PT BNI Sekuritas mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi nasional Indonesia tetap menunjukkan potensi yang menjanjikan meski di tengah ketidakpastian global yang melanda. Dengan didorong oleh konsumsi domestik yang kuat dan kebijakan pemerintah yang stabil, ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh berkelanjutan dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi eksternal yang ada.
SEVP Research BNI Sekuritas, Erwan Teguh, menilai bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini berada pada jalur yang positif, berkat fokus pemerintah dalam menjaga stabilitas serta meningkatkan investasi dan program sosial. Namun, ia juga menyoroti perlunya kehati-hatian terhadap tantangan dari fluktuasi harga komoditas dan pertumbuhan ekonomi mitra dagang utama, terutama China.
“Kendala yang paling signifikan adalah perubahan harga komoditas yang tidak menentu dan perlambatan di negara mitra dagang utama,” tambahnya dalam keterangan resmi yang dirilis baru-baru ini.
Erwan menjelaskan bahwa jika pemerintah mampu memperkokoh langkah-langkah stimulasi fiskal, maka daya beli masyarakat dipastikan turut meningkat. Hal ini membuka peluang bagi pasar konsumen Indonesia untuk mencatatkan pertumbuhan yang lebih kuat di masa mendatang.
Dalam konteks lain, industri nikel tetap menjadi andalan meski memiliki risiko akibat volatilitas harga komoditas. Di tengah itu, kebijakan pemangkasan suku bunga global dan stimulus ekonomi dari China diharapkan bisa memberikan dorongan positif bagi perekonomian domestik.
Prospek Stabilitas Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global
Dalam pengamatan lebih lanjut, valuasi pasar Indonesia, baik dalam hal rasio Price to Earnings (P/E) maupun Price to Book Value (PBV), sebenarnya terbukti menarik jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia. Ini menjadi sinyal bahwa peluang investasi di Indonesia masih sangat terbuka, terutama di sektor-sektor tertentu.
Menurut Erwan, ada sektor yang masih bergerak di bawah rata-rata historis seperti telekomunikasi dan barang konsumen. Sementara itu, sektor barang konsumen, kesehatan, dan keuangan diperkirakan akan memimpin pertumbuhan pasar modal dalam waktu dekat.
Pembicaraan mengenai potensi pertumbuhan pasar modal dibarengi dengan proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diprediksi berada di sekitar angka 9.100. Dengan rentang spesifikasi antara 7.100 hingga 10.700, ada kemungkinan kenaikan IHSG mencapai tingkat 24% dalam waktu mendatang.
Memahami Ketahanan Sektor Keuangan di Indonesia
Optimisme terhadap pasar saham Indonesia memberikan dampak positif bagi BNI Wealth Management, yang mencatat pertumbuhan portofolio saham hingga mencapai 34% pada akhir Oktober 2025. Hal ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap potensi pasar yang ada.
BNI juga menunjukkan bahwa jumlah nasabah BNI Emerald mengalami pertumbuhan 7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang menunjukkan adanya kepercayaan meningkat dari nasabah dalam pengelolaan aset mereka.
Rincian lebih lanjut menunjukkan bahwa total aset yang dikelola (AUM) di BNI, termasuk dana pihak ketiga dan investasi, mengalami kenaikan 11% year-on-year dengan AUM investasi khusus pula tumbuh 13%. Hal ini menunjukkan ketahanan sektor keuangan di tengah kondisi pasar yang volatil.
Inovasi dalam Layanan Keuangan untuk Nasabah Premium
Produk BNI Emerald dirancang untuk meningkatkan kehidupan nasabah melalui layanan perbankan yang lebih personal dan premium. Hal ini sejalan dengan kebutuhan nasabah yang beragam dan berorientasi pada layanan yang eksklusif.
BNI Emerald menyediakan berbagai solusi finansial untuk membantu nasabah merencanakan masa depan keuangannya dengan lebih baik. Dengan adanya tim profesional, dukungan nasihat investasi serta layanan terbaik, nasabah dapat memiliki lebih banyak pilihan dalam mengelola kekayaan mereka.
Nasabah juga diberikan akses untuk alokasi kekayaan dalam berbagai produk investasi, di mana setiap perencanaan finansial dapat dilakukan dengan lebih terarah menggunakan nasihat dari ahli. Ini menguntungkan bagi nasabah yang ingin meraih tujuan keuangan dalam jangka panjang.
