Harga emas dunia mencatatkan rekor tertinggi pada pertengahan Oktober dengan mencapai US$ 4.300 per troy ounce. Pencapaian ini didorong oleh sejumlah faktor, termasuk kebijakan government shutdown di Amerika Serikat, proses de-dollarization, dan meningkatnya permintaan untuk aset sebagai lindung nilai.
Ketidakpastian fiskal di AS membuat banyak investor beralih dari aset surat utang pemerintah ke emas. Sementara itu, bank sentral di berbagai negara juga mempercepat diversifikasi cadangan devisa, sehingga porsi emas dalam cadangan global melonjak dari 24% hingga 30%.
Selain itu, ekspektasi mengenai pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve dan ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok ikut mempengaruhi harga emas. Namun pasar menunjukkan ketahanan berkat sinyal positif dari pertemuan antara pemimpin kedua negara yang diadakan pada akhir bulan lalu.
Situasi Pasar Indonesia di Tengah Gejolak Ekonomi Global
Di tengah gejolak ekonomi global, pasar Indonesia menunjukkan ketahanan yang cukup baik. Pada pertengahan Oktober 2025, imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun tercatat menurun ke level 5,96%, yang merupakan angka terendah dalam 26 bulan terakhir. Penurunan ini disebabkan oleh tingginya minat investor, baik domestik maupun asing, terhadap aset di Indonesia.
Permintaan yang kuat untuk obligasi ini memberikan sinyal positif bagi pasar saham domestik, di mana investor mulai melirik kembali saham-saham blue-chip yang memiliki fundamental dan dividen yang kuat. Rotasi strategis ini menunjukkan minat investor yang kembali pulih di tengah kondisi global yang tidak pasti.
Kondisi ini terbukti menguntungkan bagi saham dan reksadana yang dikelola secara profesional, yang saat ini menjadi pilihan menarik bagi investor yang menginginkan pertumbuhan jangka panjang. Diharapkan, dengan likuiditas yang ketat di pasar obligasi, minat terhadap pasar saham akan terus meningkat.
Paket Stimulus Fiskal dan Pengaruhnya Terhadap Ekonomi
Pemerintah Indonesia baru-baru ini mengumumkan paket stimulus tambahan sebesar Rp 30 triliun untuk kuartal IV tahun 2025, menjadikan total dukungan fiskal mencapai Rp 46,2 triliun. Langkah ini dianggap vital untuk menjaga ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tantangan yang ada.
Paket stimulus ini mencakup bantuan tunai untuk 35 juta rumah tangga dan program magang bagi 100.000 lulusan baru. Pemerintah juga memperluas skema cash-for-work di berbagai daerah untuk memberikan dukungan langsung bagi masyarakat.
Dengan pengenalan stimulus ini, diharapkan daya beli masyarakat dapat tetap terjaga, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang positif. Fokus utama dari kebijakan ini adalah untuk memberikan dukungan bagi kelompok berpendapatan rendah yang terdampak oleh kondisi ekonomi saat ini.
Outlook Pasar Menjelang Akhir Tahun dan Peluang Investasi
Menjelang akhir tahun, pasar modal Indonesia akan memasuki periode yang sangat menentukan. Arus dana institusional di pasar akan menjadi suatu hal yang krusial untuk diawasi oleh pelaku pasar, mengingat kondisi global yang tidak menentu dan berbagai katalis yang ada.
Pengumuman rebalancing indeks MSCI pada awal November diprediksi akan menjadi momentum penting bagi pasar saham tanah air. Adanya emiten besar yang masuk dalam daftar tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap likuiditas dan pertumbuhan pasar.
Investasi di sektor-sektor tertentu, seperti perbankan dan konsumer, mulai mendapatkan perhatian khusus dari para investor. Hal ini menandakan adanya pergeseran yang signifikan dalam minat investasi dan menunjukkan bahwa ada potensi untuk pertumbuhan yang stabil di tengah ketidakpastian.
Global, hasil dari pertemuan antara pemimpin AS dan Tiongkok menjelang akhir tahun ini akan menjadi penentu arah hubungan dagang di masa depan. Meningkatnya harga emas juga berpotensi memengaruhi kinerja saham dan arus investasi global.
Dengan segala dinamika yang ada, masuk akal bagi investor untuk melakukan evaluasi ulang terhadap portofolio mereka, memperhitungkan risiko dan peluang jangka panjang yang ada. Di sinilah peran manajer investasi menjadi sangat penting sebagai mitra strategis untuk membantu mengarahkan arah investasi yang tepat.
Manajer investasi bukan hanya berfungsi dalam mengelola portofolio, tetapi juga menyusun solusi yang berbasis pada riset yang mendalam serta pemahaman makroekonomi. Dengan pendekatan yang adaptif dan berpandangan jauh ke depan, mereka bisa membantu investor untuk tetap tenang di tengah gejolak pasar yang terjadi.
Karena berinvestasi bukan hanya tentang meraih keuntungan di saat pasar naik, tetapi juga melibatkan kemampuan untuk tetap tenang ketika pasar bergejolak. Dengan pendekatan yang tepat, investor dapat tetap terarah dan siap menghadapi setiap tantangan yang mungkin muncul.
