PT Caraka Reksa Optima baru saja menyelesaikan transaksi penting yang melibatkan pelepasan saham PT Petrosea Tbk. Langkah ini menandakan bergeraknya dinamika portofolio kepemilikan mereka dalam industri yang semakin kompetitif ini.
Per 15 Oktober 2025, Caraka melakukan penjualan sebanyak 8,89 juta saham, sehingga total kepemilikan saham mereka menurun dari 2,67 miliar menjadi 2,66 miliar. Transaksi ini diperkirakan menghasilkan sekitar Rp 59,59 miliar, dengan merujuk pada harga penutupan yang berlaku pada tanggal tersebut.
Ini bukan pertama kalinya Caraka melakukan aksi jual saham. Sebelumnya, mereka juga telah melepas 10,01 juta saham pada 24 September 2025 dan 37,35 juta saham pada 3 September 2025. Tindakan ini menunjukkan strategi pengelolaan yang aktif terhadap investasi mereka.
Perkembangan Terbaru dari PT Caraka Reksa Optima
Caraka Reksa Optima, yang sebelumnya berada di bawah kepemilikan Haji Romo Nitiyudo Wachjo atau Haji Robert, mengalami perubahan signifikan. Awalnya, Haji Robert memegang 80% saham, sementara sisanya dikuasai oleh PT Dua Usaha Karya Negeri.
Sebuah pergeseran dalam kepemilikan terjadi pada 31 Mei 2023. Dalam periode itu, sejumlah pemegang saham baru masuk ke dalam struktur kepemilikan, yang mengakibatkan berkurangnya porsi Haji Robert menjadi 39,77% dan kepemilikan PT Dua Usaha Karya Negeri menjadi 13,56%.
Pemegang saham baru, termasuk PT Sentosa Bersama Mitra dan PT Sarana Adiwilaga Persada, kini memegang porsi yang signifikan dalam perusahaan. Hal ini mencerminkan dinamika yang terjadi dan bagaimana Caraka beradaptasi dengan perubahan pasar.
Profil Pemegang Saham Baru dan Strategi Mereka
PT Sentosa Bersama Mitra, sebagai salah satu pemegang saham baru, memiliki pengaruh yang signifikan dalam struktur kepemilikan saat ini. Dikenal sebagai perusahaan yang dikelola oleh Happy Hapsoro, Sentosa Bersama Mitra memiliki porsi kepemilikan sebesar 27% di Caraka.
Selain itu, PT Sarana Adiwilaga Persada memiliki 16,95% dan PT Khazanah Kinarya Bersama sebesar 2,72%. Penambahan jumlah pemegang saham yang beragam ini memberikan peluang baru bagi perusahaan untuk berkolaborasi dan inovasi lebih lanjut.
Pergeseran ini tidak hanya memberi dampak bagi Caraka tetapi juga untuk pasar secara keseluruhan. Hal ini mengindikasikan adanya kepercayaan para investor terhadap potensi perusahaan untuk tumbuh dan berkembang di masa depan.
Kepemilikan dan Pengawasan Terakhir PT Petrosea Tbk
Sementara itu, per 30 Oktober 2025, kepemilikan PT Petrosea Tbk berada di tangan Prajogo Pangestu. Dia mengendalikan perusahaan ini melalui PT Kreasi Jasa Persada, memegang 45,31% saham, menjadikannya sebagai salah satu pemain kunci dalam pengambilan keputusan.
Penguasaan Prenjogo Pangestu atas PTRO menunjukkan betapa pentingnya posisi direktur utama dan pengawas dalam perusahaan publik. Hal ini menciptakan suatu fondasi yang kuat untuk mendorong proyek-proyek dan strategi baru yang dirancang untuk masa depan.
Analisis mendalam terkait integrasi antara kepemilikan baru dan strategi perusahaan menunjukkan bahwa PT Petrosea Tbk berusaha untuk menciptakan nilai tambah yang lebih baik. Dalam industri yang sangat kompetitif seperti ini, penting bagi mereka untuk secara lebih lanjut menyesuaikan strategi investasi dengan pengembangan yang ada.