Jakarta, dalam konteks perkembangan perumahan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mengajukan permohonan tambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar 7.000. Permohonan ini muncul akibat tingginya minat masyarakat terhadap pembiayaan rumah bersubsidi yang dirasakan semakin meningkat.
Kunjungan Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, ke Kantor Pusat BRI pada Kamis (2/10/2025) menunjukkan komitmen dalam mempercepat penyaluran FLPP. Dalam pertemuan tersebut, ia didampingi oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Maruarar Sirait, yang memberikan perhatian khusus terhadap kebijakan perumahan nasional.
“BRI telah proaktif dalam meminta tambahan kuota ini. Proses penambahan akan segera berlangsung dan diharapkan dapat direalisasikan hingga akhir Desember mendatang,” ungkap Heru dalam kesempatan tersebut, menjelaskan langkah-langkah yang diambil oleh BRI untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Per Juni 2025, BRI telah menyalurkan KPRS kepada lebih dari 101 ribu penerima manfaat dengan total outstanding mencapai Rp13,79 Triliun. Sebagian besar dari penyaluran tersebut adalah FLPP, yang menunjukkan kualitas kredit yang terjaga dengan baik.
Heru menegaskan bahwa BRI adalah bank pelat merah yang mencatatkan peningkatan signifikan dalam persentase pembiayaan rumah subsidi. Semangat ini menunjukkan dedikasi BRI dalam memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat.
Pentingnya Strategi dalam Peningkatan Pembiayaan Perumahan
Dalam pembahasan tersebut, terdapat dua hal krusial yang perlu diperhatikan, yakni strategi penyaluran FLPP dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan. Kedua hal ini saling berkaitan dan menentukan keberhasilan program perumahan yang telah dirancang.
“Kunci dari keberhasilan penyaluran adalah pelaksanaan dan sosialisasi program agar lebih banyak orang mengetahuinya. Informasi yang baik harus sampai kepada publik, sehingga mereka tidak ragu untuk memanfaatkan fasilitas ini,” jelas Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, saat menjelaskan strategi tersebut.
Hery juga menambahkan bahwa edukasi kepada masyarakat tentang KUR sebagai alat untuk membiayai perumahan merupakan hal yang tak kalah penting. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan masyarakat lebih sadar akan pentingnya memiliki rumah yang layak.
Dalam konteks ini, peran BRI sebagai lembaga keuangan memiliki posisi yang strategis. Sebagai bank dengan jaringan luas, BRI memiliki kapasitas untuk menjangkau para pelaku usaha yang membutuhkan akses pembiayaan, khususnya di sektor perumahan.
Ara, sapaan akrab Maruarar, menegaskan bahwa keberadaan BRI yang telah berpengalaman dalam Pembiayaan KUR menjadi kelebihan tersendiri bagi program ini. Dukungan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan turut berkontribusi dalam pengembangan sektor perumahan.
Inovasi dalam Produk Pembiayaan Perumahan
Ara mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat BRI akan meluncurkan produk baru yang ditujukan khusus untuk pembiayaan rumah susun. Kebijakan ini terinspirasi oleh kebutuhan masyarakat akan hunian yang terjangkau di perkotaan.
“Produk pembiayaan rumah susun ini akan menjadi salah satu solusi bagi masyarakat kota yang kesulitan menemukan rumah dengan harga yang bersaing. Kami ingin memenuhi kebutuhan tersebut dengan menawarkan solusi inovatif,” ujar Ara.
Proses pembiayaan untuk produk baru tersebut nantinya akan dikombinasikan dengan berbagai skema agar lebih fleksibel. Hal ini akan mempermudah masyarakat dalam mengakses pembiayaan perumahan yang berkualitas.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan akan ada peningkatan dalam aksesibilitas rumah subsidi bagi masyarakat, terutama di daerah perkotaan yang padat. Keberadaan rumah yang berkualitas akan memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
“Kita akan memastikan bahwa setiap orang, terutama yang berada di perkotaan, memiliki kesempatan untuk memiliki rumah yang layak,” tambah Ara, menekankan komitmennya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Menjaga Kualitas Penyaluran Pembiayaan FLPP
Kualitas penyaluran pembiayaan FLPP sangat penting untuk mencapai tujuan program perumahan. Dengan menjaga kualitas kredit, pihak bank dapat memastikan stabilitas dan keberlanjutan program ini ke depan.
Heru menyatakan bahwa upaya untuk mempertahankan kualitas ini akan dilakukan secara berkelanjutan. Pihaknya akan terus memonitor penyaluran dan kualitas kredit yang diberikan kepada masyarakat.
Peningkatan komunikasi antara BRI dan BP Tapera juga menjadi langkah strategis dalam menjaga keberhasilan program FLPP. Koordinasi yang baik akan mendorong efektivitas penyaluran dana untuk program perumahan.
“Kami berkomitmen untuk bukan hanya menyalurkan tapi juga menjaga kualitas sehingga para penerima manfaat benar-benar mendapatkan kebermanfaatan dari program ini,” lanjut Heru, berbicara tentang tanggung jawab institusi keuangan terhadap masyarakat.
Sebagai institusi yang berfokus pada layanan masyarakat, BRI berupaya untuk mengedepankan transparansi dalam setiap proses pembiayaan. Hal ini untuk menjaga kepercayaan publik terhadap program-program perumahan yang telah diluncurkan.