PT Vale Indonesia Tbk, sebuah emiten tambang nikel, baru-baru ini melaporkan hasil keuangan yang positif untuk periode sembilan bulan pertama tahun 2025. Laba bersih perusahaan mencapai US$52,45 juta, mengalami peningkatan 2,62% dibandingkan dengan tahun lalu, ketika laba bersih tercatat sebesar US$51,10 juta.
Pendapatan emiten ini juga mencatat angka yang signifikan, meskipun ada penurunan kecil. Total pendapatan tercatat sebesar US$705,38 juta, turun 0,45% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, di mana pendapatan mencapai US$708,56 juta.
Dari sisi biaya, beban pokok penjualan mengalami peningkatan 0,56% menjadi US$631,90 juta, yang menunjukkan tekanan pada margin keuntungan. Meskipun demikian, perusahaan tetap mencatatkan laba bersih yang terjaga, didorong oleh meningkatkan volume penjualan produk nikel.
Kinerja Keuangan yang Stabil dan Pertumbuhan dalam Penjualan Nikel
Direktur dan Chief Financial Officer PT Vale, Rizky Putra, menjelaskan bahwa peningkatan laba ini disebabkan oleh penjualan yang lebih tinggi dari nikel matte dan bijih saprolit. Harga rata-rata realisasi nikel matte stabil pada angka US$12.272 per ton.
Rizky menekankan bahwa hasil keuangan ini menunjukkan profitabilitas yang lebih baik berkat produksi yang meningkat dan pengendalian biaya yang disiplin. Ini merupakan tanda bahwa PT Vale telah menjalankan strategi yang efektif meskipun terdapat fluktuasi di pasar global.
Produksi nikel dalam matte untuk triwulan ini mencapai 19.391 metrik ton, meningkat 4% dari triwulan sebelumnya. Untuk keseluruhan sembilan bulan, total produksi mencapai 54.975 metrik ton, juga naik 4% jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Kontribusi dari Bijih Nikel Saprolit dan Diversifikasi Portofolio
PT Vale Indonesia tidak hanya fokus pada nikel matte, tetapi juga memperluas portofolio produk melalui penjualan bijih nikel saprolit dari blok Bahodopi dan Pomalaa. Meskipun penjualan awal direncanakan pada triwulan keempat, pengiriman dari tambang Bahodopi berhasil dilakukan lebih cepat pada Juli 2025.
Selama sembilan bulan, total penjualan bijih nikel saprolit mencapai 896.263 metrik ton basah. Ini menunjukkan kemampuan operasional yang fleksibel serta respons cepat terhadap berbagai peluang yang muncul di pasar nikel global.
Keberhasilan ini tidak hanya menambah keberagaman produk, tetapi juga mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada, sehingga memperkuat posisi PT Vale di pasar nikel. Produk nikel saprolit diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih besar di masa mendatang.
Status Kas dan Belanja Modal PT Vale per September 2025
Per 30 September 2025, kas dan setara kas PT Vale tercatat mencapai US$496,3 juta. Meskipun ada penurunan dari US$506,7 juta pada akhir Juni, posisi kas ini tetap menunjukkan kekuatan finansial yang solid bagi emiten.
Belanja modal selama periode sembilan bulan juga terlihat meningkat, mencapai US$331,4 juta. Ini lebih tinggi dibandingkan dengan angka tahun lalu yang hanya mencapai US$200,9 juta, menunjukkan bahwa perusahaan berinvestasi untuk pertumbuhan dan pengembangan lebih lanjut.
Peningkatan belanja modal ini menunjukkan komitmen PT Vale untuk meningkatkan kapabilitas dan daya saingnya di pasar internasional. Investasi ini diharapkan akan memberikan imbal hasil yang sepadan di masa mendatang, terutama dalam memaksimalkan produksi nikel.
