Perusahaan petrokimia Indonesia, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), baru-baru ini mengumumkan akuisisi jaringan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) Esso milik ExxonMobil di Singapura. Kesepakatan ini diumumkan pada hari Jumat, 24 Oktober 2022, tetapi rincian nilai transaksi masih menjadi misteri yang belum diungkapkan kepada publik.
Dalam pengambilalihan tersebut, Chandra Asri berencana untuk mengelola hampir 60 SPBU Esso yang ada di Singapura. Kesepakatan ini juga mencakup perjanjian pasokan terkait yang akan memastikan ketersediaan bahan bakar dari ExxonMobil dan mempertahankan program loyalitas pelanggan yang ada.
“Langkah strategis ini sejalan dengan rencana pertumbuhan jangka panjang perusahaan, yang berfokus pada pengembangan infrastruktur energi terintegrasi di pasar energi dan mobilitas di Singapura dan Asia Tenggara,” kata Chandra Asri dalam pernyataan resminya.
Akuisisi yang Menguntungkan bagi Chandra Asri dalam Jangka Panjang
Langkah ini tidak hanya meningkatkan portofolio bisnis Chandra Asri, tetapi juga memperkuat posisinya di pasar energi regional. Dengan memiliki jaringan SPBU, perusahaan dapat mengelola rantai pasokan energi secara lebih efisien.
Pengoperasian SPBU yang tetap menggunakan merek Esso menunjukkan komitmen Chandra Asri untuk menjaga kualitas layanan. Ini juga menciptakan peluang untuk meningkatkan inovasi dalam pelayanan kepada pelanggan.
Chandra Asri berencana untuk memanfaatkan jaringan yang telah ada untuk mengembangkan solusi baru dalam distribusi bahan bakar dan produk energi lainnya. Perusahaan berharap bisa meraih pangsa pasar yang lebih besar dalam sektor energi di kawasan tersebut.
Reaksi Pihak ExxonMobil terhadap Akuisisi Ini
Geraldine Chin, Ketua dan Managing Director ExxonMobil Asia Pacific, menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk memastikan transisi yang mulus. “Keputusan untuk beralih ke model grosir bermerek merupakan langkah strategis global yang sesuai dengan rencana pemasaran kami,” ujarnya.
Chin menambahkan bahwa penjualan jaringan SPBU ini tidak akan memengaruhi operasi pabrik manufaktur ExxonMobil di Singapura. Pabrik tersebut akan tetap berfungsi dengan baik dan memasok bahan bakar kepada pelanggan komersial baik di kawasan maupun secara global.
Berdasarkan pernyataan resmi, ExxonMobil juga berjanji untuk tetap berkolaborasi dengan Chandra Asri agar pelanggan bisa terus mendapatkan manfaat dari program loyalitas yang ada. Ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi perubahan kepemilikan, kualitas layanan masih menjadi prioritas.
Dampak Strategi Restrukturisasi ExxonMobil di Singapura
Pada bulan April, laporan mencuat mengenai rencana ExxonMobil untuk keluar dari bisnis ritel bahan bakar di Singapura. Rencana tersebut menjadi bagian dari strategi efisiensi yang lebih luas, termasuk pemangkasan jumlah karyawan sebesar 10%-15% di fasilitas mereka di Singapura.
ExxonMobil berencana untuk memangkas sekitar 500 pekerja dari total 3.500 yang ada. Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi global yang akan mempengaruhi sekitar 2.000 karyawan di seluruh dunia, atau sekitar 3-4% dari total tenaga kerja perusahaan.
Restrukturisasi ini dianggap penting untuk menjaga daya saing ExxonMobil dalam menghadapi perubahan yang cepat dalam lanskap energi global. Dengan mengurangi jumlah karyawan, perusahaan berharap dapat beroperasi lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan pasar.
Prospek Pasar Energi di Asia Tenggara
Akuisisi oleh Chandra Asri dapat dianggap sebagai langkah positif dalam konteks pasar energi Asia Tenggara yang semakin kompetitif. Ini adalah sinyal yang menunjukkan bahwa perusahaan lokal dapat bersaing dengan pemain global di sektor energi.
Dengan mengintegrasikan jaringan SPBU ke dalam operasional, Chandra Asri memiliki potensi untuk memperluas pangsa pasarnya di regional. Pengembangan infrastruktur juga dapat membuka pintu bagi investasi lebih lanjut di sektor energi terbarukan.
Dari sisi konsumen, akuisisi ini diharapkan akan meningkatkan kualitas layanan dan ketersediaan bahan bakar. Dengan mempertahankan merek Esso, Chandra Asri berusaha untuk memanfaatkan goodwill yang telah dibangun oleh ExxonMobil selama ini.
