PT Sepatu Bata Tbk (BATA) baru-baru ini membuat pengumuman penting terkait strategi bisnisnya. Perusahaan ini telah mendapatkan persetujuan dari pemegang sahamnya untuk menghentikan kegiatan produksi sepatu setelah penutupan pabrik di Purwakarta pada 4 Mei 2024.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BATA, Hatta Tutuko, menjelaskan bahwa transisi produksi kini diserahkan kepada pemasok lokal. Langkah ini diambil untuk menjaga keberlanjutan pasokan serta daya saing perusahaan di pasar yang semakin kompetitif.
Menurut Hatta, tidak ada rencana untuk mengembalikan aktivitas produksi sepatu di dalam perusahaan. Oleh karena itu, perubahan Anggaran Dasar Perseroan perlu dilakukan agar sesuai dengan model operasi yang baru.
Perusahaan menghapus kode KBLI No. 15201, yang mengindikasikan bahwa BATA tidak lagi berfokus pada produksi alas kaki untuk keperluan sehari-hari. Ini menunjukkan bahwa BATA sedang melakukan penyesuaian besar terhadap strategi bisnisnya.
Pentingnya menjaga daya saing produk membuat BATA bekerja sama dengan berbagai pemasok lokal di Indonesia. Dengan cara ini, mereka berharap dapat mempertahankan kualitas produk sambil juga tetap memperhatikan harga yang kompetitif.
Tim quality assurance (QA) ditugaskan untuk melakukan pengawasan ketat terhadap produk yang diterima dari pemasok. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua produk memenuhi standar yang telah ditetapkan, sehingga pelanggan tetap mendapatkan barang berkualitas.
Selain itu, pihak manajemen mengkonfirmasi bahwa proses pengadaan dilakukan secara standar tanpa ada perjanjian khusus. Semua pembelian diatur melalui purchase order yang mengikuti ketentuan yang telah disepakati sebelumnya.
Strategi Baru BATA dalam Menghadapi Persaingan Pasar
BATA kini fokus untuk mengoptimalkan kinerja gerai sebagai bagian dari strategi bisnis barunya. Renovasi toko akan dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan serta menarik lebih banyak pengunjung ke setiap lokasi. Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan keterlibatan konsumen.
Sebagai tambahan, BATA juga berencana untuk meningkatkan profitabilitas melalui pengembangan dan penjualan koleksi produk eksklusif. Produk-produk ini diharapkan memiliki nilai tambah sehingga dapat menawarkan sesuatu yang berbeda dibandingkan merek lain di pasar.
Dalam konteks efisiensi biaya, manajemen BATA akan menyederhanakan kegiatan operasional di seluruh lini bisnis. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi perusahaan untuk menghadapi tantangan di industri footwear dan retail secara lebih efektif.
BATA juga akan mengambil langkah untuk melepaskan properti yang tidak lagi digunakan. Tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas keuangan dan mendukung restrukturisasi perusahaan ke depannya.
Kolaborasi dengan platform e-commerce juga menjadi fokus utama perusahaan di era teknologi digital ini. Kemitraan strategis diharapkan dapat membantu BATA menjangkau calon pelanggan baru dan memperluas pasar di dunia maya, sehingga tidak hanya bergantung pada gerai fisik saja.
Perubahan yang Mempengaruhi Pelanggan dan Karyawan
Perubahan ini tentunya akan berdampak pada konsumen setia yang sudah sering membeli produk BATA. Masyarakat harus menyesuaikan diri dengan model bisnis baru yang lebih mengedepankan pengadaan dari pemasok lokal, alih-alih produksi in-house.
Di sisi lain, karyawan yang terhubung dengan lini produksi sepatu mungkin akan mengalami konsekuensi dari penutupan pabrik. BATA perlu memastikan bahwa ada komunikasi yang jelas mengenai langkah-langkah yang diambil untuk menormalkan situasi bagi semua yang terlibat.
Bertekad untuk mendukung kesejahteraan sosial, BATA diharapkan memberikan pelatihan atau program lain untuk karyawan yang terkena dampak. Dukungan ini penting agar mereka dapat menemukan peluang baru, apakah di dalam industri yang sama atau sektor yang berbeda.
Melalui langkah-langkah strategis ini, BATA berharap dapat menjawab perubahan tren pasar dan meningkatkan daya saing. Ini adalah momentum untuk berinovasi dalam menyediakan produk yang relevan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan saat ini.
Dengan memanfaatkan pemasok lokal dan meningkatkan pengalaman berbelanja, BATA bertujuan untuk menciptakan hubungan yang lebih kuat dengan pelanggannya. Hal ini diharapkan akan meningkatkan loyalitas pelanggan dan menciptakan prospek penjualan yang lebih baik di masa depan.
Menghadapi Tantangan dan Mempertahankan Reputasi
Setiap langkah yang diambil oleh BATA tentunya tidak terlepas dari tantangan yang akan dihadapi. Di tengah perubahan ini, perusahaan harus tetap berkomitmen untuk mempertahankan reputasinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri alas kaki. Setiap produk yang rilis harus menjanjikan kualitas tanpa kompromi.
Proses adaptasi ke pemasok lokal juga membawa tantangan tersendiri. Perusahaan perlu memastikan bahwa standar yang tinggi tetap dapat dipenuhi, meskipun proses produksi beralih ke pihak lain. Ini menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan konsumen.
Kolaborasi kontinu dengan pemasok akan menjadi pilar utama dalam strategi ini. Keterlibatan langsung dalam proses produksi dan pemeriksaan kualitas akan menjadi lebih penting untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan.
Selain itu, BATA juga harus proaktif dalam mengantisipasi perubahan tren pasar. Dengan memahami preferensi konsumen yang terus berubah, perusahaan bisa lebih dinamis dalam mengambil keputusan yang tepat dan cepat. Hal ini penting agar bisa tetap relevan dan mampu bersaing secara global.
Ketersediaan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar akan mempengaruhi keberlangsungan bisnis BATA di masa depan. Dengan demikian, strategi perusahaan untuk lebih berfokus pada pengalaman pelanggan dan posisinya di pasar adalah langkah yang krusial dalam menghadapi tantangan yang ada.