Pergerakan saham selalu menjadi perhatian utama di pasar modal, terlebih bagi investor yang aktif. Pada hari perdagangan terakhir, saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) menghadapi penurunan signifikan, yang tentunya menimbulkan tanda tanya besar di kalangan investor dan analis.
Dengan harga yang menyentuh batas bawah, penurunan ini berimbas langsung pada volume transaksi yang mencapai angka luar biasa. Pengendalian saham yang sedang berlangsung di dalam tubuh perusahaan juga menjadi sorotan, mengingat dinamika kepemilikan yang terus berubah.
Selama sebulan terakhir, performa saham DADA memang cukup mengecewakan. Penurunan harga hingga 47,79% sangat mencolok, dan apalagi dengan fakta bahwa saham ini telah mengalami auto reject bawah selama enam kali berturut-turut.
Analisis Terhadap Penurunan Harga Saham DADA yang Signifikan
Sejak pekan lalu, saham DADA sudah ditandai dengan aksi jual yang cukup besar. Penurunan harga yang tajam tersebut tidak hanya berdampak pada nilai saham, tetapi juga memengaruhi persepsi investor terhadap fundamental perusahaan. Ketidakpastian ini tentunya menciptakan kepanikan di kalangan pemegang saham.
Pada saat yang sama, pengendali PT Diamond Citra Propertindo Tbk melakukan langkah strategis dengan meningkatkan kepemilikan saham di pasar. Tindakan ini seolah menjadi sinyal positif untuk investor bahwa pengendali masih percaya terhadap prospek perusahaan meskipun ada penurunan yang signifikan.
Namun, analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa pengendalian ini bisa jadi hanya langkah sementara untuk menstabilkan harga saham. Dengan aksi jual yang cukup besar, tantangan bagi DADA dalam membangun kembali kepercayaan pasar semakin berat.
Dampak Aksi Korporasi Terhadap Saham DADA
Transaksi pembelian yang dilakukan oleh PT Karya Permata Inovasi Indonesia menunjukkan adanya keyakinan di kalangan pengendali untuk tetap berada di jalur investasi. Meskipun terjadi penurunan harga, manajemen masih percaya bahwa fundamental perusahaan tetap kuat.
Pembelian 430,61 juta lembar saham pada harga yang bervariasi memberi sinyal bahwa pengendali berkomitmen menjaga kontrol di perusahaan. Transaksi ini memastikan bahwa kepemilikan Karya Permata meningkat dari 4,21 miliar menjadi 4,64 miliar lembar.
Namun, di sisi lain, terdapat juga data yang menunjukkan bahwa pada hari yang sama, Karya Permata melepas 1,82 miliar lembar saham. Hal ini menunjukkan adanya strategi diversifikasi yang mungkin ingin diambil oleh pengendali di tengah volatilitas harga yang ekstrem.
Histori Pergerakan Saham DADA dan Prediksi Ke Depan
Sejak awal tahun, pergerakan saham DADA memang sempat mengundang perhatian besar. Dengan harga awal di Rp 9, lonjakan hingga Rp 240 pada 10 Oktober 2025 menjadi bukti bahwa saham ini bisa mengalami fluktuasi yang luar biasa. Namun, setelah mencapai puncak tersebut, penurunan tajam seolah mengulang sejarah.
Dari data yang tercatat, performa DADA membuktikan bahwa dalam waktu singkat saham ini bisa melonjak lebih dari 2.000%. Ini menjadi pelajaran berharga bahwa dinamika pasar sangat mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Investor perlu berhati-hati dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan.
Prediksi ke depan membuat banyak pihak bertanya-tanya, apakah saham DADA akan mampu rebound? Meskipun ada rumor bahwa harga saham akan menyentuh angka yang lebih tinggi, kejelasan informasi dan strategi perusahaan akan sangat menentukan langkah selanjutnya.