Jakarta baru-baru ini mencatat perkembangan signifikan dalam dunia industri energi. Emiten yang dipimpin oleh Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO), baru saja mendapatkan kontrak besar dari anak usaha Petronas senilai Rp156 miliar.
Kontrak ini ditandatangani melalui PT Hafar Daya Konstruksi (HDK), anak usaha PTRO yang menguasai 51% saham. Proyek yang dilakukan HDK adalah bagian dari konsorsium dengan PT Gunanusa Utama Fabricators.
HDK berperan penting dalam penyediaan layanan Engineering, Procurement, Construction, Installation and Commissioning (EPCIC) untuk proyek di Wilayah Kerja (WK) North Madura II. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan infrastruktur energi di Indonesia.
Peran Strategis PT Hafar Daya Konstruksi di Proyek Energi
Dengan memperoleh kontrak tersebut, HDK semakin mengukuhkan posisi sebagai salah satu penyedia jasa konstruksi terdepan dalam industri energi. Proyek ini tidak hanya melibatkan aspek teknik, tetapi juga mencakup solusi rekayasa yang bertaraf internasional.
Wakil Presiden Direktur HDK, Dito Danarianto Sudarbo, menjelaskan bahwa ekspansi ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk mendukung kemandirian energi nasional. Hal ini sangat penting dalam konteks kebutuhan energi yang terus meningkat di Indonesia.
Selain itu, penting bagi perusahaan untuk membangun citra yang positif di masyarakat. Dito juga menekankan bahwa HDK tidak memiliki afiliasi dengan perusahaan lain sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, yang menunjukkan komitmen untuk transparansi dalam bisnis.
Rincian Proyek dan Lingkup Kerja yang Akan Dilaksanakan
Cakupan pekerjaan yang dijalankan oleh HDK mencakup berbagai aspek teknik yang kompleks. Proyek ini juga melibatkan penyediaan teknologi mutakhir untuk pengembangan lapangan Hidayah Tahap 1.
Dengan menggunakan metode EPCIC, HDK bertugas menyediakan berbagai layanan yang meliputi instalasi dan pengujian sistem. Semua ini dilakukan untuk memastikan bahwa proyek berjalan dengan efisien dan tepat waktu.
Tidak hanya itu, proyek tersebut juga akan berkontribusi pada peningkatan kemampuan HDK dalam bidang Engineering, Procurement, Construction and Installation (EPCI) di sektor lepas pantai. Ini merupakan langkah strategis untuk meraih peluang bisnis baru di masa depan.
Dampak Positif Terhadap Perkembangan Saham PTRO
Seiring dengan berita positif terkait kontrak tersebut, saham PTRO mengalami lonjakan. Harga saham perusahaan ini naik sebesar 4,73%, yang mencerminkan kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan ke depan.
Dengan kapitalisasi pasar yang mencapai Rp83,71 triliun, PTRO menunjukkan tanda-tanda yang kuat untuk pertumbuhan di industri energi. Penetrasi pasar yang lebih baik akan memungkinkan perusahaan untuk bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Keberhasilan jajaran direksi dalam mendapatkan kontrak ini pun menunjukkan kepemimpinan yang efektif. Ini akan menjadi tolok ukur bagi investor dan pemangku kepentingan lainnya dalam menilai masa depan perusahaan.
