Tiga perusahaan di sektor teknologi akan melakukan penggalangan dana melalui mekanisme right issue, dengan total alokasi mencapai lebih dari Rp 9 triliun. Aksi korporasi ini merupakan strategi bagi perusahaan untuk meningkatkan modal melalui penawaran saham baru kepada pemegang saham yang sudah ada, sebagai upaya memperkuat posisi keuangan dan mendukung ekspansi usaha.
Right issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) memberikan kesempatan bagi pemegang saham lama untuk membeli saham baru sebelum distribusi umum. Ini merupakan langkah penting bagi perusahaan-perusahaan tersebut untuk mengoptimalkan modal dan mempercepat pengembangan infrastruktur serta layanan mereka.
Dalam konteks ini, ada beberapa emiten teknologi yang akan melaksanakan right issue dalam waktu dekat. Mari kita lihat lebih dalam mengenai ketiga perusahaan ini dan rencana mereka untuk penggunaan dana yang berhasil dihimpun.
Mengenal Emisi Saham: PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET)
PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk, dengan singkatan INET, memproyeksikan untuk mengumpulkan dana maksimal sebesar Rp 3,2 triliun melalui PMHMETD I. Perusahaan ini berencana menerbitkan 12,8 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham, dalam rasio 3:4.
Perolehan dana ini akan difokuskan pada ekspansi jaringan Fiber To The Home (FTTH) yang menggunakan teknologi Wi-Fi 7. Hingga Rp 2,8 triliun dari total penggalangan dana akan dialokasikan untuk anak usaha GPI dalam rangka meraih 2 juta pelanggan baru di Bali dan Lombok.
Selain itu, terdapat alokasi dana untuk pelunasan biaya sewa jaringan kabel bawah laut kepada PT JMP dan pengembangan FTTH di Pulau Jawa. Melalui langkah ini, INET berharap dapat memberikan layanan lebih baik kepada masyarakat, sekaligus meningkatkan kinerja finansialnya.
Rencana Aksi Korporasi PT Integrasi Sinergi Teknologi Tbk (IRSX)
PT Integrasi Sinergi Teknologi Tbk, disingkat IRSX, telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk melaksanakan PMHMETD I yang akan menghasilkan sekira 12,39 miliar lembar saham baru. Meskipun belum ada informasi lengkap mengenai estimasi dana yang akan diperoleh, langkah ini menunjukkan kepercayaan pemegang saham terhadap potensi pertumbuhan perusahaan.
Dalam rencana aksi ini, IRSX juga akan menerbitkan hingga 1,85 miliar Waran Seri II. Penggunaan dana hasil PMHMETD I akan diprioritaskan untuk ekspansi, pengembangan usaha, dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.
Kombinasi antara belanja modal dan modal kerja akan menjadi fokus utama dalam alokasi sumber daya yang berhasil dihimpun. Dengan strategi ini, IRSX berencana meningkatkan daya saing di pasar teknologi yang semakin kompetitif.
Penggunaan Dana oleh PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
PT Solusi Sinergi Digital Tbk, dikenal dengan singkatan WIFI, telah melaksanakan aksi right issue dengan menerbitkan hampir 2,95 miliar saham, yang setara dengan 55,56% dari modal yang disetor penuh. Total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 5,89 triliun dan mengalami oversubscribe dalam prosesnya.
Setelah dikurangi biaya emisi, semua dana yang terkumpul akan digunakan untuk setoran modal kepada entitas anak, JIA, yang selanjutnya akan meneruskan kepada anak perusahaannya, IJE. Dari total dana, Rp 5,8 triliun akan difokuskan pada pembangunan jaringan FTTH dengan target 4 juta homepass di Pulau Jawa.
Sisa dana kemudian dialokasikan untuk modal kerja IJE, mencakup pembelian perlengkapan penunjang, pengembangan layanan, serta pemasaran. Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas dan memperluas akses internet di kawasan strategis, tentunya dengan harapan membawa dampak positif bagi perkembangan digital di Indonesia.