PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina berhasil mencatatkan kinerja yang positif di kuartal ketiga 2025. Dengan laba bersih mencapai USD 237,9 juta atau setara Rp 3,96 triliun, ada peningkatan yang menggembirakan dalam segi pendapatan dan volume penjualan. Analisis mendalam terhadap kinerja ini menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap perkembangan perusahaan yang berfokus pada efisiensi energi.
Peningkatan pendapatan PGN juga terlihat dari total pendapatan yang mencapai USD 2,9 miliar, naik sekitar 3,8 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa PGN mampu beradaptasi dengan dinamika pasar dan meningkatkan daya saing di seluruh segmennya.
Dalam periode Triwulan III 2025, PGN melaporkan bahwa kinerja operasionalnya menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Volume penjualan niaga gas bumi tercatat mencapai 833,0 BBTUD, menandakan potensi yang besar dalam eksploitasi gas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia.
Kinerja Operasional dan Pertumbuhan Segmen Bisnis PGN
Kinerja operasional PGN menunjukkan pertumbuhan positif di hampir semua segmen bisnis. Volume transmisi gas bumi mencapai 1.622,3 MMSCFD, sedangkan transportasi minyak tercatat sebesar 173.801,2 BOEPD. Data ini mencerminkan optimisasi dalam proses pengelolaan dan distribusi energi yang dilakukan oleh PGN.
PGN juga membuat kemajuan dalam anak perusahaan dan afiliasi dengan mencatat lifting minyak dan gas sebesar 16.892,4 BOEPD. Kinerja ini tidak hanya mendukung ketahanan energi nasional, tetapi juga memperkuat posisi PGN sebagai salah satu pemain utama di industri energi Indonesia.
Saat ini, PGN juga melibatkan diri dalam segmen LNG dan sudah berhasil mengirim lima kargo LNG ke pasar regional. Ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menjangkau pasar internasional, serta berkontribusi pada diversifikasi sumber energi bagi masyarakat.
Strategi PGN dalam Menghadapi Tantangan Energi dan Ekonomi
Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, mengungkapkan bahwa perusahaan berkomitmen untuk menjaga fundamental bisnisnya tetap kuat. Dalam menghadapi tantangan dan dinamika bisnis, PGN melakukan optimalisasi portofolio gas bumi dan LNG, serta koordinasi yang erat dengan pemerintah dan pemangku kepentingan.
Menurut Fajriyah, menjaga keandalan pasokan gas bumi bagi pelanggan adalah prioritas utama. PGN menerapkan pengelolaan volume yang adaptif serta memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk memastikan ketersediaan pasokan energi.
Strategi mitigasi risiko dan efisiensi biaya juga menjadi fokus PGN dalam menjaga stabilitas. Dengan langkah disiplin dalam pengelolaan keuangan, PGN berusaha untuk menghadapi berbagai tantangan di industri energi yang terus berubah.
Inisiatif Keberlanjutan dan Transisi Energi oleh PGN
PGN tidak hanya berfokus pada keuntungan finansial, tetapi juga berkomitmen pada aspek keberlanjutan. Hingga akhir September 2025, perusahaan telah merealisasikan dekarbonisasi sebesar 28.387 tCO2eq, yang didapat dari efisiensi energi melalui penggunaan gas fuel pada generator.
Penerapan strategi mitigasi risiko dan keberlanjutan menunjukkan bahwa PGN serius dalam memperhatikan dampak lingkungan dari kegiatan operasionalnya. Hal ini menjadi bagian dari nilai tambah yang ditawarkan perusahaan kepada pemangku kepentingan.
Dengan segala langkah-langkah tersebut, diharapkan PGN dapat berada pada posisi yang kuat dalam industri energi, sembari menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pihak yang terlibat. Upaya ini sangat penting untuk mendukung transisi energi nasional menuju sumber energi yang lebih bersih dan efisien.
