Jakarta saat ini menjadi sorotan utama dalam dunia perbankan digital di Indonesia. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai salah satu bank terkemuka, telah mencapai 70% dari total alokasi belanja modal untuk pengembangan digitalisasi tahun ini.
Tahun ini, Bank Mandiri menginvestasikan Rp 3 triliun dalam upaya ini, menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan infrastruktur IT dan memperkuat layanan nasabah. Fokus utama mereka adalah menciptakan efisiensi dalam proses bisnis serta meningkatkan pengalaman pengguna di berbagai layanan yang mereka tawarkan.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menyatakan bahwa pengembangan infrastruktur IT diarahkan untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih terintegrasi. Dengan langkah ini, diharapkan layanan baik untuk nasabah retail maupun wholesale dapat berjalan lebih lancar dan efisien.
Komitmen Bank Mandiri dalam Meningkatkan Digitalisasi
Bank Mandiri berkomitmen untuk terus memperluas integrasi digital hingga akhir tahun ini, dengan fokus pada integrasi antara layanan wholesales dan retail. Langkah ini akan memperkuat posisi mereka di pasar dan meningkatkan pendapatan dari layanan berbasis biaya.
Salah satu langkah yang dijalankan adalah dengan memperkuat platform Kopra dan Livin Merchant. Kedua platform ini dirancang untuk melayani segmen retail dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berkembang di Indonesia.
Dari data yang ada, pertumbuhan pendapatan non-bunga yang dihasilkan oleh Bank Mandiri tumbuh sangat kuat, mencapai 13,3% secara tahunan. Lonjakan ini didorong oleh meningkatnya transaksi dan semakin banyaknya pengguna aktif yang memanfaatkan layanan bank ini.
Penggunaan Livin’ by Mandiri yang Meningkat Signifikan
Hingga akhir September 2025, aplikasi Livin’ by Mandiri telah digunakan oleh 35,1 juta pengguna, menandai pertumbuhan 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan frekuensi transaksi yang terus meningkat, nilai total transaksi mencapai Rp 3.220 triliun.
Platform ini kini menjadi andalan dalam pembukaan rekening baru, dimana lebih dari 91 persen pembukaan rekening baru dilakukan secara digital. Artinya, kehadiran Livin’ by Mandiri sangat berkontribusi pada peningkatan akses layanan perbankan.
Sementara itu, Livin’ Merchant yang ditujukan untuk pelaku usaha juga mengalami pertumbuhan signifikan, dengan sekitar 3 juta pelaku usaha terdaftar. Platform ini membantu pelaku usaha dalam melakukan transaksi secara real-time, sehingga meningkatkan efisiensi operasional mereka.
Perkembangan Kopra by Mandiri dan Dampaknya
Selain fokus pada sektor retail, Bank Mandiri juga memanfaatkan Kopra by Mandiri sebagai penggerak utama ekosistem digital dalam sektor bisnis. Nilai transaksi di platform ini mencapai Rp 19.498 triliun, naik 20 persen dibanding tahun lalu, menunjukkan betapa pentingnya peran digitalisasi dalam dunia bisnis.
Dengan lebih dari 1,1 miliar volume transaksi dalam sembilan bulan terakhir, pertumbuhan ini menunjukkan adanya permintaan yang kuat terhadap layanan perbankan digital. Inisiatif ini tidak hanya memperluas jangkauan layanan tetapi juga membantu dalam efisiensi dan sinergi dalam transaksi bisnis.
Melalui Kopra, Bank Mandiri berhasil meningkatkan total saldo giro yang mencapai Rp 564,5 triliun. Peningkatan ini mencerminkan kepercayaan nasabah dan ketertarikan mereka terhadap layanan yang ditawarkan oleh bank. Dengan begitu, Bank Mandiri semakin memperkuat posisinya dalam industri perbankan Indonesia yang kompetitif.
