yang diakibatkan oleh proses integrasi setelah merger. Kenaikan ini terlihat pada beban terkait penjualan dan pemasaran, meskipun biaya iklan dan promosi mengalami penurunan.
Peningkatan Total Biaya Operasional Setelah Merger Berjalan
Adapun total biaya hingga kuartal III 2025 mengalami kenaikan 44,3% menjadi Rp 30,5 triliun, dibandingkan Rp 21,1 triliun sebelumnya. Sebagai hasilnya, kerugian periode berjalan meningkat menjadi Rp 2,59 triliun dari Rp 1,33 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi utang, XLSMART memiliki utang bersih yang tercatat sebesar Rp 21,14 triliun. Menariknya, perusahaan ini tidak memiliki utang yang berdenominasi USD, dengan proporsi utang yang memegang suku bunga mengambang mencapai 84% dari total pinjaman yang ada.
Dalam hal cash flow, Free Cash Flow (FCF) meningkat 23%, mencapai Rp 9,41 triliun. Keberhasilan ini menunjukkan upaya yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan likuiditas di tengah tantangan yang ada.
Dalam menjalankan operasionalnya, XLSMART terus berinvestasi dalam pengembangan jaringan dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Hingga akhir September 2025, pengeluaran belanja modal (Capex) perusahaan mencapai sekitar Rp 4,26 triliun.
Integrasi Jaringan dan Pertumbuhan Layanan Data
Total jumlah Base Transceiver Station (BTS) yang dimiliki oleh XLSMART kini lebih dari 209 ribu, meningkat 27% dibandingkan tahun lalu. Dalam kurun waktu yang sama, lebih dari 15.000 objek telah berhasil diintegrasikan, meningkatkan kualitas jaringan yang dapat dinikmati oleh pelanggan.
Di sisi trafik layanan, terjadi pertumbuhan signifikan sebesar 53% YoY, mencapai 3.903 Petabytes. Ini menunjukkan bahwa permintaan akan layanan data meningkat seiring dengan perluasan jaringan dan peningkatan pengalaman pengguna.
Monitoring terhadap infrastruktur dan kapasitas layanan menjadi fokus utama bagi XLSMART. Perusahaan tidak hanya berupaya untuk meningkatkan kuantitas BTS, namun juga untuk mengoptimalkan performa jaringan yang ada.
Seluruh langkah ini dilakukan untuk meraih kepuasan pengguna dan memperkuat posisi perusahaan. Strategi yang dijalankan mencerminkan komitmen XLSMART untuk menjadi pemain utama di industri telekomunikasi.
Perkembangan Aset dan Strategi Keberlanjutan Perusahaan
Total aset XLSMART hingga kuartal III tahun ini mencatatkan peningkatan yang signifikan, dari Rp 86,1 triliun pada akhir tahun 2024 menjadi Rp 109,8 triliun. Lonjakan aset ini mencerminkan pertumbuhan yang agresif pasca merger dengan perusahaan lain dalam industri.
Peningkatan aset ini juga menciptakan ruang bagi XLSMART untuk berinvestasi lebih lanjut dalam teknologi dan layanan. Perusahaan bertekad untuk tidak hanya beroperasi secara efisien, tetapi juga untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Dengan fokus pada pengalaman pelanggan dan kualitas layanan, XLSMART berupaya untuk mengurangi kerugian yang terjadi dan bergerak menuju profitabilitas. Rencana investasi di sektor teknologi merupakan langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Di tengah pertumbuhan tersebut, XLSMART juga harus berhati-hati dalam mengelola risiko yang mungkin muncul. Fleksibilitas dalam strategi bisnis dan respons cepat terhadap perubahan pasar akan menjadi kunci keberhasilan di masa mendatang.
Dengan berbagai inisiatif yang sedang dijalankan, XLSMART berharap bisa mengubah tantangan menjadi peluang, meraih tujuan jangka panjang dan membangun reputasi yang kuat di industri telekomunikasi.

