Rasa gatal pada luka seringkali dianggap sebagai pertanda positif bagi proses penyembuhan. Namun, sebenarnya itu adalah respons alami tubuh saat saraf kulit berfungsi kembali, yang bisa merugikan jika ditangani secara salah.
Meski gatal dapat muncul sebagai tanda pemulihan, banyak orang justru salah kaprah dan menganggapnya sebagai indikasi bahwa luka telah sembuh sepenuhnya. Menggaruk luka, di sisi lain, berpotensi merusak jaringan baru dan bahkan meningkatkan risiko infeksi, sehingga pemahaman tentang hal ini sangat penting.
Dalam konteks penyembuhan luka, gatal menunjukkan adanya proses granulasi, yang merupakan tahapan awal dari pembentukan jaringan baru. Heri menjelaskan bahwa kadang pasien merasa gatal dan beranggapan bahwa luka sudah kering, padahal jika digaruk, luka bisa terbuka kembali dengan mudah.
Proses Penyembuhan Luka dan Pentingnya Memahami Tanda-tandanya
Keropeng yang muncul di atas luka merupakan lapisan kering yang terbentuk dari darah dan jaringan mati yang mengering. Meskipun terlihat sebagai bagian dari penyembuhan, keropeng dapat menghalangi proses regenerasi sel kulit yang sehat di tepi luka.
“Apabila dibiarkan, keropeng justru bisa menghambat pertumbuhan sel baru dan berpotensi mengakumulasi cairan di bawahnya,” kata Heri. Cairan ini bisa berisi infeksi ringan yang tidak terlihat dan dapat memperlambat proses penyembuhan.
Dalam perawatan modern, praktik terbaik adalah tidak menunggu keropeng untuk lepas secara alami. Kalau luka terasa keras, memiliki perubahan warna, atau mengeluarkan cairan, penting untuk membersihkan keropeng agar proses penyembuhan berlangsung dengan optimal.
Perawatan Luka Pasca Operasi yang Efektif dan Benar
Pada luka yang diakibatkan oleh operasi, penggantian perban dilakukan sesuai dengan kondisi luka. Bila perban tetap kering dan steril, maka dapat dibiarkan untuk sementara waktu. Namun, jika perban menjadi lembap, terpapar air, atau menunjukkan perubahan warna, segera lakukan penggantian perban.
Hal ini bertujuan untuk mencegah potensi infeksi sekunder yang bisa muncul akibat kelembapan berlebih. Kondisi perban yang tidak memadai dapat menjadi pintu masuk bagi mikroorganisme berbahaya, sehingga pemantauan secara rutin menjadi sangat penting.
Selain itu, penting untuk tidak mengambil risiko dengan mengabaikan gejala-gejala yang menunjukkan bahwa luka tidak dalam keadaan baik. Jika ada tanda-tanda infeksi, diperlukan penanganan medis segera untuk memastikan pemulihan secepat dan seefektif mungkin.
Mengapa Menggaruk Luka Sangat Dilarang dalam Proses Penyembuhan?
Salah satu cara tubuh berusaha untuk melindungi diri adalah dengan memberikan sinyal rasa gatal. Namun, menggugurkan kontrol dan menggaruk luka bisa menjadi salah satu kesalahan fatal. Menggaruk bisa merusak jaringan baru yang sedang terbentuk, mengganggu proses penyembuhan, dan berpotensi menyebabkan perdarahan.
“Jangan pernah menganggap remeh pentingnya menjaga kebersihan luka,” ungkap Heri. Menggaruk juga bisa memicu peradangan yang lebih serius dan membuat luka menjadi lebih sulit untuk diobati.
Sebagai alternatif, ketika merasa gatal, dapat digunakan metode lain seperti menepuk lembut area sekitar luka, atau menggunakan salep yang dapat memberikan rasa dingin untuk meredakan rasa gatal tanpa merusak jaringan.


