PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) telah menunjukkan performa yang mengesankan dalam sembilan bulan pertama tahun 2025 dengan laba yang melonjak sebesar 62,61% dibandingkan tahun lalu. Laporan keuangan terbaru menunjukkan bahwa laba yang diperoleh mencapai Rp791,3 miliar, meningkat signifikan dari Rp486,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan neto yang mencerminkan kinerja PANI dalam mengelola portofolio propertinya. Pendapatan neto terakumulasi mencapai Rp3,09 triliun, atau tumbuh 48,01% dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp2,09 triliun.
Pada kuartal ketiga tahun 2025, PANI juga mencatatkan marketing sales yang mengesankan sebesar Rp1,98 triliun. Ini menunjukkan pertumbuhan yang fantastis sebesar 183% dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya mencapai Rp699 miliar.
Strategi Pertumbuhan yang Efektif dalam Pasar Properti
Pertumbuhan yang dialami PANI terutama ditopang oleh segmen residensial yang mencatat lonjakan 234% dari segi kuartalan. Proyek unggulan seperti Pasir Putih Residences, Padma, dan Bukit Nirmala menarik minat banyak konsumen.
Produk komersial PANI juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, meningkat 196% secara kuartalan. Penjualan proyek seperti Bizpark PIK2 dan Rukan Lau Pa Sat menjadi pendorong utama dalam raihan ini.
Selain itu, penjualan kaveling tanah komersial menunjukkan tren positif dengan peningkatan 113% kuartalan, memberikan kontribusi besar dari kawasan CBD PIK2. Semua ini mencerminkan strategi PANI dalam mengeksplorasi peluang di pasar yang terus berubah.
Proyeksi Positif di Masa Depan Berkat Infrastruktur Pendukung
PANI optimis bahwa momentum pertumbuhan yang positif ini akan berlanjut di kuartal-kuartal berikutnya. Hal ini sejalan dengan mulai beroperasinya Nusantara International Convention Exhibition (NICE) yang diharapkan menarik lebih banyak pengunjung.
Sementara itu, pembangunan Jalan Tol Kataraja yang selesai pada bulan September 2025 juga diperkirakan akan mendongkrak aktivitas ekonomi di kawasan PIK2. Infrastruktur yang baik menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam konteks ini, PANI berkomitmen untuk terus memperkuat posisi di pasar melalui pengembangan proyek yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Di tengah tantangan yang ada, perusahaan tetap percaya diri akan pertumbuhan berkelanjutan.
Pemantauan Terhadap Kondisi Ekonomi dan Penyesuaian Target Pra-Penjualan
Menanggapi kondisi pasar, PANI telah menyesuaikan target pra-penjualan tahun 2025 dari Rp5,3 triliun menjadi Rp4,3 triliun. Langkah ini tidak hanya mencerminkan kebijakan yang prudent tetapi juga komitmen terhadap keberlanjutan pertumbuhan yang berkualitas.
Menurut Presiden Direktur PANI, Sugianto Kusuma, penyesuaian ini merupakan langkah yang terukur dalam menghadapi kondisi makroekonomi yang mungkin berubah. Adaptasi terhadap situasi pasar menjadi kunci utama dalam strategi perusahaan.
PANI juga menilai bahwa perilaku konsumen yang semakin selektif menandakan ketahanan pasar yang sehat. Hal ini akan mendorong perusahaan untuk lebih fokus pada pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan aktual masyarakat.
“Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa kami tetap berada pada jalur yang benar,” kata Aguan, menekankan pentingnya menjaga arah pertumbuhan jangka panjang. Dengan pendekatan yang hati-hati, PANI ingin memastikan kelangsungan usahanya di tengah tantangan yang ada.
Dari perspektif permodalan, total aset PANI mencapai Rp49,4 triliun. Sementara itu, liabilitas dan ekuitas masing-masing tercatat sebesar Rp18,7 triliun dan Rp30,7 triliun, menggambarkan posisi keuangan yang solid dan berkelanjutan.
