Korea Selatan telah menunjukkan agresivitas yang tinggi dalam memperluas bisnisnya di Indonesia, sejalan dengan perkembangan ekonomi yang dinamis. Ini terlihat dari upaya mereka dalam memperkuat struktur permodalan dan aktif terlibat dalam pembiayaan korporasi, ritel, hingga digital banking.
Dalam kurun waktu satu dekade terakhir, bank-bank asal Korea seperti PT Bank KB Indonesia Tbk, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk, dan PT Bank KEB Hana Indonesia telah mengalami pertumbuhan signifikan dalam hal aset dan modal. Hal ini menunjukkan komitmen mereka untuk berinvestasi lebih dalam di pasar Indonesia.
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, Bank Woori Saudara melaporkan ekuitas sebesar Rp13,77 triliun dengan modal inti tier 1 tertinggi di antara bank-bank Korea lainnya. Sementara itu, total aset bank ini mencapai Rp58,28 triliun, menempatkannya dalam posisi kompetitif di pasar perbankan Indonesia.
Perkembangan Perbankan Korea di Indonesia yang Mencolok
KEB Hana Indonesia juga menunjukkan performa yang mengesankan, dengan ekuitas mencapai Rp11,75 triliun serta total aset sebanyak Rp52,13 triliun. Hal ini menjadikan mereka sebagai salah satu bank Korea terkemuka di negeri ini.
Di sisi lain, Bank KB Indonesia mencatatkan ekuitas sebesar Rp8,37 triliun dan total aset terbesarnya mencapai Rp83,63 triliun. Meskipun memiliki ekuitas yang lebih kecil, mereka tetap menjadi pemain utama di pasar dengan total aset yang menunjukkan kekuatan finansial yang luar biasa.
Analis dari Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis, mengamati bahwa bank-bank asal Korea semakin tampil sebagai kekuatan yang signifikan dalam industri perbankan Indonesia. “Keberadaan mereka tidak lagi bisa dianggap remeh, karena sekarang mereka berperan dalam segmen menengah dengan struktur modal yang cukup kokoh,” ungkapnya.
Strategi Efisiensi dan Digitalisasi di Bank-Bank Korea
Azis menambahkan bahwa strategi efisiensi dan digitalisasi yang terus diterapkan oleh bank-bank Korea sangat penting untuk keberlangsungan mereka. Dukungan modal dari induk usaha di Korea juga berperan penting dalam menjaga kesehatan aset sesuai dengan tantangan ekonomi global.
Menurutnya, terdapat berbagai kriteria yang mempengaruhi keputusan individu atau institusi dalam memilih tempat untuk menyimpan dana. Kesehatan finansial bank, besarnya modal, dan rasio kecukupan modal (CAR) dikenal sebagai ukuran yang sangat relevan saat ini.
Kehadiran bank-bank Korea di Indonesia sangat berdampak positif terhadap investasi dan perdagangan bilateral. Mereka berkontribusi dalam berbagai sektor, seperti otomotif dan teknologi tinggi, melalui pembiayaan proyek serta supporting trade finance, yang memberdayakan arus modal dan transaksi antarnegara.
Potensi Investasi Meningkat Antara Indonesia dan Korea Selatan
Dengan semakin meningkatnya arus investasi dari Korea, diperkirakan bahwa ekspansi lembaga keuangan asal Korea Selatan masih akan terus berlanjut. Hal ini tidak hanya memperkuat struktur perbankan lokal tetapi juga meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua negara yang semakin strategis.
Jihyouk Lee, seorang peneliti di Overseas Economic Research Institute Exim Bank of Korea, mencatat bahwa hubungan antara Korea Selatan dan Indonesia sangatlah erat. Bahkan, Korea menjadikan Indonesia sebagai salah satu mitra utama dalam penerimaan Economic Development Cooperation Fund (EDCF).
Antara tahun 2022 hingga 2026, Korea telah mengalokasikan hingga US$ 1,5 miliar untuk proyek-proyek prioritas di Indonesia. Ini menunjukkan komitmen Korea terhadap pengembangan sektor energi hijau dan transformasi digital, yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
Korea sebagai Mitra Penting untuk Pengembangan Industri Indonesia
Jihyouk menekankan bahwa bagi Indonesia, Korea adalah mitra yang menyediakan berbagai kebutuhan penting seperti teknologi dan modal. Ini akan sangat mendukung pengembangan industri manufaktur dan meningkatkan peluang bagi transformasi digital.
Dengan bekal teknologi yang canggih dan kemampuan finansial yang kuat, keterlibatan Korea dalam sektor-sektor ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Kerjasama tersebut tidak hanya terbatas pada bank, tetapi juga mencakup berbagai proyek infrastruktur penting.
Semua perkembangan ini menjadi indikasi bahwa hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan semakin relevan dan bermanfaat. Ke depan, kolaborasi di bidang ekonomi dan teknologi akan membuka lebih banyak peluang bagi kedua negara untuk bertumbuh bersama.