PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) baru saja menggelar Paparan Publik Tahunan dan Insidentil yang bertujuan untuk memenuhi kewajiban sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI). Acara ini juga merupakan respons terhadap permintaan BEI terkait lonjakan harga saham Perseroan dalam sebulan terakhir, yang menunjukkan antusiasme pasar terhadap perkembangan bisnis RAJA.
Direktur RAJA, Ogi Rulino, menjelaskan pencapaian signifikan yang diraih perusahaan selama tahun 2025, termasuk masuknya RAJA dalam indeks IDX80. Selain itu, anak usaha PT Raharja Energi Cepu (RATU) juga berhasil masuk dalam indeks MSCI Small Cap hanya dalam waktu kurang dari satu tahun setelah IPO.
“Tahun ini kami telah menyelesaikan akuisisi Hafar Group bersama PT Petrosea Tbk, sebagai langkah strategis memasuki bisnis EPCI lepas pantai dan pengangkutan LNG,” ungkap Ogi. Langkah ini diharapkan mampu memperluas portofolio di sektor EPCI dan perkapalan, serta memperkuat rantai pasok energi dalam grup RAJA.
Menyinggung kinerja keuangan, VP Finance & Investor Relations, Aldila Ayudya, melaporkan bahwa pada paruh pertama 2025, RAJA mencatatkan pendapatan sebesar US$ 127,6 juta, mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Kinerja yang positif ini didukung oleh pertumbuhan yang stabil di segmen midstream dan downstream, serta kontribusi yang berkelanjutan dari berbagai proyek yang dijalankan.
Dalam hal likuiditas, ekuitas Perseroan mengalami pertumbuhan positif sejalan dengan kenaikan laba bersih dan dampak dari divestasi RATU. Dengan komitmen yang kuat terhadap pembagian dividen, RAJA menunjukkan posisi finansial yang stabil untuk mendukung rencana ekspansi di masa mendatang.
Penjelasan Kenaikan Harga Saham RAJA pada Oktober 2025
RAJA juga memberikan penjelasan terkait lonjakan harga saham yang terjadi pada Oktober 2025, merespons permintaan dari BEI. Sejak awal tahun hingga 24 Oktober 2025, harga saham RAJA mengalami fluktuasi yang dipengaruhi oleh sentimen investor serta dinamika pasar di sektor energi.
Pada bulan Januari, saham sempat mencapai level 4.230 dan menguat hingga 5.675 pada 10 Oktober 2025. Perseroan menekankan bahwa pergerakan harga tersebut adalah bagian dari dinamika pasar yang wajar, dan semua informasi relevan telah disampaikan kepada publik sesuai ketentuan yang berlaku.
Dalam paparannya, RAJA juga memaparkan berbagai proyek strategis yang sedang berjalan untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan mendukung transformasi perusahaan. Salah satu proyek tersebut adalah pembangunan fasilitas kompresor gas di Sulawesi Selatan yang ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal IV 2025.
Tak hanya itu, pembangunan pipa BBM di Kalimantan Timur pun direncanakan dapat beroperasi pada kuartal IV 2027. Selain proyek-proyek tersebut, RAJA juga menjajaki beberapa proyek strategis lainnya yang berpotensi meningkatkan kinerja perusahaan.
Rencana Akuisisi dan Investasi Strategis RAJA
Deputy Business Development, Wilson Kurniawan, menyatakan bahwa pihaknya tengah menyelesaikan negosiasi dan uji tuntas dari sejumlah proyek strategis lainnya. Salah satu fokus utama adalah rencana akuisisi dua perusahaan pelayaran yang memiliki dua unit Liquefied Natural Gas Carrier (LNGC) dan satu unit Very Large Gas Carrier (VLGC).
RAJA juga berencana melakukan investasi dalam infrastruktur hilir migas di kawasan Indonesia Timur. Penelitian mengenai kelayakan pembangunan LNG Terminal di Banten serta LNG Plant di Kalimantan tengah menjadi bagian dari komitmen RAJA terhadap pengembangan energi bersih dan berkelanjutan.
Penting untuk dicatat bahwa RAJA juga menjalankan studi kelayakan untuk akuisisi pembangkit listrik tenaga air dan Biomassa. Ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat komitmen perusahaan dalam transisi energi yang berkelanjutan di Indonesia.
Strategic Corporate Planning & Investment, Praba Diwangkara, mengungkapkan visi RAJA dalam jangka panjang. Perusahaan berambisi menjadi pemain utama dalam industri energi terintegrasi, dengan fokus pada pengembangan energi baru terbarukan dan optimalisasi bisnis secara keseluruhan.
Komitmen RAJA untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
RAJA memiliki strategi yang mencakup ekspansi di sektor LNG dan petrokimia, yang bertujuan untuk meningkatkan posisi perusahaan dalam ekosistem energi nasional. Direktur Utama PT Rukun Raharja Tbk, Djauhar Maulidi, menggarisbawahi pentingnya fondasi bisnis yang kuat dan tata kelola yang baik sebagai kekuatan utama perusahaan.
Dengan dukungan kontrak jangka panjang dan profil keuangan yang sehat, Djauhar optimis bahwa perusahaan akan terus berkembang dan menghadapi tantangan dengan baik. Tim manajemen yang berpengalaman menjadi salah satu aset penting dalam menjalankan visi jangka panjang RAJA.
“Kami berkomitmen untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan investor dengan memberikan likuiditas yang baik serta pembagian dividen yang rutin,” ungkapnya menutup paparannya. Ini merupakan bentuk tanggung jawab serta konsistensi dalam menciptakan nilai berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan.
Sebagai pemungkas, Paparan Publik yang dilakukan secara daring ini memberikan gambaran yang jelas mengenai visi strategis, kinerja keuangan, dan perkembangan proyek utama dari RAJA. Acara ini dihadiri oleh Direksi serta jajaran manajemen perusahaan, yang menunjukkan komitmen tim dalam meraih tujuan dan ambisi masa depan.
