PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) tengah bersiap untuk melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan membahas langkah penting pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) mereka. Rapat ini dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 18 November 2025, dan bertempat di Menara BTN, Jakarta Pusat.
Dalam agenda resmi yang telah dirilis oleh manajemen, terdapat dua poin utama yang akan dibahas. Poin pertama berkaitan dengan persetujuan pemisahan UUS BTN menjadi entitas baru yang dikenal dengan nama PT Bank Syariah Nasional.
Manajemen menjelaskan bahwa pemisahan ini sejalan dengan ketentuan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas dan sejumlah regulasi yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti yang tertuang dalam POJK No. 12 Tahun 2023 dan POJK No. 2 Tahun 2024. BTN menegaskan bahwa perseroan telah memenuhi syarat yang ditetapkan mengenai nilai aset UUS.
Proses Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BTN
RUPSLB yang dijadwalkan memegang peranan penting dalam struktur organisasi BTN. Dengan total aset UUS yang tercatat mencapai Rp54,3 triliun, langkah pemisahan ini dianggap wajib sesuai dengan pedoman yang ada.
Menurut manajemen, perseroan selaku Bank Umum Konvensional (BUK) harus mengambil langkah untuk melakukan pemisahan ini agar dapat melanjutkan pertumbuhan yang lebih optimal. Rencana ini menjadi fondasi bagi strategi jangka panjang BTN untuk memperkuat posisi di sektor keuangan.
Poin kedua yang akan dibahas dalam RUPSLB adalah perubahan Anggaran Dasar perseroan. Perubahan ini akan diberlakukan secara efektif pada saat pemisahan resmi UUS BTN ke dalam PT Bank Syariah Nasional dilakukan.
Pendirian PT Bank Syariah Nasional
PT Bank Syariah Nasional (BSN) resmi diluncurkan pada 2 Oktober 2025, menjadikannya sebagai bank syariah yang lahir dari pemisahan UUS BTN sekaligus akuisisi Bank Victoria Syariah. Inisiatif ini memperkuat upaya BTN dalam meningkatkan sektor perbankan syariah di Indonesia.
Direktur Utama BSN, Alex Sofjan Noor, menyatakan bahwa kehadiran BSN tidak hanya sekadar memenuhi regulasi, tetapi merupakan langkah strategis BTN untuk memberikan kontribusi nyata dalam perkembangan industri keuangan syariah. BSN hadir untuk melayani semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Alex menyampaikan bahwa nama yang dipilih, Bank Syariah Nasional, diharapkan dapat mencerminkan visi besar untuk menciptakan kepercayaan dan kredibilitas dalam masyarakat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan sejalan dengan harapan masyarakat luas.
Kepastian Prinsip Syariah dalam Operasi BSN
Identitas syariah yang diusung oleh BSN bukan hanya sekadar label, tetapi juga merupakan komitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip syariah dengan integritas tinggi. BSN bertekad untuk beroperasi dengan cara yang profesional dan transparan.
Dalam menjalankan operasionalnya, BSN akan berupaya keras untuk mengikuti seluruh ketentuan yang berlaku dalam sektor perbankan syariah. Hal ini menjadi prioritas agar kepercayaan masyarakat terus terjaga dan semakin meningkat.
Kehadiran BSN diharapkan dapat memperkuat ekosistem keuangan syariah di Indonesia, yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan signifikan. Upaya ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak konsumen yang tertarik pada layanan perbankan dengan prinsip syariah.
Arah Strategi dan Kebijakan Perbankan Syariah ke Depan
Dengan dilantiknya BSN sebagai entitas baru, langkah ke depan untuk pengembangan perbankan syariah di Indonesia semakin jelas. BSN diharapkan akan berperan sebagai pionir dalam inovasi produk dan layanan yang sesuai dengan prinsip syariah.
Bank Syariah Nasional akan memfokuskan diri untuk menciptakan produk yang bermanfaat bagi masyarakat sembari tetap memenuhi ketentuan regulasi. Langkah ini diapresiasi banyak pihak yang berharap akan mendorong sektor keuangan syariah lebih maju lagi.
Dalam konteks ini, penting bagi BSN untuk menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat dan pemangku kepentingan. Kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan serta mengakomodasi kebutuhan nasabah akan menjadi kunci keberhasilan BSN ke depannya.
