Jakarta, dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas perdagangan saham di bursa efek Indonesia semakin menarik perhatian banyak investor. Salah satu berita terbaru menunjukkan bahwa Chengdong Investment Corporation, pemegang saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), melakukan penjualan saham senilai Rp1,03 triliun pada bulan Desember 2025.
Informasi terkait penjualan ini diungkap melalui keterbukaan informasi yang menjelaskan bahwa transaksi tersebut berlangsung antara 1 hingga 22 Desember 2025. Selama periode itu, sebanyak 3.713.353.900 saham BUMI dijual dengan harga yang bervariasi, dari Rp238 hingga Rp388 per saham.
Menurut keterangan yang ada, tujuan dari transaksi divestasi ini adalah untuk merampingkan kepemilikan saham langsung. Hal ini mencerminkan strategi investasi yang dinamis dalam menghadapi kondisi pasar yang berubah cepat.
Perubahan Kepemilikan Saham PT Bumi Resources Tbk
Dengan aksi penjualan yang dilakukan, saham Chengdong Investment Corporation di BUMI berkurang dari 25,98 miliar menjadi 22,27 miliar saham. Penurunan ini mengakibatkan persentase kepemilikan mereka juga menyusut dari 6,99% menjadi 5,99%.
Sebelumnya, UBS AG London sebagai pengendali emiten di Grup Bakrie juga melakukan aksi serupa dengan menjual saham senilai Rp229,6 miliar pada 15 Desember 2025. Dalam transaksi tersebut, UBS melepaskan 627.351.600 saham biasa dengan harga Rp366 per saham.
Setelah penjualan, kepemilikan saham UBS AG di BUMI turun menjadi 21.887.799.211 saham, berdampak juga pada hak suaranya yang menyusut menjadi 5,89%. Ini menunjukkan perubahan signifikan dalam komposisi kepemilikan saham Grup Bakrie.
Kenaikan Harga Saham BUMI yang Signifikan
Menariknya, di tengah aksi jual ini, saham BUMI tercatat mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dalam satu bulan terakhir, saham perusahaan ini telah mengalami kenaikan sebesar 46,34%, yang mencerminkan sentimen positif dari pasar.
Sementara itu, dalam enam bulan terakhir, lonjakan harga saham BUMI mencapai 202,52%. Kenaikan ini menunjukkan adanya optimisme di kalangan investor terhadap potensi pertumbuhan BUMI di masa mendatang.
Faktor fundamental perusahaan, termasuk kinerja keuangan serta kondisi pasar global, berperan penting dalam menentukan arah pergerakan saham di bursa. Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor sumber daya alam, BUMI diuntungkan oleh permintaan yang terus meningkat baik di dalam negeri maupun di pasar global.
Strategi Investasi yang Dinamis di Sektor Saham
Transaksi jual-beli saham yang dilakukan oleh pemegang saham utama BUMI mencerminkan strategi investasi yang dinamis. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, investor cenderung mencari peluang baru yang dapat memberikan imbal hasil optimal.
Dengan melakukan divestasi, Chengdong Investment dan UBS AG menunjukkan responsif terhadap kondisi pasar yang berubah. Investor semakin menyadari pentingnya diversifikasi portofolio untuk meminimalkan risiko yang ada.
Sebagai informasi, pasar modal Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan di beberapa tahun terakhir, menarik banyak investor domestik maupun asing. Hal ini menciptakan peluang bagi perusahaan untuk menarik modal yang dibutuhkan dalam pengembangan usaha mereka.
