Emiten BUMN konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, baru-baru ini melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan di Jakarta. Dalam rapat ini, sejumlah keputusan penting ditetapkan untuk mendukung pengembangan perusahaan dalam menghadapi tantangan bisnis di masa depan.
Corporate Secretary perusahaan menjelaskan bahwa agenda rapat mencakup persetujuan perubahan anggaran dasar, pendelegasian kewenangan terkait Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2026, serta perubahan pengurus. Keputusan tersebut diambil setelah diskusi mendalam dengan berbagai pemangku kepentingan, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan.
“RUPSLB menjadi langkah strategis bagi pemegang saham untuk mendukung manajemen dalam memajukan bisnis,” kata Corporate Secretary. Hal ini menegaskan bahwa semua keputusan yang diambil akan berfokus pada penguatan tata kelola dan manajemen risiko, yang esensial untuk keberhasilan perusahaan.
Pentingnya RUPSLB bagi Pertumbuhan Perusahaan
Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pemegang saham dan regulator yang menunjukkan keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Salah satu poin utama dari RUPSLB adalah penunjukan Sutrisno sebagai Komisaris Utama menggantikan Heru Winarko.
Perusahaan juga melakukan perubahan pada posisi Direktur Operasi II, dengan penunjukan Paulus Budi Kartiko sebagai pengganti Dhetik Ariyanto. Perubahan pengurus ini bertujuan untuk memperkuat arah kepemimpinan dan transformasi Waskita Karya dalam menghadapi dinamika industri konstruksi.
Dengan adanya perubahan ini, diharapkan perusahaan dapat lebih responsif terhadap perubahan kebutuhan pasar dan tantangan yang muncul. Selain itu, penyesuaian ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dalam perencanaan dan pengambilan keputusan strategis di masa mendatang.
Strategi Pemulihan Kinerja Perusahaan yang Berkelanjutan
Selama tahun 2025, Waskita Karya memfokuskan perhatian pada pemulihan kinerja perusahaan melalui serangkaian strategi. Salah satu upaya yang dijalankan adalah implementasi skema restrukturisasi, yang dianggap penting dalam menjaga kestabilan kinerja keuangan.
Sejak Oktober sebelumnya, perjanjian Master Restructuring Agreement (MRA) telah efektif dilaksanakan. Melalui rencana ini, perusahaan berkomitmen untuk memperkuat core business sebagai kontraktor murni.
Waskita juga bertekad untuk menjaga keberlangsungan bisnis dengan memperkuat pemanfaatan inovasi dan teknologi. Pengaplikasian prinsip ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) dalam setiap aspek bisnis juga menjadi fokus utama dalam strategi perusahaan.
Kualitas Proyek: Fokus Utama untuk Meningkatkan Reputasi
Waskita Karya berupaya maksimal untuk meningkatkan kualitas proyek yang dikerjakan, dengan memperhatikan aspek keamanan dan manajemen risiko secara komprehensif. Dengan peningkatan ini, diharapkan hasil karya perusahaan dapat memberikan nilai tambah dan memenuhi ekspektasi para pemangku kepentingan.
Perusahaan juga telah mengantongi beberapa kontrak proyek strategis, termasuk pembangunan sekolah, rumah sakit, dan proyek sumber daya air. Langkah ini menunjukkan komitmen Waskita dalam berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Proyek sekolah rakyat yang tengah dilaksanakan di berbagai daerah, seperti Sulawesi Selatan dan Aceh, menunjukkan berbagai macam bentuk kontribusi yang diberikan. Di samping itu, proyek infrastruktur kesehatan juga menjadi prioritas utama dengan rumah sakit yang sedang dalam tahap pembangunan.
Waskita Karya turut serta dalam berbagai proyek di Ibu Kota Nusantara, termasuk pembangunan jalan dan gedung pemerintahan. Total nilai kontrak baru di proyek ini menunjukkan potensi besar bagi perusahaan untuk berkembang dan memperkuat posisinya di sektor konstruksi.
Dengan lebih dari Rp4,1 triliun nilai kontrak yang diperoleh di IKN, Waskita Karya bertekad untuk menjalankan proyek-proyek tersebut dengan integritas dan kualitas tinggi. Hal ini menegaskan bahwa perusahaan tetap berkomitmen untuk menjadi yang terdepan dalam industri konstruksi nasional.
Susunan baru Dewan Komisaris dan jajaran Direksi pasca RUPSLB menjadi salah satu langkah konkret untuk memastikan keberlangsungan visi dan misi perusahaan. Di bawah kepemimpinan baru ini, Waskita Karya diharapkan dapat terus berinovasi dan mengadaptasi diri dengan tantangan yang ada.
Dalam daftar susunan baru pengurus, Sutrisno menjabat Komisaris Utama, sementara Muhammad Hanugroho sebagai Direktur Utama. Perubahan yang terjadi di jajaran pengurus diharapkan membawa perspektif baru yang segar bagi perusahaan dalam mengejar tujuannya.
Dengan berbagai langkah strategis yang diambil, Waskita Karya akan terus berupaya menjaga reputasi sebagai pemimpin dalam infrastruktur, berfokus pada pembangunan yang berkelanjutan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Keseluruhan langkah ini akan turut memperkuat ekosistem konstruksi di Indonesia, di mana perusahaan beroperasi.








