Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru saja melantik Tedi Bharata sebagai Wakil Kepala Badan Pengaturan BUMN di Istana Negara. Pelantikan ini berlangsung pada Rabu, 8 Oktober 2025, bersamaan dengan pengesahan perubahan nama Kementerian BUMN menjadi BP BUMN.
Perubahan ini tercatat dalam Undang-Undang BUMN yang keempat yang disepakati oleh DPR RI melalui Sidang Paripurna. Tedi Bharata akan menjabat posisi tersebut bersama Aminuddin Ma’ruf, sementara jabatan pimpinan BP BUMN akan diisi oleh Dony Oskaria.
Sebelum diangkat menjadi wakil kepala, Tedi Bharata memiliki pengalaman sebagai Deputi di bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi sejak Agustus 2021. Pengalaman karirnya yang luas memberikan landasan yang solid untuk menduduki jabatan ini.
Perjalanan Karir Tedi Bharata yang Menarik
Tedi Bharata dikenal sebagai sosok yang profesional dengan latar belakang pendidikan yang kuat. Sebelum berkarir di pemerintahan, ia memulai perjalanan karirnya di perusahaan teknologi asal Jerman, Siemens, setelah menyelesaikan pendidikan akademisnya.
Ia juga memiliki pengalaman sebagai Staf Khusus di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada tahun 2008. Dengan berbagai posisi yang pernah dijabatnya, jaringan dan pengalamannya dalam dunia korporasi sangat membantu dalam memahami dinamika BUMN.
Saat menjabat sebagai Vice President di Mind ID, Tedi Bharata terlibat dalam pengembangan strategis yang berfokus pada investasi dan pertumbuhan. Ia juga memahami pentingnya inovasi dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang.
Pendidikan Tedi Bharata dan Pencapaian Akademisnya
Tedi Bharata adalah alumnus dari SMA Taruna Nusantara angkatan ke-9 yang lulus pada tahun 2001. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Pelita Harapan, mengambil Ilmu Komputer. Ia berhasil lulus dengan baik pada tahun 2005.
Setelah menyelesaikan gelar sarjana, Tedi juga meraih Master of Public Administration di Columbia University pada tahun 2016. Pengalamannya di universitas ternama ini menambah wawasan dan keahlian yang sangat dibutuhkan dalam tugasnya di BP BUMN.
Tak hanya itu, ia juga mengikuti program eksekutif di Tsinghua University pada tahun 2017. Belajar di luar negeri tersebut memberikan sudut pandang baru dalam memimpin dan mengelola sumber daya manusia serta pengembangan teknologi.
Profil Kekayaan dan Harta Tedi Bharata
Dalam laporan tahunan LHKPN yang dipublikasikan KPK, harta kekayaan Tedi Bharata per Maret 2025 tercatat mencapai Rp 17,30 miliar. Kekayaan ini terdiri dari berbagai aset, termasuk tanah dan bangunan, kendaraan, serta surat berharga.
Data tersebut menunjukkan harta kekayaan Tedi mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 20,12 miliar. Namun, jumlah tersebut tetap meningkat signifikan dibandingkan dengan laporan sebelumnya pada Maret 2023, yang hanya sekitar Rp 7,01 miliar.
Utang yang dimiliki Tedi Bharata tercatat Rp 50 juta, di mana angka ini relatif kecil dibandingkan dengan total kekayaannya. Transparansi laporan ini mencerminkan komitmen Tedi dalam menjalankan tanggung jawab dan profesionalisme di bidangnya.
