PT. Tower Bersama Infrastruktur Tbk. (TBIG) baru saja mengumumkan tawaran obligasi berkelanjutan VII tahap II dengan nilai mencapai Rp 1,6 triliun, serta sukuk ijarah berkelanjutan I tahap II senilai Rp 600 miliar. Ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam menghimpun dana yang lebih besar untuk mendukung berbagai proyek infrastruktur yang sedang berjalan.
Obligasi yang ditawarkan akan menjadi bagian dari pendanaan yang ditargetkan sebesar Rp 20 triliun. Sementara itu, sukuk ijarah ini merupakan bagian dari skema pengumpulan imbalan ijarah sebesar Rp 8 triliun untuk mendukung operasional yang berkelanjutan.
Langkah ini diambil setelah TBIG sebelumnya menerbitkan obligasi berkelanjutan VII tahap I dan sukuk ijarah tahap I sebesar Rp 750 miliar. Dengan strategi ini, TBIG berupaya untuk memperkuat posisinya dalam sektor infrastruktur telekomunikasi.
Obligasi berkelanjutan VII tahap II terbagi menjadi dua seri, yaitu Seri A dengan pokok sebesar Rp 347.985.000.000 dan tingkat bunga tetap 5,50% per tahun yang jatuh tempo dalam waktu tiga tahun. Sedangkan, Seri B memiliki pokok Rp 1.252.015.000.000 dan bunga tetap 5,85% per tahun selama lima tahun.
Bunga obligasi akan dibayarkan setiap triwulan, dengan jadwal pembayaran yang jelas. Pembayaran pertama akan dilakukan pada 4 Maret 2026, dan pembayaran terakhir untuk masing-masing seri akan dilakukan pada 4 Desember 2028 dan 4 Desember 2030.
Sementara itu, untuk sukuk ijarah, terdapat dua seri pula. Seri A mengandung sisa imbalan ijarah sebesar Rp 200.000.000.000, dengan cicilan Rp 11.000.000.000 per tahun. Seri B memiliki sisa imbalan Rp 400.000.000.000 dengan cicilan tahunan sebesar Rp 23.400.000.000.
Cicilan untuk sukuk ijarah juga diatur untuk dibayarkan setiap triwulan. Pembayaran imbalan ijarah pertama dijadwalkan pada tanggal yang sama dengan pembayaran bunga obligasi.
Pemesanan untuk sukuk ijarah harus dilakukan dalam jumlah minimum yang ditentukan, yakni sebesar Rp 5.000.000. Masa penawaran umum sukuk berlangsung dari 28 November hingga 1 Desember 2025.
Strategi Pendanaan Jangka Panjang Perusahaan Infrastruktur
Pendanaan melalui obligasi dan sukuk ini menunjukkan strategi jangka panjang TBIG untuk memenuhi kebutuhan pendanaan yang semakin meningkat. Perusahaan ini berkomitmen untuk terus mengembangkan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
Peningkatan infrastruktur sangat penting, terutama di era digital ini, mengingat kebutuhan masyarakat akan konektivitas yang lebih baik. Dengan dana yang dihimpun, TBIG dapat mengembangkan proyek yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Melalui penawaran ini, TBIG tidak hanya menarik minat investor, tetapi juga menunjukkan kepercayaan mereka dalam pertumbuhan sektor telekomunikasi. Pendanaan tersebut dianggap sebagai langkah positif yang akan memperkuat posisi perusahaan di pasar.
Proses Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah
Proses penawaran umum untuk obligasi dan sukuk ijarah dilakukan dengan transparansi yang tinggi. Informasi lengkap mengenai produk yang ditawarkan disediakan untuk memudahkan calon investor dalam membuat keputusan.
Pada tanggal efektif yang ditetapkan, peminat obligasi dan sukuk sudah dapat melakukan pemesanan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua pihak yang berkepentingan memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi.
Dalam setiap tahap penawaran, TBIG berkomitmen untuk menyediakan informasi yang diperlukan kepada investor. Dengan demikian, diharapkan penawaran umum dapat berjalan dengan lancar dan memenuhi ekspektasi pasar.
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Keberhasilan penawaran umum ini sangat bergantung pada penggunaan dana yang efektif. Sebagian besar dana hasil penawaran, sekitar 78,1%, akan digunakan untuk melunasi pokok Obligasi Berkelanjutan VI Tahap IV Seri A.
Sisanya akan digunakan untuk membayar sebagian pokok pinjaman dari pihak bank. Hal ini mencerminkan komitmen TBIG dalam menjaga kesehatan finansial perusahaan di masa depan.
Pemanfaatan dana yang efisien akan memastikan bahwa perusahaan tetap dapat beroperasi dengan baik dan berinvestasi dalam proyek yang menguntungkan. Ini adalah bagian dari strategi perusahaan untuk terus tumbuh dan berkontribusi kepada ekonomi lokal.

