Pada tanggal 24 November 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan yang signifikan, melampaui level 8.500 dan mendekati angka 8.600. Kenaikan ini menandai pencapaian baru bagi IHSG, mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Di akhir perdagangan sesi kedua, IHSG ditutup dengan lonjakan sebesar 1,85%, mencapai angka 8.570. Momen ini menjadi bukti kuat bahwa pasar saham Indonesia sedang dalam tren positif yang menggembirakan.
Sebanyak 343 saham berhasil naik, sedangkan 297 saham mengalami penurunan, dan 172 saham lainnya tidak berubah posisinya. Nilai transaksi hari itu mencapai 42,15 triliun, menunjukkan gairah beli yang tinggi dari para investor.
Kondisi Pasar yang Menggembirakan di Hari Perdagangan
Sejak awal perdagangan, IHSG berada dalam zona hijau, dibuka dengan kenaikan 0,52% dan mengakhiri sesi pertama dengan pertumbuhan 0,84%. Kondisi ini menunjukkan optimisme investor terhadap arah pasar ke depan.
Lonjakan transaksi terjadi berkat adanya rebalancing indeks MSCI Indonesia yang dilaksanakan pada penutupan perdagangan bursa. Hal ini menciptakan peluang bagi investor untuk memanfaatkan pergerakan saham yang menguntungkan.
Perubahan evaluasi indeks MSCI ini mencakup banyak saham, yang berpotensi memberi dampak besar bagi aktivitas perdagangan di pasar. Para analis pun memprediksi bahwa langkah ini akan terus mendorong pertumbuhan IHSG ke depan.
Rincian Perubahan Indeks MSCI dan Dampaknya
MSCI mengumumkan beberapa perubahan penting dalam daftar saham yang dimasukkan ke dalam kategori Global Standard, Small Cap, dan Micro Cap. Di sini, terdapat saham-saham baru yang memasuki daftar indeks tersebut.
Di kategori MSCI Indonesia Global Standard, saham BRMS dan BREN terpilih, sementara KLBF dan ICBP keluar dari daftar. Ini menjadi sinyal penting bagi para investor untuk memantau pergerakan saham-saham ini ke depannya.
Selain itu, di kategori MSCI Indonesia Small Cap, beberapa saham seperti DSNG, ENRG, dan KLBF berhasil masuk, sementara BRMS, SMSM, dan ULTJ harus keluar. Perubahan ini berpotensi menyebabkan fluktuasi harga yang cukup signifikan di pasar.
Sektor yang Mendominasikan Perdagangan Saham Hari Ini
Seluruh sektor perdagangan hari ini mengalami pergerakan positif, dengan sektor properti, utilitas, dan energi mencatatkan penguatan paling signifikan. Ini berkontribusi pada kenaikan IHSG yang terbilang stabil dan berkelanjutan.
Namun, sektor kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang menunjukkan koreksi. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak semua sektor berada dalam kondisi baik, memberi sinyal bagi investor untuk melakukan analisis mendalam.
Dalam konteks ini, emiten-emiten besar, yang biasa disebut sebagai blue chip, mencatatkan performa yang baik dan menjadi pendorong utama bagi kenaikan indeks. Hal ini menunjukkan pentingnya keberadaan emiten besar dalam menjaga stabilitas pasar.
Pergerakan Saham Teratas dan Berita Terkini
Saham Telkom Indonesia (TLKM) menunjukkan performa cemerlang dengan lonjakan 5,71% ke harga Rp 3.700 per saham, menyumbang kenaikan indeks sebesar 22 poin. Ini menunjukkan bahwa saham-saham blue chip mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam situasi seperti ini.
Begitu pula dengan saham DSSA dan AMMN yang memberikan kontribusi masing-masing 21 dan 20 poin ke IHSG. Kenaikan ini menjadi indikasi bahwa pasar menaruh kepercayaan tinggi terhadap fundamental emiten-emiten tersebut.
Saham Bank Mandiri (BMRI) juga mengalami lonjakan harga sebesar 3,03% ke Rp 5.100 per saham. Kenaikan ini tercatat memberikan tambahan 12,48 poin untuk IHSG, semakin menegaskan pengaruh besar dari emiten dengan kapitalisasi pasar besar.
Fokus Investor Terhadap Perkembangan Merger dan Pergantian CEO
Saham GOTO, yang sempat mengalami lonjakan, ditutup naik tipis sebesar 1,565% ke Rp 65 per saham. Pada perdagangan sebelumnya, GOTO sempat naik 6,25% di intraday sebelum mengumumkan rencana pergantian posisi CEO.
Rencana penggantian CEO dari Patrick Walujo kepada Hans Patuwo menambah dinamika baru di perusahaan tersebut. Ini pun menjadi perhatian khusus bagi para investor yang mengikuti perkembangan terbaru di GOTO.
Kabar merger dengan Grab juga menjadi sorotan utama. Menteri Sekretaris Negara mengonfirmasi adanya pembicaraan terkait rencana penggabungan ini, yang diharapkan membawa angin segar bagi kedua perusahaan dalam menghadapi tantangan di industri yang semakin kompetitif.
