Menimbun uang tunai di rekening bank mungkin terdengar seperti langkah aman dalam mengelola keuangan. Namun, kenyataannya bisa jadi sangat merugikan dalam jangka panjang. Dalam pandangan banyak ahli finansial, hal ini dapat terjebak dalam inflasi dan risiko kehilangan dana akibat kesalahan transaksi.
Menurut para perencana keuangan, memiliki rekening bank adalah penting, tetapi menumpuk uang secara berlebihan di dalamnya tidaklah bijaksana. Dalam situasi ini, Anda bisa kehilangan potensi pertumbuhan yang lebih baik melalui investasi yang lebih produktif.
Pakar keuangan menyarankan bahwa kita sebaiknya tidak hanya mengandalkan simpanan di bank. Dana cadangan yang sebaiknya disimpan tidak hanya mempertimbangkan kebutuhan sehari-hari tetapi juga berbagai risiko yang mungkin muncul di masa depan.
Risiko Menyimpan Uang Terlalu Banyak di Rekening Bank
Menyimpan terlalu banyak uang tunai di rekening bisa berisiko. Uang yang diparkir di rekening tabungan biasanya tidak mendapatkan bunga yang cukup untuk melawan inflasi. Jika inflasi meningkat, nilai uang tersebut akan terkikis seiring waktu.
Pakar perencanaan keuangan juga menyoroti masalah keamanan. Rekening yang berisi banyak uang berisiko menjadi sasaran kejahatan cyber, dan jika terjadi kebobolan, pemulihan dana bisa menjadi sangat sulit. Hal ini membuat penting untuk mendiversifikasi cara kita menyimpan dan menginvestasikan uang.
Di satu sisi, memiliki simpanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sangatlah penting. Namun, jika jumlahnya berlebihan, Anda kehilangan peluang untuk mendapatkan imbal hasil lebih baik lewat investasi.
Strategi Menyimpan Uang yang Bijaksana
Alih-alih menimbun uang di rekening, disarankan untuk menyisihkan dana di rekening darurat. Uang yang diperuntukkan sebagai dana darurat ini harus cukup untuk menutupi biaya hidup selama tiga hingga enam bulan. Dengan cara ini, Anda dapat menghadapi situasi keuangan yang tidak terduga tanpa panik.
Dana darurat penting karena dapat membantu Anda dalam keadaan darurat seperti tagihan medis yang mendadak atau kehilangan pekerjaan. Ditempatkan di rekening yang mudah diakses dan berbunga tinggi adalah pilihan yang bijak untuk memastikan uang Anda tetap berkembang.
Saat Anda merencanakan masa depan keuangan, sangat penting untuk memiliki pandangan jangka panjang. Dengan memisahkan dana darurat dan investasi lainnya, Anda tidak hanya melindungi diri dari risiko, tetapi juga membuka potensi untuk pertumbuhan kapital dalam jangka waktu yang lebih lama.
Bagaimana Menyiapkan Tabungan untuk Pensiun yang Ideal
Dalam perencanaan pensiun, banyak ahli setuju bahwa idealnya jumlah tabungan yang perlu disiapkan adalah setara dengan enam kali pendapatan tahunan saat seseorang mencapai usia 50 tahun. Ini memastikan bahwa Anda memiliki cukup dana untuk menikmati masa pensiun dengan nyaman.
Misalnya, jika Anda memiliki pendapatan tahunan sebesar Rp100 juta, maka idealnya Anda harus memiliki tabungan Rp600 juta kala memasuki usia pensiun. Namun, angka tersebut bisa bervariasi tergantung pada gaya hidup dan pengeluaran saat pensiun.
Bagi mereka yang merasa tabungan pensiun masih jauh dari target, mengatur ulang ekspektasi pendapatan saat pensiun bisa menjadi langkah yang bijaksana. Fokuslah pada upaya untuk melunasi utang dan mengurangi pengeluaran sembari merencanakan pensiun yang lebih realistis.
