Bursa Efek Indonesia (BEI) kini tengah bersiap menyambut aliran investasi yang signifikan dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Direktur Utama Iman Rachman menjelaskan bahwa langkah ini akan memberikan angin segar bagi pertumbuhan industri pasar modal di Indonesia.
Iman Rachman menambahkan bahwa BPI Danantara berencana untuk mulai berinvestasi di pasar modal Indonesia dengan nilai mencapai Rp 23 triliun pada awal tahun depan. Hal ini tentunya menunjukkan adanya minat yang tinggi dari lembaga investasi untuk berpartisipasi dalam pasar modal domestik.
Lembaga investasi yang berkomitmen untuk menanamkan dana di pasar modal mencerminkan optimisme yang meningkat dalam industri ini. Di tengah penjualan yang dilakukan oleh investor asing, semakin banyak investor domestik yang menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi.
Dengan meningkatnya minat investasi domestik, Rachman percaya bahwa ini adalah indikasi positif bagi kesehatan pasar modal Indonesia. Persepsi yang membaik ini menunjukkan adanya penambahan modal yang akan memperkuat pasar.
Rencana Investasi Danantara untuk Masa Depan Pasar Modal Indonesia
Sebelumnya, Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, mengungkapkan bahwa mereka berencana mengalokasikan sekitar 80% dari dana investasi mereka untuk disalurkan ke pasar modal dalam negeri. Alokasi tersebut dapat berupa obligasi, ekuitas saham, ataupun instrumen lainnya.
Danantara juga menetapkan target ambisius untuk mendorong rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di pasar modal mencapai US$8 miliar, setara dengan Rp132,67 triliun. Hal ini menjadi salah satu fokus utama bagi Danantara dalam meningkatkan aktivitas di pasar modal.
Saat ini, RNTH di Bursa Efek Indonesia masih tercatat sekitar Rp25,06 triliun per bulan Oktober 2025. Oleh karena itu, Pandu menilai pentingnya upaya kolektif untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Dia menambahkan, “Mari kita dorong agar transaksi harian dapat mencapai antara US$5-8 miliar. Kita perlu mempertajam keadaan internal kita agar bisa mencapai angka tersebut,” ujar Pandu dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) yang diadakan di Jakarta.
Optimisme Terhadap Pertumbuhan Investor Pasar Modal
Iman Rachman juga mencatat bahwa perkembangan tersebut mencerminkan adanya potensi besar dalam pasar modal Indonesia. Dengan dukungan dari lembaga investasi seperti Danantara, pasar modal domestik diyakini akan semakin berkembang dan menarik lebih banyak investor.
Selain itu, ada harapan bahwa partisipasi BPI Danantara akan mendorong lebih banyak perusahaan untuk melantai di bursa. Hal ini akan menciptakan lebih banyak peluang bagi para investor untuk berinvestasi di saham-saham baru yang hadir di pasar.
Rachman menyatakan bahwa tingkat kepercayaan investor terhadap pasar modal domestik kini semakin membaik. Ia melihat ini sebagai gambaran positif yang dapat menarik lebih banyak modal dari dalam negeri dan luar negeri.
Dalam suasana pasar yang kompetitif, kemampuan untuk menarik investasi baru sangat penting. Oleh karena itu, semua pihak perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi.
Strategi Meningkatkan Transaksi Harian di Bursa Efek Indonesia
Meningkatkan rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia memerlukan strategi yang matang dan kolaborasi yang kuat di antara semua pemangku kepentingan. Danantara bertujuan untuk tidak hanya meningkatkan angka transaksi tetapi juga untuk menciptakan kesadaran yang lebih besar di kalangan investor.
Para pemangku kepentingan diharapkan dapat bekerja sama untuk menghadirkan berbagai inovasi yang dapat menarik perhatian lebih banyak investor. Ini termasuk melakukan edukasi dan promosi yang lebih intensif di antara para calon investor.
Selain itu, infrastruktur dan teknologi yang mendukung transaksi di pasar modal juga perlu diperbarui dan ditingkatkan. Efisiensi dalam proses transaksi akan sangat mendukung peningkatan nilai transaksi harian.
Untuk itu, pembaruan teknologi dan pemanfaatan platform digital yang modern akan mendukung kemudahan bagi investor untuk bertransaksi. Ini menjadi penting agar investor merasa lebih nyaman dan aman saat berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Kendala dan Tantangan dalam Meningkatkan Minat Investasi Domestik
Meskipun terdapat harapan yang besar untuk pertumbuhan pasar modal, ada sejumlah tantangan yang perlu dihadapi. Salah satu kendala utama adalah ketidakpastian ekonomi global yang dapat memengaruhi minat investasi domestik.
Ketidakpastian tersebut sering kali membuat investor lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menghasilkan data dan informasi yang transparan agar investor merasa lebih percaya.
Selain itu, tantangan lain adalah kurangnya pemahaman tentang investasi di pasar modal di antara masyarakat. Edukasi yang lebih luas perlu dilakukan guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat, sehingga mereka lebih memahami potensi dan risiko yang ada.
Dengan mengatasi tantangan ini, diharapkan kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia akan semakin meningkat. Semua pihak harus bersama-sama menciptakan ekosistem yang sehat dan mendukung pertumbuhan investasi di pasar modal.
