PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah berhasil mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp934,3 triliun pada kuartal III tahun 2025. Ini menunjukkan pertumbuhan signifikan yang mencerminkan keberhasilan strategi yang diterapkan dalam menghadapi tantangan industri perbankan saat ini.
Direktur Treasury & International Banking, Abu Santosa Sudradjat, menjelaskan bahwa langkah agresif dalam digital transaction banking berkontribusi besar terhadap pencapaian tersebut. Selain itu, dana murah dan deposito berjangka juga mengalami pertumbuhan yang stabil, menciptakan dasar yang lebih kuat bagi kinerja bank secara keseluruhan.
Porsi dana yang diperoleh dari CASA mengalami kenaikan sebesar 13,3% year-on-year, mencapai Rp613,4 triliun. Kenaikan ini sangat penting karena membantu menekan biaya dana, sehingga menjaga profitabilitas tetap dalam kondisi yang sehat dan berkelanjutan.
Peningkatan DPK, terutama dari CASA, dipandang sebagai indikator positif yang menunjukkan minat dan kepercayaan masyarakat terhadap BNI. Dalam upaya memperkuat konektivitas dan aksesibilitas, formulasi strategi digital telah menjadi fokus utama bagi BNI dalam menciptakan solusi yang lebih baik bagi nasabah.
Pertumbuhan yang Didorong oleh Inovasi Digital dalam Perbankan
Strategi digital yang agresif sebenarnya tidak hanya sekadar mengumpulkan dana, tetapi juga meningkatkan pendapatan bank secara keseluruhan. Pendapatan berbasis komisi atau fee-based income turut mengalami kenaikan sebesar 11% year-on-year, menunjukkan bahwa inovasi digital telah berhasil menarik lebih banyak pengguna untuk memanfaatkan layanan bank.
Aplikasi wondr by BNI menjadi salah satu pilar utama dalam strategi ini, mencatat lonjakan pengguna dari 2,8 juta menjadi 10,5 juta. Dengan pencapaian ini, nilai transaksi di aplikasi tersebut mencapai Rp783 triliun, menandakan pengembangan yang signifikan dalam penggunaan platform digital BNI.
Selain aplikasi wondr, kanal BNIdirect yang diperuntukkan bagi segmen korporasi juga menunjukkan hasil yang memuaskan. Nilai transaksi pada kanal ini mencapai Rp8.080 triliun dengan pertumbuhan 26,7% year-on-year, serta volume transaksi naik 14,8% menjadi 1.061 juta.
Berkat perkembangan digital yang pesat, BNI tidak hanya berhasil dalam pengumpulan dana tetapi juga dalam pengelolaan portofolio pendapatan yang lebih baik. Dengan mengadopsi teknologi, bank dapat memberikan layanan yang lebih cepat dan efisien kepada nasabah.
Kinerja Keuangan yang Solid di Tengah Tantangan Ekonomi
Pada sisi bottom line, BNI mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp15,12 triliun hingga akhir September 2025. Meskipun mengalami penurunan sebesar 7,32% dibandingkan tahun sebelumnya, pencapaian ini tetap mencerminkan kekuatan bank dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi saat ini.
Dari segi pendapatan, BNI mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp51,16 triliun, yang menunjukkan kenaikan sebesar 4,77% year-on-year. Ini mencerminkan manajemen risiko yang baik dan kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan dari berbagai jalur meskipun dalam kondisi pasar yang berubah.
Beberapa faktor eksternal seperti kondisi makroekonomi dan kebijakan pemerintah juga berperan dalam mempengaruhi kinerja BNI. Meskipun ada tantangan, BNI terus berusaha untuk beradaptasi dan mereformasi strategi guna mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Secara keseluruhan, meskipun ada penurunan laba, pertumbuhan pendapatan dan DPK tetap jadi sinyal positif bagi kinerja jangka panjang BNI. Fokus pada digitalisasi dan inovasi akan terus menjadi prioritas untuk mengoptimalkan proses bisnis dan memenuhi kebutuhan nasabah di era yang semakin maju.
Strategi Masa Depan: Mempertahankan Momentum Pertumbuhan yang Berkelanjutan
Kedepannya, BNI berkomitmen untuk mempertahankan momentum pertumbuhan yang positif dengan terus menginvestasikan dalam teknologi dan inovasi digital. Langkah ini menjadi kunci untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan nasabah yang semakin meningkat.
Peningkatan dalam ranah digital banking diharapkan akan menjangkau lebih banyak nasabah, termasuk segmen korporasi dan UMKM. Dengan cara ini, BNI tidak hanya berfokus pada pertumbuhan volume, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan dan solusi perbankan.
Kolaborasi dengan berbagai ekosistem digital juga akan menjadi strategi penting bagi BNI. Dengan membangun kemitraan yang kuat, BNI dapat menjangkau lebih banyak segmen pasar dan meningkatkan kehadirannya dalam industri perbankan digital.
Langkah-langkah ini diyakini akan mendorong perekonomian yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Ke depannya, keberhasilan BNI sangat ditentukan oleh kemampuan untuk beradaptasi dan memperkuat posisi sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia.
