Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) baru-baru ini menyoroti isu penting mengenai pergerakan suku bunga deposito di sektor perbankan. Penurunan suku bunga acuan dari Bank Indonesia dan penempatan dana pemerintah ke bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menjadi faktor pendorong utama dalam dinamika ini.
Sepanjang tahun ini, Bank Indonesia telah melakukan lima kali penurunan suku bunga acuan, dengan angka saat ini berada di 4,75%. Selain itu, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga menurunkan tingkat bunga penjaminan (TBP) tiga kali menjadi 3,5% untuk simpanan rupiah di bank umum.
Direktur Keuangan Bank Raya, Rustarti Suri Pertiwi, menjelaskan bahwa penurunan suku bunga acuan berpotensi mendorong bank digital untuk menyesuaikan suku bunganya. Bank Raya pun sudah aktif membuat penyesuaian dalam suku bunga deposito yang ditawarkan dan berencana untuk melanjutkannya secara berkala.
Perubahan Suku Bunga dan Strategi Bank Raya dalam Menghadapinya
Dalam mengantisipasi perubahan suku bunga ini, Rustarti menyatakan bahwa Bank Raya akan terus memonitor kondisi likuiditas dan suku bunga kompetitor. Hal ini penting agar strategi penyesuaian suku bunga tetap relevan dan mampu menarik nasabah baru.
“Hingga semester kedua tahun 2025, kami akan melakukan penyesuaian suku bunga yang diterapkan berdasarkan kondisi industri dan likuiditas yang ada,” tambah Rustarti. Opsi deposito maksimal yang ditawarkan oleh Bank Raya kini merupakan bunga 5% per tahun dalam produk Saku Jaga Optimal.
Tidak hanya itu, lembaga induk Bank Raya, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), juga baru saja menerima suntikan dana sebesar Rp55 triliun dari pemerintah. Ini adalah bagian dari kebijakan yang dirancang untuk memperkuat posisi Himbara dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini.
Fokus dalam Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis Digital
Bank Raya juga berfokus pada pengembangan sinergi dengan BRI Group untuk memperluas bisnis digital. Melalui produk unggulan seperti Aplikasi Raya untuk digital saving dan berbagai opsi pinjaman digital, Bank Raya berusaha memenuhi kebutuhan nasabah dengan lebih baik.
Rustarti menyatakan bahwa produk-produk tersebut dirancang untuk memberikan kemudahan dalam transaksi perbankan, serta menawarkan tenor yang lebih pendek. Ini memungkinkan nasabah lebih fleksibel dalam mengelola keuangannya.
Optimisme Rustarti tercermin dalam keyakinannya bahwa pertumbuhan kinerja Bank Raya akan terus menunjukkan tren positif. Dengan strategi yang tepat, mereka berharap terus on track untuk mendukung perkembangan sektor perbankan digital di Indonesia.
Langkah-Langkah Inovatif untuk Meningkatkan Kualitas Layanan
Di tengah situasi yang dinamis, Bank Raya terus berupaya untuk berinovasi. Fokus pada eksploitasi pasar yang sudah ada sementara juga menjajaki peluang bisnis baru menjadi salah satu strategi kunci mereka. Pendekatan ini diharapkan bisa menambahkan nilai bagi nasabah.
Rustarti menjelaskan bahwa pengembangan inovasi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang kian beragam. Dengan melakukan pengembangan yang berkelanjutan, Bank Raya bertujuan untuk tetap relevan di pasar yang kompetitif.
Sebagai langkah strategis, Bank Raya memonitor aplikasi dan platform digital yang digunakan oleh nasabah. Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan memberikan layanan yang lebih baik di era digital.