Jakarta, PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. baru-baru ini mengumumkan bahwa investor Andry Hakim telah menambah kepemilikan sahamnya sebanyak 96.700 lembar. Transaksi ini dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2025 dan menghasilkan perubahan signifikan dalam kepemilikan saham yang dimiliki.
Saham CBRE dibeli dengan harga Rp 1.020 per lembar, sehingga total kepemilikan Andry Hakim naik dari 226.903.374 lembar menjadi 227.000.074 lembar. Total nilai investasi yang dilakukan juga meningkat, mencerminkan kepercayaan Andry terhadap masa depan perusahaan ini.
Transaksi ini berkaitan langsung dengan strategi investasi yang lebih besar, dimana Andry Hakim merupakan pemegang saham yang memiliki porsi lebih dari 5%. Sifat transaksi ini bukanlah transaksi repurchase agreement, melainkan pembelian langsung yang mencerminkan kepercayaan yang kuat terhadap perusahaan.
Rencana Penambahan Modal Melalui Right Issue
PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. telah merilis rencana untuk melakukan penambahan modal melalui mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue. Aksi ini dimaksudkan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan serta memfasilitasi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Perusahaan merencanakan penerbitan maksimal sebanyak 48 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp25 per saham. Setiap saham baru ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan hak yang sama seperti saham yang telah beredar saat ini.
Dari hasil penambahan modal ini, dana yang terkumpul akan digunakan untuk membayar sebagian utang yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, dana juga akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja dan memperluas armada operasional, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi serta kinerja keuangan ke depan.
Strategi Pembayaran Utang Melalui Konversi Saham
Pencapaian finansial CBRE juga terkait dengan rencana pembayaran utang yang dilakukan melalui konversi menjadi saham. Berdasarkan laporan keuangan interim pada 31 Oktober 2025, terdapat empat perjanjian promissory note yang berjumlah total USD55 juta yang akan dikonversi.
Perjanjian tersebut mencakup pinjaman dari beberapa kreditur, termasuk USD25 juta dengan Hilong Shipping Holding Limited dan USD11 juta dengan Yafin Tandiono Tan. Strategi ini memberikan fleksibilitas finansial yang lebih baik bagi perusahaan di masa mendatang.
Keempat kreditur telah menyampaikan pemberitahuan konversi kepada perusahaan pada 10 November 2025. Ini merupakan langkah penting dalam mengelola utang serta meningkatkan struktur modal yang lebih sehat untuk kebangkitan perusahaan.
Kepatuhan terhadap Regulasi dan Rencana Right Issue
CBRE menyatakan bahwa proses right issue akan mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh POJK No.32/2015. Hal ini mencakup persetujuan RUPSLB, penyampaian pernyataan pendaftaran ke OJK, serta perolehan persetujuan efektif dari OJK untuk melaksanakan right issue.
Perusahaan menegaskan bahwa proses pelaksanaan PMHMETD akan dilakukan dalam waktu maksimal 12 bulan setelah persetujuan RUPSLB. Hal ini menunjukkan komitmen CBRE dalam mengikuti prosedur regulasi yang ketat di sektor pasar modal.
Manajemen perusahaan akan memberikan rincian lengkap mengenai harga pelaksanaan dan jumlah final saham baru dalam prospektus PMHMETD. Informasi penting ini akan mencakup jadwal pelaksanaan dan rincian penggunaan dana hasil right issue bagi semua pemangku kepentingan.
