PT Waskita Karya (Persero) Tbk baru saja meraih kontrak penting untuk proyek konstruksi Karian Dam-Serpong Conveyance System (KSCS) Project Package 1 dengan nilai sebesar US$ 56,86 juta. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan sistem pengairan yang efektif bagi wilayah-wilayah yang membutuhkan pasokan air bersih.
Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, menjelaskan bahwa proyek ini berkontribusi besar terhadap pemenuhan kebutuhan air baku untuk beberapa daerah. Dengan pemanfaatan air dari Bendungan Karian, sistem ini akan dapat menjangkau berbagai kawasan di Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan beberapa wilayah lain di sekitarnya.
“Keberadaan KSCS bertujuan menyediakan air baku untuk tiga provinsi,” ungkap Hanugroho. Dengan 9,5 meter kubik per detik untuk Banten, 3,45 meter kubik per detik untuk DKI Jakarta, dan 0,95 meter kubik per detik untuk Jawa Barat, proyek ini diharapkan memberikan akses yang lebih baik bagi masyarakat terhadap air bersih.
Proyek yang Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Kehadiran proyek KSCS juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Tidak hanya air bersih yang disuplai, tetapi kesehatan dan sanitasi lingkungan sekitar juga akan terdukung dengan adanya infrastruktur yang lebih baik. Hal ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan air yang layak konsumsi.
“Proyek ini akan menjadi bagian penting dalam memperkuat ketahanan air nasional,” lanjut Hanugroho. Dengan tujuan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs, proyek ini sejalan dengan upaya menyediakan akses air bersih dan sanitasi yang lebih baik untuk masyarakat.
Waskita Karya menyadari pentingnya peran proyek ini dalam pembangunan infrastruktur air. “Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini dengan standar tinggi demi kepentingan masyarakat,” pungkasnya.
Pembangunan Infrastruktur Air di Berbagai Wilayah
Selain proyek KSCS, Waskita Karya juga memegang beberapa proyek konstruksi lainnya yang berfokus pada irigasi dan penyediaan air. Salah satunya adalah pengerjaan Daerah Irigasi (DI) Komering Sub DI Lempuing Fase 3 yang berlokasi di Sumatera Selatan. Proyek ini memiliki nilai kontrak mencapai Rp318,54 miliar.
Waskita juga telah menandatangani kontrak rehabilitasi jaringan utama DI di Banten, dengan nilai mencapai Rp415,44 miliar. Proyek yang sedang dikerjakan sekarang mencakup beberapa daerah, termasuk modernisasi DI Rentang, DI Salamdarma, dan Kamojang di Jawa Barat, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan pasokan air bagi masyarakat.
Dengan berbagai inisiatif ini, perusahaan berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap proyek yang dijalankan memiliki dampak positif yang luas bagi masyarakat. Penyediaan air yang berkualitas menjadi prioritas utama dalam setiap tahap pekerjaan.
Peran Penting Waskita Karya dalam Pembangunan Nasional
Waskita Karya telah lama menjadi aktor kunci dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Keberhasilan perusahaan dalam menangani proyek-proyek besar menunjukkan keahlian dan komitmen mereka terhadap kualitas. Proyek seperti KSCS bukan hanya soal konstruksi; ini mencerminkan tanggung jawab sosial perusahaan dalam menciptakan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan langkah strategis ini, perusahaan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakat serta mendukung program-program pemerintah dalam meningkatkan kualitas kehidupan. “Keterlibatan kami dalam proyek ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik,” lanjut Hanugroho.
Setiap proyek yang dijalankan oleh Waskita Karya akan terus dievaluasi untuk memastikan bahwa hasilnya sesuai dengan harapan masyarakat. Dengan semangat inovasi dan keunggulan, Waskita berusaha untuk menjadi yang terdepan dalam penyediaan solusi infrastruktur yang berkelanjutan.

