Lin Xueshan adalah seorang perantau asal Fujian, China, yang berhasil bangkit dari keterpurukan dan menemukan jalannya menuju kesuksesan di Indonesia. Dengan semangat juang yang tinggi, ia melewati banyak rintangan sebelum meraih impian yang selama ini diharapkannya.
Setelah tiba di Indonesia, Lin memilih Surabaya sebagai tempat untuk memulai hidup baru. Di sinilah ia mulai membangun usaha yang kelak dikenal luas, sekaligus mengubah namanya menjadi Alim Husin demi menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
Perjalanan hidup Alim Husin tidaklah mudah. Ia memulai dengan usaha kecil, yang memerlukan perjuangan dan tekad kuat untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapinya selama bertahun-tahun.
Menurut catatan sejarah, Alim Husin mendirikan UD Logam Djawa pada tahun 1960-an. Usaha ini awalnya berfokus pada pembuatan alat masak aluminum dan menjual berbagai peralatan rumah tangga yang dibutuhkan masyarakat.
Bersamaan dengan itu, ia juga membuka jasa perbaikan pompa air dan lampu petromak. Keberanian dan inovasinya dalam usaha menjadi kunci sukses bagi Alim Husin dalam membangun fondasi bisnis yang kuat di Indonesia.
Di Surabaya pula, Alim Husin membina kehidupan keluarga dengan menikahi seorang wanita, dan mereka dianugerahi seorang anak laki-laki, Lin Wenguang. Wenguang yang kemudian dikenal sebagai Alim Markus, dididik secara ketat dengan harapan dapat meneruskan bisnis keluarga di masa mendatang.
Perjalanan Karier: Dari UMKM Menjadi Konglomerat
Alim Markus, sebagai putra sulung, menerima pendidikan yang baik. Dia pernah menjalani kursus bahasa asing dan menyelesaikan pendidikan di Taiwan, serta belajar di National University of Singapore. Usaha ini menunjukkan betapa seriusnya Alim Husin dalam mempersiapkan generasi penerus bisnisnya.
Pada tahun 1971, Alim Markus mendirikan usaha baru bernama Jin Feng, yang dalam bahasa Mandarin berarti “puncak emas.” Bisnis ini berfokus pada produk rumah tangga dan perlahan mulai berkembang menjadi merek yang dikenal di seluruh Indonesia.
Transformasi Jin Feng menjadi Maspion adalah titik balik dalam sejarah bisnis keluarga ini. Di bawah kepemimpinan Alim Markus, brand ini menggandeng semboyan “Cintailah produk-produk dalam negeri,” yang mengedepankan pentingnya penggunaan produk lokal di tengah arus globalisasi.
Dalam waktu singkat, Maspion berhasil menghadirkan sekitar 7.000 jenis produk rumah tangga, mencakup beragam alat seperti kompor, ember, dan pipa. Keberhasilan Maspion dalam menciptakan berbagai produk berkualitas menjadi magnet bagi konsumen, menghasilkan penjualan yang melimpah.
Perusahaan ini tak hanya menguasai pasar domestik, tetapi juga berhasil menembus pasar internasional. Produk Maspion sudah dipasarkan ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan bahkan negara-negara di Eropa serta Timur Tengah.
Kesuksesan Maspion dalam Lingkungan Global
Pada tahun 1995, Maspion mencatatkan keuntungan luar biasa sebesar USD 100 juta dari ekspor, yang membuka kesempatan bagi mereka untuk mendirikan cabang di Kanada. Selain itu, Maspion juga berinovasi dengan memasuki sektor perbankan dengan mendirikan Bank Maspion yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Berhasil membangun Maspion menjadi raja alat rumah tangga, Alim Markus pun menjadi salah satu pengusaha terkemuka di Indonesia dengan kekayaan yang diperkirakan mencapai USD 500 juta. Hal ini menempatkannya dalam jajaran orang kaya di Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Maspion tidak hanya berhenti pada satu sektor, tetapi terus mengembangkan sayapnya ke berbagai bidang usaha lain. Melalui visi yang jelas, Maspion kini terlibat dalam delapan kategori bisnis utama.
Kategori-kategori ini meliputi Layanan Produk Konsumen, Produk Konsumen Industri, Konstruksi dan Material Bangunan, Hotel, dan Properti. Dengan beragam lini usaha, Maspion menunjukkan komitmennya untuk terus berkontribusi pada ekonomi Indonesia.
Anak-anak usaha dari Maspion Group juga menunjukkan keberagaman dalam menawarkan produk dan layanan, termasuk bank dan industri aluminium. Ini merupakan contoh nyata bagaimana sebuah usaha kecil dapat berkembang menjadi konglomerat yang mendunia.
Pendidikan dan Pemberdayaan Pengusaha Muda di Indonesia
Kesuksesan Alim Husin dan Alim Markus tidak hanya membawa dampak bagi diri mereka sendiri, tetapi juga membuka peluang bagi pengusaha muda di Indonesia. Keduanya percaya akan pentingnya pendidikan dalam mencapai cita-cita dan keberhasilan dalam berbisnis.
Mendukung pengusaha muda menjadi salah satu visi penting Maspion. Dalam hal ini, mereka aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang memfasilitasi pengembangan diri dan keterampilan para generasi penerus. Dalam banyak kesempatan, mereka berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk membantu sesama.
Pendidikan dan pelatihan yang diberikan oleh Maspion kepada para pengusaha muda diharapkan dapat menciptakan ekosistem bisnis yang lebih baik di Indonesia. Dengan dukungan yang tepat, diharapkan akan lahir banyak inovator dan wirausahawan yang dapat membawa perubahan positif bagi bangsa.
Alim Markus menyadari bahwa usaha yang dibangun tidak hanya untuk kepentingan pribadi, namun juga untuk kebaikan bersama. Oleh karena itu, ia terus menginspirasi generasi muda untuk berani bermimpi dan berjuang demi cita-cita mereka.
Melalui dedikasi dan berbagai aktivitasnya, Maspion menjadi contoh bahwa ketekunan dan komitmen dalam bekerja dapat memunculkan hasil yang luar biasa. Kisah Alim Husin dan Alim Markus adalah bukti nyata bahwa peluang di depan mata dapat diraih dengan tekad dan kerja keras.

