Dalam langkah strategis, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) bersiap melakukan pembelian kembali saham (share buyback) dengan alokasi dana mencapai Rp90 miliar. Keputusan ini diambil dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan sinyal positif kepada pasar.
Melalui keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, AMAG mengumumkan bahwa proses buyback akan dimulai pada 23 Oktober 2025. Menariknya, keputusan ini diambil tanpa memerlukan mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sejalan dengan regulasi terkini yang ada.
Presiden Direktur AMAG, Pankaj Oberoi, menegaskan bahwa pembelian kembali saham tersebut akan berlangsung hingga 23 Januari 2026, yang memberikan kerangka waktu yang jelas untuk tindakan korporasi ini. Dia juga menyatakan bahwa nilai per saham yang akan dibeli ditetapkan maksimal sebesar Rp380.
Mengapa AMAG Memutuskan untuk Melakukan Buyback Saham?
Keputusan AMAG untuk melakukan pembelian kembali saham tidak terlepas dari upaya manajemen untuk menjaga stabilitas harga saham di pasar. Dengan membeli kembali saham, perusahaan berharap dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang mereka.
Pembelian kembali saham juga dapat memberikan sinyal bahwa manajemen percaya akan nilai intrinsik perusahaan. Ini seringkali menjadi faktor pendorong untuk menarik investor baru dan mempertahankan yang sudah ada.
Selain itu, dengan mengurangi jumlah saham yang beredar, EPS (earnings per share) dapat terangkat, yang pada gilirannya menciptakan potensi untuk peningkatan nilai saham di masa depan. Seiring dengan itu, sebagian besar pemegang saham cenderung melihat ini sebagai langkah positif bagi kesehatan finansial perusahaan.
Detail Skema dan Pelaksanaan Buyback
AMAG telah menunjuk PT CGS International Sekuritas sebagai anggota bursa untuk menjalankan proses buyback saham. Dengan skema ini, diharapkan pelaksanaan buyback dapat berjalan dengan baik dan memenuhi target yang telah ditetapkan oleh manajemen.
Investasi sebesar Rp90 miliar untuk buyback menunjukkan komitmen AMAG dalam memanfaatkan surplus kas yang dimilikinya. Dengan batas maksimal nilai saham yang ditetapkan, AMAG berencana untuk membeli hingga 237 juta saham, yang setara dengan 4,7 persen dari total saham yang diterbitkan.
Awalnya, AMAG merencanakan buyback melalui RUPS pada April 2025, namun rencana tersebut kemudian dibatalkan. Kini, fokus mereka beralih pada mekanisme yang lebih cepat dan efisien untuk melakukan pembelian kembali saham ini.
Dampak Buyback Terhadap Perusahaan dan Investor
Langkah buyback ini diharapkan akan berdampak positif tidak hanya bagi AMAG tetapi juga bagi seluruh ekosistem investor yang terlibat. Dengan mengurangi jumlah saham yang beredar, pasar akan mendapatkan sinyal bahwa manajemen yakin akan prospek pertumbuhan perusahaan.
Dari perspektif investor, langkah ini bisa dianggap sebagai kesempatan baik untuk membeli saham dengan nilai lebih. Saat perusahaan melakukan buyback, biasanya harga saham cenderung mengalami stabilisasi atau bahkan meningkat, menciptakan potensi keuntungan bagi investor.
Namun, investor juga diimbau untuk tetap memperhatikan kinerja fundamental perusahaan dan tidak hanya terfokus pada kebijakan buyback. Kinerja keuangan, inovasi produk, dan strategi pemasaran tetap jadi faktor kunci dalam menilai prospek perusahaan secara keseluruhan.
