Pada awal tahun 2025, situasi di pasar saham Indonesia menunjukkan dinamika yang menarik. Salah satu yang menjadi sorotan adalah saham PT TBS Energi Utama Tbk, yang mengalami pergerakan signifikan setelah meluncurkan klarifikasi terkait proyek terbaru.
Pada pembukaan perdagangan, saham TOBA sempat tertekan, namun pernyataan resmi dari manajemen menjelaskan arah baru perusahaan. Klarifikasi tersebut menciptakan harapan baru bagi para investor yang menantikan perkembangan lebih lanjut.
Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, menyatakan bahwa PT TBS Energi Utama Tbk tidak akan berpartisipasi dalam proyek pengolahan limbah menjadi energi (WTE). Pernyataan ini diajukan dalam konferensi yang diadakan di Jakarta, memberikan kepastian kepada pasar mengenai strateginya.
Menganalisis Dampak Pernyataan Terhadap Saham TOBA
Setelah pernyataan dari Danantara, saham TOBA mengalami rebound yang positif. Dalam perdagangan hari itu, harga sahamnya menyentuh level Rp865, sebelum ditutup di angka Rp830, mencatatkan kenaikan 6,41%. Lonjakan ini menunjukkan adanya optimisme di kalangan investor mengenai prospek perusahaan.
Investasi dan spesialisasi perusahaan dalam energi terbarukan tampaknya mulai membuahkan hasil. Data dari Bursa Efek Indonesia juga mencerminkan trading volume yang cukup tinggi, dengan hampir 370 juta saham berpindah tangan.
Mencari jalan untuk mengembangkan bisnis berkelanjutan, TBS kini berusaha beradaptasi dengan kondisi pasar yang terus berubah. Fokus mereka yang lebih besar pada akuisisi perusahaan yang sudah menghasilkan pendapatan mencerminkan arahan strategis untuk masa depan.
Pendapatan yang Kuat di Tengah Tantangan Global
Laporan keuangan perusahaan yang dirilis pada kuartal III-2025 menunjukkan pendapatan konsolidasian sebesar US$288,2 juta. Angka ini mencerminkan ketahanan operasional TBS di tengah fluktuasi harga batu bara global yang terjadi akhir-akhir ini.
Menariknya, segmen pengelolaan limbah kini menyumbang lebih dari 39% pendapatan dan hampir 88% EBITDA. Ini merupakan langkah strategis yang menandakan transisi TBS menuju praktik bisnis yang lebih berkelanjutan.
Dalam upaya memperkuat kekuatan finansialnya, perusahaan juga mencatatkan posisi kas yang solid, mencapai US$89 juta. Ini memberikan kapasitas pendanaan yang memungkinkan untuk ekspansi berbagai proyek yang ramah lingkungan.
Rencana Ekspansi dan Fokus pada Energi Bersih
Dengan melihat peluang global, TBS Energi Utama Tbk berkomitmen untuk terus mengeksplorasi pasar internasional. Manajemen perusahaan menyatakan bahwa mereka tidak hanya ingin berpartisipasi dalam proyek nasional namun juga memperluas jejak mereka ke negara-negara Asia Tenggara.
Kemajuan yang dicapai TBS dalam sektor pengolahan limbah memberikan keuntungan kompetitif. Pihak manajemen mempertimbangkan langkah-langkah strategis untuk memperluas fasilitas daur ulang, terutama di Singapura, sebagai bagian dari upaya ini.
Mari kita lihat lebih jauh, tantangan dari proyek WTE menjadi pelajaran dan motivasi bagi TBS. Sementara itu, mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi peluang investasi di pasar regional, termasuk Vietnam dan Thailand. Ini bisa meningkatkan posisi mereka di industri yang semakin berkembang.
