Pada tanggal 21 November 2025, sebuah berita penting mengejutkan dunia investasi sawit di Indonesia. PT Sampoerna Agro (SGRO) menginformasikan bahwa AGPA Pte. Ltd, anak perusahaan dari POSCO International Corporation, mengakuisisi 62,7% saham SGRO yang sebelumnya dimiliki oleh Twinwood Family Holdings Limited. Transaksi ini mencatat nilai yang signifikan, mencapai total Rp 9,4 triliun.
Harga transaksi ditetapkan pada Rp 7.903 per saham, dan dilaksanakan pada 19 November 2025. Dengan akuisisi ini, AGPA Pte. Ltd. diwajibkan untuk melaksanakan tender offer wajib, menandakan langkah strategis ke depan dalam pengelolaan perusahaan sawit ini.
Menurut keterbukaan informasi yang disampaikan, pihak manajemen AGRO menegaskan bahwa pengambilalihan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan perusahaan secara berkelanjutan. Presiden Direktur Grup Sampoerna, Bambang Sulistyo, juga menuturkan keyakinannya bahwa pemilik baru akan terus mendukung pertumbuhan SGRO dan memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan.
Bambang menambahkan bahwa banyak investor, baik dari dalam maupun luar negeri, yang menunjukkan minat tinggi terhadap industri kelapa sawit di Indonesia. Dengan latar belakang dan pengalaman POSCO International, ia meyakini bahwa perusahaan ini dapat menghadirkan nilai tambah yang signifikan untuk SGRO di masa mendatang.
Perusahaan seperti POSCO International memiliki komitmen yang kuat dalam industri ini, dan Bambang merasa beruntung menemukan mitra yang tepat. Dalam konteks ini, untuk lebih memahami latar belakang dan visi dari perusahaan baru ini, mari kita menelusuri profil POSCO International secara lebih mendalam.
Menggali Lebih Dalam Tentang POSCO International
POSCO International merupakan salah satu perusahaan global yang berasal dari Korea Selatan dan menjadi bagian penting dari POSCO Group. Mereka terlibat dalam berbagai sektor industri, mulai dari perdagangan hingga agribisnis. Dengan diversifikasi bisnis yang luas, perusahaan ini mampu menciptakan pertumbuhan yang stabil dalam menghadapi tantangan pasar.
Data yang dihimpun menunjukkan bahwa pada tahun 2024, POSCO International mencatat penjualan mencapai KRW 32.340,8 miliar, setara dengan sekitar Rp 368,5 triliun. Selain itu, laba operasional mereka mencapai KRW 1.116,9 miliar atau sekitar Rp 12,72 triliun. Mencermati angka-angka tersebut, terlihat potensi besar yang dimiliki oleh perusahaan ini.
POSCO International tidak hanya fokus pada perdagangan, tetapi juga menjelajah ke sektor energi dengan eksplorasi dalam gas alam, LNG, energi terbarukan seperti surya dan angin, hingga pengembangan hidrogen. Strategi diversifikasi ini menunjukkan ambisi mereka untuk menjadi pelopor dalam berbagai bidang industri.
Perusahaan ini juga aktif dalam pengembangan proyek infrastruktur dan fasilitas industri, terutama untuk kendaraan ramah lingkungan dan bahan baku berkelanjutan. Dengan mencakup banyak sektor, POSCO International memiliki keunggulan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat.
Saat ini, kehadiran POSCO di Indonesia terwujud dalam berbagai bentuk, termasuk PT Krakatau POSCO yang beroperasi di Cilegon. Ini merupakan proyek joint venture dengan PT Krakatau Steel, yang bertujuan untuk merevitalisasi industri baja dalam negeri. Selain itu, mereka juga aktif dalam sektor energi melalui kerjasama berbagai konsorsium.
Sejarah dan Peran POSCO di Industri Sawit Indonesia
Dalam konteks industri sawit Indonesia, POSCO International telah mengukir jejak sejak tahun 2011. Melalui PT Bio Inti Agrindo, mereka mengembangkan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Papua Selatan dan mengoperasikan tiga pabrik pengolahan yang memiliki kapasitas total produk minyak sawit hingga 210 ribu ton per tahun.
Bukan hanya berhenti di situ, mereka juga memiliki pabrik penyulingan minyak sawit yang berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pabrik ini memiliki kapasitas mencapai 500 ribu ton per tahun, menambah kontribusi yang signifikan bagi industri sawit Indonesia.
POSCO International menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap industri kelapa sawit di Indonesia, menjadikannya salah satu pemain penting dalam rantai pasok global. Dengan teknologi dan pengalaman yang mereka miliki, mereka berpotensi untuk mendorong inovasi dan efisiensi dalam proses produksi.
Di bawah kepemilikan baru ini, harapan besar diungkapkan untuk masa depan PT Sampoerna Agro yang berlandaskan pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Dengan dukungan dari POSCO International, industri sawit diharapkan bisa lebih bersaing di pasar global dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.
Secara keseluruhan, akuisisi ini bukan hanya langkah strategis bagi Sampoerna Agro, tetapi juga sinyal positif bagi investor lain yang mempertimbangkan potensi investasi di sektor sawit. Adanya kepemilikan yang kuat dan berpengalaman diharapkan dapat membawa SGRO menuju kinerja yang lebih baik lagi di masa depan.
