PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) baru-baru ini memberikan penjelasan mengenai kondisi terkini dari Bandara Dhoho Kediri. Meskipun resmi dibuka pada 5 April 2024, bandara ini terpaksa tidak melayani penerbangan sejak bulan Juli hingga saat ini. Situasi ini menciptakan harapan sekaligus kekhawatiran di kalangan pengembang dan masyarakat lokal yang menantikan manfaat dari proyek tersebut.
Menurut Direktur Operasi I WIKA Gedung, Bagus Tri Setyana, pembangunan Bandara Dhoho bukan hanya sekedar proyek fisik, tetapi juga simbol baru bagi reputasi konstruksi di daerah tersebut. Sebagai bandara pertama di Kediri, desain arsitektur dan fasilitas yang tersedia diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi pengguna dan investor.
Bagus menjelaskan bagaimana proyek ini dapat menggugah semangat para ahli konstruksi di perusahaan mereka. Dalam sebuah pernyataan, ia menyatakan, “Kami ingin setiap penumpang yang lewat bisa melihat dan mengenal kontribusi kami terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia.” Baginya, hal ini sangat penting untuk reputasi perusahaan di masa depan.
Analisis Mendalam Mengenai Pembangunan Bandara Dhoho
Bandara Dhoho direncanakan untuk menjadi pusat penerbangan utama di Jawa Timur, dengan target untuk melayani tidak hanya penerbangan domestik tetapi juga internasional. Kontribusi signifikan terhadap pendapatan WEGE diharapkan bisa terlihat dalam beberapa tahun ke depan, termasuk dengan layanan kargo internasional dan debarkasi haji.
Meskipun demikian, tantangan besar tetap ada, seperti kurangnya pengembangan kawasan di sekitar bandara. Bagus menyoroti bahwa tidak adanya Transit Oriented Development (TOD) membuat potensi keramaian di bandara terhambat. Area sekitar bandara perlu dikembangkan agar menarik minat para pengguna dan menciptakan ekosistem yang mendukung.
Kendati harapan untuk revitalisasi bandara masih ada, dampak dari pemerintah yang akan datang juga sangat berpengaruh. Bagus berharap bahwa dengan kebijakan yang tepat, Bandara Dhoho dapat berfungsi sepenuhnya dan menarik lebih banyak penumpang. Ia yakin bahwa pengembangan infrastruktur berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Tantangan Penjadwalan dan Penerbangan Pasca Pembukaan
Kondisi di Bandara Dhoho menjadi perhatian utama karena tidak ada maskapai yang beroperasi sejak Juli 2025. Citilink, satu-satunya maskapai yang terdaftar, menghadapi kendala internal karena kekurangan armada. Situasi ini jelas berdampak pada tingkat lalu lintas penumpang dan pendapatan dari bandara.
Pihak pengembang mengaku terus berusaha mencari solusi untuk mengaktifkan kembali jadwal penerbangan. Di sisi lain, kondisi ini menjadi pelajaran bagi pihak terkait untuk merencanakan pengembangan yang lebih baik di masa depan agar masalah serupa tidak terjadi lagi.
Pentingnya keberlanjutan operasional di Bandara Dhoho sangat dirasakan oleh masyarakat sekitar. Harapan agar bandara dapat melayani penerbangan yang lebih beragam sangat diinginkan, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat setempat. Upaya pengembalian operasional bandara memang menjadi suatu keharusan.
Pentingnya Keterlibatan Pemerintah dalam Meningkatkan Penggunaan Bandara
Bagus berharap agar pemerintah baru yang akan menjabat dapat lebih memperhatikan pengembangan infrastruktur bandara. Adanya dukungan dari pemerintah sangat penting untuk memastikan keberhasilan Bandara Dhoho sebagai pusat transportasi. Proyek tersebut tidak hanya sekedar pembangunan fisik, tetapi juga melibatkan strategi jangka panjang untuk menarik lebih banyak pengguna.
Dengan meningkatkan infrastruktur di sekitar bandara, seperti hotel dan fasilitas transportasi publik, potensi pengembangan ekonomi menjadi lebih nyata. Hal ini akan memudahkan akses bagi para penumpang dan juga menjadi daya tarik bagi investasi. Selain itu, perlu ada program-program yang melibatkan masyarakat lokal dalam pembangunan ekonomi sekitar bandara.
Bandara Dhoho diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai gerbang transportasi, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi. Kesadaran akan pentingnya sosialisasi dan penggunaan bandara oleh masyarakat perlu terus meningkat. Sekaligus, dengan kerja sama antara pemerintah dan swasta, cita-cita menjadikan Bandara Dhoho sebagai hub penerbangan utama dapat terwujud.