Jakarta tengah bersiap menghadapi perubahan signifikan dalam sektor investasi. Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara berupaya mendorong Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) di pasar modal mencapai angka US$8 miliar, yang setara dengan Rp132,67 triliun.
Saat ini, RNTH di Bursa baru mencapai sekitar Rp988 juta atau Rp16,23 triliun per 16 Oktober 2025. Para pemimpin di dunia investasi percaya bahwa pencapaian ini sangat penting untuk meningkatkan kehadiran investor di pasar modal.
“Mari kita tingkatkan menjadi 5-8 miliar dollar per hari. Kita harus memperkuat internal terlebih dahulu,” ujar Pandu Sjahrir, CIO Danantara, dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025.
Pentingnya Meningkatkan Rata-Rata Nilai Transaksi Harian
Kenaikan RNTH yang signifikan akan membuka lebih banyak peluang bagi investor di Indonesia. Hal ini diharapkan tidak hanya berfokus pada investor institusi, tetapi juga melibatkan partisipasi masyarakat secara luas.
Dalam konteks ini, Danantara yang berstatus sebagai sovereign wealth fund pemerintah, akan berperan aktif dalam mencapai target tersebut. Salah satu strategi yang dipertimbangkan adalah menggaet dana pensiun sebagai salah satu sumber investasi.
Di samping itu, penting untuk memastikan bahwa masyarakat umum juga memahami dan berpartisipasi dalam pasar modal. Hal ini dapat dicapai melalui berbagai kampanye edukasi dan informasi terkait investasi yang lebih mendalam.
Acara CMSE 2025: Mengedukasi Masyarakat Tentang Pasar Modal
Di tengah upaya ini, acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025 menjadi tempat yang strategis untuk mengedukasi masyarakat. Tema yang diusung adalah “Pasar Modal untuk Rakyat: Satu Pasar Berjuta Peluang,” yang menggambarkan tujuan untuk mendekatkan pasar modal kepada seluruh lapisan masyarakat.
Iman Rachman, Direktur Utama BEI, menekankan bahwa pasar modal harus lebih inklusif. Tidak cukup hanya untuk kalangan tertentu, tetapi juga bisa diakses oleh semua orang di Indonesia.
“Pasar modal yang modern dan berdaya saing global harus tetap berpijak pada nilai-nilai budaya kita,” jelas Iman saat membuka acara tersebut.
Strategi Meningkatkan Partisipasi Investor Ritel
Untuk menguatkan posisi investor ritel, perlu adanya upaya pendalaman pengetahuan. Pendekatan ini bertujuan agar masyarakat merasa lebih percaya diri dalam berinvestasi, serta menyadari potensi keuntungan yang bisa diperoleh.
Kampanye mengenai menabung di pasar modal menjadi salah satu langkah konkret untuk mendekatkan orang-orang ke dunia investasi. Semakin banyak informasi yang disampaikan, semakin besar kemungkinan masyarakat untuk berpartisipasi.
Selain itu, peran teknologi dalam menyebarkan informasi juga tidak boleh diabaikan. Media sosial dan platform digital bisa menjadi saluran efektif untuk berbagi pengetahuan tentang investasi.
Keberlanjutan Pasar Modal di Indonesia: Harapan dan Tantangan
Pertumbuhan pasar modal di Indonesia sangat diharapkan dapat berkontribusi pada perekonomian nasional secara keseluruhan. Namun, tantangan tetap ada, termasuk meningkatkan level kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah dan lembaga terkait harus bekerja sama membangun infrastruktur yang memungkinkan pergerakan investasi lebih lancar. Selain itu, transparansi informasi juga menjadi kunci dalam menumbuhkan kepercayaan.
Langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan partisipasi investor diharapkan dapat menciptakan ekosistem investasi yang lebih sehat dan berkelanjutan. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi investor, tetapi juga bagi perusahaan yang membutuhkan dana untuk berkembang.