PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI baru-baru ini menunjukkan komitmennya untuk menanggapi tantangan yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa. Dalam upaya untuk mendukung pemerintah daerah, perusahaan ini diharapkan dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 6 triliun guna memperkuat pelaksanaan program-program pemerintah.
Purbaya mendorong PT SMI untuk menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menerapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2025. Dengan adanya regulasi baru ini, pemerintah pusat memiliki kemampuan untuk menginstruksikan pinjaman kepada pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Direktur Utama PT SMI, Reynaldi Hermansjah, mengungkapkan bahwa mereka akan segera menyesuaikan diri setelah aturan turunan dari Kementerian Keuangan diterbitkan. Dalam hal ini, mereka akan menunggu proses lengkapnya untuk bisa melaksanakan arahan dari Menteri Keuangan dengan baik.
“Kita masih menunggu detail aturan turunan dan proses implementasinya. Begitu semuanya jelas, kami siap untuk bergerak,” jelas Reynaldi dalam acara Media Gathering di Humbang Hasundutan. PT SMI selama ini memang telah aktif dalam memberikan pembiayaan kepada pemerintah daerah dengan berbagai skema yang telah ada.
Proyek Pembiayaan yang Dijalankan oleh PT SMI
Direktur Operasional dan Keuangan PT SMI, Aradita Priyanti, menjelaskan bahwa komitmen pembiayaan terhadap pemerintah daerah terdiri dari dua skema utama. Salah satunya adalah skema Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang bertujuan untuk menggerakkan kembali ekonomi dengan memberikan pinjaman kepada pemerintah daerah.
Hingga bulan September, total komitmen pembiayaan yang diberikan oleh PT SMI kepada pemerintah daerah telah mencapai Rp 36,16 triliun. Rinciannya, total outstanding mencapai Rp 17,59 triliun, terdiri dari Rp 34,27 triliun untuk skema PEN dan Rp 1,89 triliun untuk skema pembiayaan reguler.
Sebelumnya, Purbaya sudah melakukan pertemuan dengan manajemen PT SMI, dan dalam dialog tersebut, perusahaan menjanjikan untuk dapat menyuplai dana sebesar Rp 3 triliun pada akhir tahun. Namun, Purbaya mendorong mereka untuk meningkatkan jumlah tersebut menjadi Rp 6 triliun, agar semakin banyak proyek pemerintah daerah yang dapat dibiayai.
Hal ini penting, mengingat proyek-proyek yang diusulkan oleh pemerintah daerah biasanya berkaitan erat dengan program-program pemerintah pusat. Proyek yang memenuhi kriteria akan dipilih oleh PT SMI, dan Purbaya menyatakan bahwa mereka akan menyerahkan pemilihan proyek tersebut kepada PT SMI dan pemerintah daerah yang bersangkutan.
Proyeksi Implementasi Pembiayaan di Masa Mendatang
Dalam menjelaskan lebih lanjut, Purbaya menekankan bahwa bunga pinjaman yang ditawarkan oleh PT SMI akan berada pada kisaran 0,5%. Ini menjadi kabar baik bagi pemerintah daerah yang membutuhkan dana untuk berbagai proyek infrastruktur dan layanan publik yang mendesak.
Keberadaan PT SMI sebagai lembaga pendanaan diharapkan bisa memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah dengan mempercepat penyerapan anggaran dan implementasi proyek-proyek pembangunan. Adanya pinjaman ini diharapkan dapat mengurangi beban anggaran yang biasanya ditanggung oleh pemerintah daerah langsung.
Dengan demikian, peran PT SMI dalam penyaluran dana ini bukan hanya sekadar memberikan pinjaman, tetapi juga berkontribusi dalam memperkuat kerangka kerja pembangunan berkelanjutan di daerah. Aspek keberlanjutan menjadi penting, mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah saat ini.
Pihak PT SMI berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya dalam memastikan bahwa setiap proyek yang didanai memenuhi standar dan harapan masyarakat. Ini akan menjadi titik awal bagi kerjasama yang lebih intensif dalam mengembangkan infrastruktur yang lebih baik.
Inisiatif dan Rencana Jangka Panjang PT SMI
Ke depan, PT SMI berharap bisa memperluas cakupan pembiayaan dengan melibatkan lebih banyak pemerintah daerah. Komitmen yang telah ada selama ini diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat untuk meningkatkan kerjasama di berbagai sektor, terutama yang menyangkut pembangunan infrastuktur dan fasilitas publik.
Dengan terus beradaptasi pada kebijakan pemerintah dan kebutuhan di lapangan, PT SMI berupaya untuk menghadirkan inovasi dalam model pembiayaan yang ditawarkan. Dengan demikian, mereka tidak hanya berperan sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai mitra strategis untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Pengintegrasian teknologi dalam proses pembiayaan juga menjadi salah satu fokus untuk efisiensi dan transparansi. Dengan kemajuan teknologi, diharapkan PT SMI dapat memberikan layanan yang lebih responsif kepada pemerintah daerah dan memberikan akses lebih luas kepada masyarakat.
PT SMI berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia yang ada. Dengan pelatihan yang tepat dan pendekatan inovatif, mereka berharap dapat meningkatkan kualitas layanan pembiayaan yang diberikan.
Akhirnya, keberadaan PT SMI diharapkan mampu memberikan dampak positif yang signifikan dalam pencapaian target pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan inklusif di seluruh wilayah Indonesia. Ini selaras dengan visi pemerintah untuk membangun Indonesia yang lebih sejahtera dan berdaya saing global.
