Pada akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penguatan sebesar 0,59% mencapai level 8.118,30. Kenaikan ini didorong oleh beberapa saham yang menjadi pendorong utama, meskipun ada juga saham yang mencatatkan penurunan signifikan.
Investor asing menunjukkan aksi jual bersih di pasar reguler yang mencapai Rp 139,87 miliar, namun secara keseluruhan mereka mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 199,93 miliar. Dari segi sektoral, delapan dari sebelas sektor mencatatkan penguatan, terutama sektor teknologi yang melonjak 3,09%.
Di sisi lain, sektor transportasi mengalami penurunan 1,41%. Menarik untuk dicermati, laporan dari analis menunjukkan bahwa beberapa perusahaan melakukan langkah strategis yang tentunya berpotensi memengaruhi kinerja pasar ke depannya.
Analisis Mendalam Terhadap Saham-Saham yang Berkinerja Baik
Pada pekan lalu, salah satu perusahaan yang menarik perhatian adalah PT Merdeka Gold Resources (EMAS) yang resmi memulai kegiatan pertambangan pertamanya di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Dengan metode heap leach, kapasitas pengolahan yang ditargetkan mencapai 7 juta ton per tahun menunjukkan komitmen perusahaan dalam meningkatkan produktivitasnya.
EMAS menargetkan produksi tahunan emas mencapai 140.000 troy ons, dengan output produksi pertama diperkirakan rampung pada kuartal pertama tahun 2026. Ini adalah langkah besar bagi perusahaan dalam meraih pasar yang lebih luas dan meningkatkan nilai investasinya.
Di samping itu, Harum Energy (HRUM) juga tidak kalah mencuri perhatian karena berencana melakukan buyback sebanyak 751.793.346 lembar saham. Langkah ini setara dengan 5,56% dari modal yang ditempatkan dan disetor, yang menunjukkan keseriusan perusahaan dalam menjaga nilai sahamnya di pasar.
Kondisi Pasar Secara Umum dan Reaksi Investor
Investasi di pasar saham pada saat ini tidak hanya dibatasi oleh pergerakan indeks, tetapi juga dipengaruhi oleh kebijakan dan strategi perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Hal ini memberikan gambaran bagaimana investor dapat mengambil keputusan lebih bijak dalam berinvestasi.
Kondisi pasar yang fluktuatif menuntut para investor untuk lebih cermat melihat pergerakan saham dengan fundamental yang kuat. Dengan bertumbuhnya sektor teknologi dan mineral, banyak investor mulai beralih untuk lebih fokus pada saham-saham yang menawarkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Selain itu, pelaku pasar juga menunjukkan respons terhadap laporan-laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan besar. Informasi ini sering kali menjadi petunjuk bagi investor untuk menciptakan strategi yang sesuai dengan profil risiko mereka masing-masing.
Rekomendasi Saham Berdasarkan Analisis Terkini
Menyusul analisis yang mendalam, beberapa saham direkomendasikan untuk pembelian. Untuk saham RATU, disarankan untuk membeli dalam rentang harga 6.700-6.800 dengan target harga di kisaran 6.950-7.100. Bagi yang berinvestasi, penting untuk menetapkan stop loss di level 6.300.
Saham GOTO menjadi pilihan selanjutnya dengan rekomendasi pembelian di harga 54-57 dan target harga 59-62. Bagi investor GOTO, perlu memastikan untuk menetapkan stop loss di 53 agar meminimalisir risiko kerugian.
Terakhir, MDKA juga menjadi perhatian dengan rekomendasi berinvestasi di rentang 2.080-2.110, dengan target harga antara 2.160-2.200. Posisi stop loss perlu ditentukan di angka 2.000 untuk menjaga kestabilan investasi.