Perkembangan aset kripto di Indonesia menunjukkan tren yang positif. Pada September 2025, jumlah konsumen yang terlibat dalam transaksi kripto mencapai 18,61 juta, meningkat 2,95% dari bulan sebelumnya yang tercatat 16,08 juta konsumen.
Menurut data yang disampaikan oleh Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hasan Fawzi, total nilai transaksi untuk bulan Oktober 2025 mencapai Rp 49,28 triliun. Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 27,64% dibandingkan bulan September yang hanya Rp 38,61 triliun.
Selama tahun 2025, nilai total transaksi kripto di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 409,56 triliun. Hal ini menjadi sorotan baru bagi OJK, yang tengah menyusun regulasi untuk mengatur, menilai kemampuan, dan kepatutan para pelaku di sektor ini.
OJK juga sedang dalam proses finalisasi peraturan mengenai aset digital dan telah mengeluarkan beberapa surat edaran yang mengatur tata kelola kripto di Indonesia. Ini semua bertujuan untuk mengadopsi inovasi terbaru sambil tetap menjaga stabilitas pasar keuangan.
Satu inisiatif yang sedang digodok adalah peluncuran stablecoin di Indonesia. Bank Indonesia berencana mengembangkan stablecoin dan menjadikannya salah satu pilar utama dalam keuangan digital, berfokus pada perluasan akseptasi dan inovasi.
Pentingnya Stablecoin Dalam Ekonomi Digital Saat Ini
Stablecoin merupakan jenis aset digital yang nilainya dipatok pada mata uang fiat. Ini berbeda dengan mata uang kripto yang lain, seperti Bitcoin, yang sering mengalami fluktuasi harga yang tinggi.
Keberadaan stablecoin diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan stabilitas pasar kripto. Meskipun saat ini belum diakui sebagai alat tukar resmi, peran stablecoin sangat signifikan dalam transaksi dan utilitas sehari-hari.
OJK menangkap potensi ini dan memastikan bahwa stablecoin termasuk dalam sistem monitoring dan pengawasan bursa. Dengan adanya regulasi yang jelas, diharapkan para pelaku industri dapat beroperasi dalam kerangka hukum yang aman.
OJK juga telah menetapkan kaidah khusus yang harus dipatuhi oleh para pelaku industri. Salah satu kaidah tersebut adalah kepatuhan terhadap prinsip anti pencucian uang untuk menjaga integritas sistem keuangan nasional.
Walaupun Bank Indonesia belum meratifikasi stablecoin sebagai alat pembayaran resmi, penggunaannya dalam pasar sebagai instrumen lindung nilai sudah terlihat jelas. Ini menunjukkan adanya kepercayaan dari masyarakat terhadap jenis aset ini.
Langkah OJK Dalam Mengawasi Transaksi Kripto
OJK telah menerapkan sejumlah regulasi untuk mengawasi transaksi kripto. Esta langkah diambil untuk memastikan bahwa setiap transaksi dilakukan dalam batasan yang ditentukan oleh hukum.
Dalam pengawasan ini, OJK memberikan perhatian khusus pada pelaporan dan transparansi dari penyedia layanan aset kripto. Ini merupakan langkah vital untuk mencegah potensi penyalahgunaan yang dapat merugikan konsumen.
OJK juga berupaya untuk menjaga integritas sistem keuangan dengan memperhatikan berbagai aspek, termasuk perlindungan konsumen. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan aset digital.
dengan mempersiapkan infrastruktur yang memadai untuk mengawasi transaksi, OJK berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi konsumen dan investor. Hal ini penting agar perkembangan pasar kripto dapat berlangsung secara sehat.
Dari sisi teknologi, OJK sedang menjajaki pemanfaatan teknologi baru dalam pengawasan. Ini diharapkan dapat semakin meningkatkan ketepatan dalam monitoring aktivitas di pasar kripto.
Masa Depan Aset Kripto di Indonesia
Dengan adanya regulasi yang disusun oleh OJK dan Bank Indonesia, masa depan aset kripto di Indonesia nampak semakin cerah. Terlebih lagi, jika stablecoin dapat diakui secara resmi, ini akan memberikan dorongan besar bagi adopsi aset digital.
Inovasi dalam produk dan layanan di sektor ini akan terus berlanjut. Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemain kunci dalam ekosistem kripto global.
OJK berkomitmen untuk menjadi regulator yang adaptif dalam menghadapi perkembangan teknologi finansial. Ini menjadi bagian dari upaya untuk berkolaborasi dengan pelaku industri dan stake holder lainnya.
Penerapan kaidah-kaidah yang ketat diharapkan dapat menarik lebih banyak investor ke pasar Indonesia. Keberadaan regulasi yang jelas akan meminimalkan risiko yang mungkin dihadapi oleh konsumen.
Di masa depan, pelibatan teknologi dalam keberlangsungan pasar kripto akan menjadi kunci. Peningkatan transparansi dan efisiensi dalam transaksi akan memberikan keuntungan tersendiri bagi para pelaku industri.
