Archives November 2024

Viral Prilly Sebut Laki-Laki Mapan Berkurang, Fenomena Sosial?

Viral Prilly Sebut Laki-Laki Mapan Berkurang, Fenomena Sosial?

Prilly Latuconsina – Nama Prilly Latuconsina, aktris muda berbakat, kembali ramai diperbincangkan di media sosial. Kali ini bukan karena proyek film atau serial televisi, melainkan pernyataannya dalam sebuah video yang menyinggung fenomena sosial. Dalam video tersebut, Prilly menyatakan bahwa saat ini semakin banyak perempuan independen, tetapi jumlah laki-laki mapan semakin sedikit.

“Banyak wanita independen tetapi pria mapan dikit. Itu data valid, lho,” ucap Prilly dalam video tersebut.

Pernyataan itu langsung memicu pro dan kontra di dunia maya. Unggahan video di platform X (Twitter) bahkan telah dilihat lebih dari 18,6 juta kali, mendapat lebih dari 29.000 likes, dan menuai lebih dari 1.500 komentar. Komentar-komentar warganet menggambarkan berbagai pandangan terkait isu ini, mulai dari dukungan hingga kritik tajam.


Pro dan Kontra Warganet

Unggahan ini membelah opini publik. Sebagian warganet setuju dengan pernyataan Prilly, menganggapnya mencerminkan realitas sosial saat ini. Ada pula yang menilai pernyataan tersebut tidak seharusnya menyalahkan satu gender.

Salah satu komentar mendukung menyebutkan, “Emang benar kok, kenapa rekan pria di sini kebanyakan marah dan enggak terima ya? Padahal masih banyak banget rumah tangga yang istri cari nafkah tapi suami enak-enakan di rumah.”

Namun, ada juga yang berpendapat sebaliknya. “Muak banget pembahasan soal salah satu gender enggak butuh gender lainnya. Kita kan diciptakan saling melengkapi, buat kerja sama, dan yang paling penting saling membutuhkan,” tulis seorang warganet yang menentang pernyataan tersebut.


Fenomena Perempuan Independen di Era Modern

Pengamat psikososial dan budaya, Endang Mariani, memandang pernyataan ini sebagai refleksi dari perubahan sosial yang sedang terjadi, terutama dalam fase perkembangan dewasa muda.

Menurut Endang, saat ini banyak perempuan muda yang memilih fokus pada karier dan kemandirian sebelum memprioritaskan hubungan. Hal ini merupakan pergeseran dari norma tradisional, di mana perempuan sebelumnya lebih diarahkan untuk menjadi istri dan ibu, sementara laki-laki mengambil peran sebagai penyedia utama dalam keluarga.

“Banyak perempuan kini lebih fokus pada pengembangan karier dan identitas pribadi (otonomi) sebelum memprioritaskan hubungan. Budaya patriarki di Indonesia sebelumnya menempatkan laki-laki sebagai penyedia utama (breadwinner), namun kini perempuan telah masuk ke ranah ini, menciptakan tantangan baru dalam harapan terhadap pasangan,” ujarnya.


Harapan Sosial dan Ketidakseimbangan Gender

Endang juga mencatat bahwa fenomena ini mencerminkan ketidakseimbangan dalam harapan sosial terhadap laki-laki dan perempuan.

  1. Tekanan Sosial pada Laki-Laki:
    Standar kemapanan laki-laki sering kali lebih tinggi dibandingkan perempuan. Harapan ini menciptakan tekanan tambahan bagi laki-laki untuk memenuhi ekspektasi sosial, yang mungkin tidak selalu realistis dalam kondisi ekonomi saat ini.
  2. Apresiasi terhadap Perempuan Mandiri:
    Di sisi lain, perempuan yang mandiri dan sukses secara ekonomi cenderung mendapatkan apresiasi lebih besar. Hal ini menjadikan ketidakseimbangan gender semakin nyata, di mana kemandirian perempuan sering dianggap sebagai ancaman terhadap maskulinitas laki-laki.

“Ini yang dapat menjelaskan mengapa muncul kesan bahwa ‘cowok mapan (hanya) sedikit,’” jelas Endang.


Bukan Persaingan, Melainkan Kerja Sama

Endang menegaskan bahwa kemandirian perempuan dan kemapanan laki-laki sebenarnya tidak harus saling dipertentangkan. Dalam hubungan yang sehat, kedua hal tersebut justru bisa saling melengkapi.

“Tidak selalu kemapanan atau ketidakmapanan laki-laki dibenturkan dengan kemandirian atau ketidakmandirian perempuan. Hubungan yang ideal adalah hubungan yang dibangun atas dasar kerja sama, saling melengkapi, dan mendukung,” tambahnya.


Pentingnya Kajian Lebih Mendalam

Meskipun pernyataan Prilly menarik perhatian, Endang menekankan pentingnya kajian lebih mendalam untuk memahami fenomena ini secara ilmiah.

“Disebutkan dalam statement tersebut ‘data valid,’ tapi tidak disebutkan sumbernya. Apakah sudah ada data penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya secara ilmiah?” tanya Endang.

Kajian semacam ini perlu melibatkan data yang jelas dan perspektif komprehensif, baik dari sisi psikososial, budaya, maupun ekonomi.


Kesimpulan: Mengatasi Ketimpangan Gender

Pernyataan Prilly Latuconsina tentang perempuan independen dan laki-laki mapan memicu diskusi yang relevan dalam konteks sosial saat ini. Fenomena ini mencerminkan perubahan peran gender dalam masyarakat modern, di mana perempuan semakin mendobrak batasan tradisional dan laki-laki menghadapi ekspektasi sosial yang tinggi.

Namun, penting untuk memahami bahwa kemandirian perempuan dan kemapanan laki-laki bukanlah hal yang saling bertentangan. Sebaliknya, keduanya dapat menjadi pondasi bagi hubungan yang sehat dan saling mendukung.

Diskusi ini membuka ruang untuk refleksi lebih lanjut mengenai ketimpangan gender dan bagaimana masyarakat dapat mendorong kesetaraan yang lebih inklusif. Kajian lebih mendalam dan data yang valid diperlukan untuk memahami fenomena ini secara menyeluruh dan memberikan solusi yang konstruktif.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Sudah Sampai Mana Upaya Pencegahan HIV/AIDS di Dunia?

Sudah Sampai Mana Upaya Pencegahan HIV/AIDS di Dunia?

HIV/AIDS – Pada Juni 1981, dunia pertama kali mencatat laporan tentang penyakit yang kemudian dikenal sebagai acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Penyebabnya, yaitu human immunodeficiency virus (HIV), baru berhasil diidentifikasi dua tahun kemudian pada 1983. Sejak saat itu, HIV/AIDS telah menjadi salah satu masalah kesehatan global yang paling serius.

Menurut laporan UNAIDS, sejak awal pandemi ini muncul, sekitar 85,6 juta orang telah terinfeksi HIV, dan 40,4 juta di antaranya meninggal dunia akibat penyakit terkait AIDS. Meski sudah ada kemajuan dalam penanganan dan pencegahan, perjalanan untuk mengakhiri HIV/AIDS masih panjang. Pada 2023, tercatat 40 juta orang hidup dengan HIV, di mana 53 persen di antaranya adalah perempuan dan remaja putri.


Bagaimana HIV Menular?

HIV ditemukan dalam cairan tubuh seperti darah, cairan mani, cairan vagina, dan air susu ibu dari orang yang terinfeksi. Penularan HIV dapat terjadi melalui beberapa cara:

  1. Hubungan seksual tanpa pelindung dengan pasangan yang terinfeksi.
  2. Penggunaan jarum suntik bersama yang tidak steril.
  3. Produk darah yang tidak disaring atau tidak melalui proses screening.
  4. Penularan dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau melalui pemberian ASI.

Tantangan Global dalam Penanganan HIV/AIDS

Meski ada kemajuan dalam pengobatan dan pencegahan, tantangan besar masih menghadang. Pada tahun 2022, data UNAIDS menunjukkan:

  • 9,2 juta pengidap HIV di seluruh dunia belum mendapatkan akses pengobatan.
  • Dari mereka yang mendapatkan terapi antiretroviral (ARV), sekitar 2,1 juta orang belum berhasil menekan kadar virus hingga tingkat yang tidak terdeteksi.
  • Setiap menit, ada satu orang yang meninggal dunia akibat AIDS.

Tantangan ini lebih terlihat di wilayah seperti Eropa Timur, Asia Tengah, Timur Tengah, dan Afrika Utara, di mana hanya separuh dari pengidap HIV yang mendapatkan akses terapi ARV.


Pengobatan HIV/AIDS: Antiretroviral (ARV)

Penggunaan antiretroviral (ARV) telah menjadi terobosan penting dalam penanganan HIV. ARV membantu menekan kadar virus dalam tubuh, memperpanjang usia harapan hidup pengidap HIV, dan mengurangi risiko penularan. Hingga akhir Desember 2022, hampir 30 juta orang yang hidup dengan HIV di seluruh dunia telah mendapatkan akses ke pengobatan ini.

Namun, kematian akibat penyakit terkait AIDS masih tinggi. Pada tahun 2022, ada 1,3 juta orang yang baru terdiagnosis HIV, sementara 630.000 orang meninggal dunia akibat penyakit yang berhubungan dengan HIV/AIDS.


Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP): Pencegahan dengan Terapi Modern

Salah satu inovasi dalam pencegahan HIV adalah Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP), terapi yang digunakan oleh orang dengan HIV-negatif untuk mencegah infeksi ketika terpapar virus. PrEP tersedia dalam dua bentuk:

  1. Pil harian yang diminum secara rutin.
  2. Suntikan cabotegravir yang diberikan setiap dua bulan sekali.

Meskipun terbukti efektif dalam mencegah infeksi baru, akses terhadap PrEP masih terbatas, terutama di negara berkembang. Di banyak negara maju, PrEP sudah tersedia secara luas, tetapi di negara-negara dengan jumlah kasus HIV tinggi namun memiliki keterbatasan anggaran, PrEP belum sepenuhnya didukung oleh sistem pembiayaan kesehatan.


Obat Baru yang Mengubah Peta: Lenacapavir

Terobosan baru lainnya dalam pengobatan HIV adalah lenacapavir, obat yang menunjukkan efektivitas hingga 100 persen dalam pengujian awal untuk mencegah infeksi HIV. Namun, obat ini memiliki tantangan besar: harganya yang sangat mahal. Perusahaan farmasi Gilead, yang memproduksi lenacapavir, menetapkan harga sekitar 40.000 dolar AS (Rp 463 juta) per orang per tahun.

Untuk mengatasi masalah biaya, Gilead telah membuat kesepakatan dengan perusahaan farmasi pembuat obat generik agar obat ini dapat dijual dengan harga lebih rendah di negara-negara berkembang. Meski demikian, akses terhadap obat ini masih sangat terbatas bagi sebagian besar pengidap HIV di dunia.


Tantangan Penjangkauan Kelompok Rentan

Salah satu tantangan terbesar dalam upaya pencegahan dan pengobatan HIV adalah menjangkau kelompok rentan. Penjangkauan ini sering terhambat oleh stigma, diskriminasi, dan kurangnya kesadaran masyarakat. Di Indonesia, misalnya, laporan Kementerian Kesehatan pada Desember 2022 menunjukkan bahwa dari estimasi 526.841 orang dengan HIV, baru 81,5 persen yang mengetahui status HIV mereka.


Kesenjangan dalam Hak Asasi dan Perawatan Kesehatan

Menurut Christine Stegling, Wakil Direktur UNAIDS, meskipun ada kemajuan dalam pencegahan dan pengobatan, dunia masih menghadapi kesenjangan besar dalam perlindungan hak asasi manusia. Hal ini menghambat upaya global untuk mengakhiri epidemi AIDS.

“Kemajuan itu didorong oleh biomedis, perlindungan hak asasi manusia, dan aktivisme masyarakat. Namun, ada kesenjangan besar dalam perlindungan hak asasi manusia, yang menghalangi dunia untuk berada di jalur mengakhiri AIDS,” kata Stegling.


Harapan di Masa Depan

Meski tantangan masih besar, kemajuan dalam teknologi medis dan pengobatan memberikan harapan baru. Upaya global kini fokus pada memastikan akses yang lebih luas terhadap terapi modern seperti PrEP dan lenacapavir, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS.

Namun, tanpa dukungan yang kuat dari pemerintah, aktivis, dan masyarakat, target mengakhiri epidemi AIDS pada 2030 mungkin sulit tercapai.


Kesimpulan

Kemajuan dalam pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS telah membawa harapan besar bagi jutaan orang yang hidup dengan HIV. Namun, tantangan seperti akses yang tidak merata, biaya tinggi, dan stigma sosial masih menjadi hambatan utama.

Dunia perlu terus bekerja sama untuk menjembatani kesenjangan dalam perlindungan hak asasi manusia dan perawatan kesehatan, memastikan bahwa setiap orang memiliki akses terhadap pengobatan dan pencegahan yang efektif. Dengan komitmen yang kuat, target mengakhiri epidemi AIDS di masa depan tetap dapat dicapai.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

10 Cara Romantis untuk Mengembalikan Keharmonisan Hubungan

10 Cara Romantis untuk Mengembalikan Keharmonisan Hubungan

Mengembalikan Keharmonisan Hubungan – Menjalin hubungan jangka panjang tidak selalu berjalan mulus. Pasang surut dalam hubungan adalah hal yang wajar, tetapi bukan alasan untuk menyerah. Ada banyak cara untuk memperbaiki dan memberikan warna baru dalam hubungan, salah satunya adalah melalui perilaku romantis. Berikut adalah 10 perilaku romantis yang bisa membantu kamu dan pasangan kembali harmonis.

1. Menelusuri Kembali Tempat Kenangan

Mengunjungi tempat-tempat yang menyimpan kenangan indah bersama pasangan dapat menghidupkan kembali momen manis dalam hubungan. Menurut Amiira Ruotola, penulis buku How to Keep Your Marriage from Sucking, hal ini bisa memperkuat ikatan dengan pasangan.

“Pergi ke tempat di mana kamu memiliki kenangan indah dapat mengingatkan bahwa kalian masih saling menyukai,” jelasnya. Jadi, tak ada salahnya meluangkan waktu untuk mengenang perjalanan cinta kalian.

2. Hindari Bermain Ponsel Terlalu Sering

Ketika bersama pasangan, hindari terlalu sibuk dengan ponsel. Fokuslah pada percakapan dan waktu berkualitas bersama. Konselor Alison Blackler menyebut bahwa kurangnya komunikasi dapat menjadi sumber masalah dalam hubungan.

“Mengabaikan komunikasi sama saja dengan membiarkan hubungan itu runtuh perlahan,” ujarnya. Sediakan waktu untuk saling berbicara dan memahami perasaan satu sama lain.

3. Jangan Pendam Kebencian

Alih-alih memendam perasaan negatif, cobalah membicarakan masalah secara terbuka. Terapis Juliana Morris menyarankan untuk menuliskan keluhan masing-masing di atas kertas, lalu mendiskusikannya bersama.

Dengan cara ini, kalian bisa saling memahami tanpa harus meluapkan emosi yang berlebihan.

4. Selalu Sampaikan Terima Kasih

Mengucapkan terima kasih mungkin terdengar sederhana, tetapi dampaknya besar. Menunjukkan rasa syukur dapat membuat pasangan merasa dihargai.

“Sering kali, kita mulai menganggap remeh pasangan setelah bertahun-tahun bersama. Ungkapan terima kasih bisa menjadi cara untuk memperbaikinya,” ungkap Amanda Baquero, terapis pernikahan dan keluarga.

5. Saling Memperbaiki Diri

Kesalahan dalam hubungan bukan hanya tanggung jawab satu pihak. Psikoterapis Cori Dixon-Fyle mengatakan, memperbaiki diri sendiri adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas hubungan.

“Ketika kamu merasa nyaman dengan dirimu sendiri, kamu akan menetapkan standar yang sehat untuk dicintai oleh orang lain,” tuturnya.

6. Pergi Kencan Malam

Merencanakan malam kencan romantis adalah cara sederhana namun efektif untuk menghidupkan kembali gairah dalam hubungan. Baik itu makan malam, menonton film, atau memasak bersama, kencan malam dapat mempererat hubungan kalian.

7. Bergurau dan Berbagi Tawa

Humor adalah cara yang ampuh untuk mencairkan suasana dalam hubungan. Jangan ragu untuk melontarkan lelucon atau bercanda dengan pasangan. Momen ini dapat meringankan beban pikiran dan menciptakan kebersamaan yang menyenangkan.

8. Sentuhan Fisik yang Hangat

Sentuhan fisik, seperti menggandeng tangan atau memeluk, bisa memberikan kedekatan emosional. Psikolog Rachel Needle menjelaskan, sentuhan fisik dapat memicu pelepasan hormon bahagia, seperti oksitosin dan serotonin, yang memperkuat hubungan.

“Tunjukkan kasih sayang dengan sentuhan fisik sederhana. Hal ini sangat penting dalam hubungan,” sarannya.

9. Tunjukkan Inisiatif

Terkadang, pasangan enggan menyampaikan kebutuhan mereka secara langsung. Oleh karena itu, inisiatif dari diri sendiri sangat dibutuhkan. Terapis pasangan Kendra Capalbo mengatakan bahwa inisiatif dapat membuat pasangan merasa dihargai dan dimengerti.

“Jika kamu ingin merasa diinginkan, buatlah pasanganmu merasa diinginkan lebih dulu,” ujarnya.

10. Ingat Alasan Jatuh Cinta

Ketika hubungan mulai terasa berat, cobalah mengingat kembali alasan mengapa kamu jatuh cinta pada pasanganmu. Pelatih pemberdayaan Mangala Holland menyarankan untuk mengenang pertemuan pertama atau momen spesial yang kalian lewati bersama.

“Menciptakan kebiasaan baru, seperti memberi pujian atau ungkapan terima kasih, dapat membantu pasangan merasa dihargai,” jelasnya.


Hubungan yang harmonis memerlukan usaha dari kedua belah pihak. Dengan menerapkan perilaku-perilaku romantis di atas, kamu bisa mengembalikan kehangatan dalam hubungan dan menciptakan momen indah bersama pasangan. Jangan ragu untuk mencoba, karena setiap usaha kecil dapat memberikan dampak besar.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Amankah Minum Air Rebusan Daun Kelor Setiap Hari?

Amankah Minum Air Rebusan Daun Kelor Setiap Hari?

Rebusan Daun Kelor – Daun kelor dikenal kaya akan kandungan vitamin, mineral, dan protein yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Namun, apakah aman jika mengonsumsinya setiap hari? Secara umum, minum air rebusan daun kelor setiap hari dalam jumlah wajar aman dilakukan dan dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh.

Amankah Minum Rebusan Daun Kelor Setiap Hari?

Menurut Eating Well, daun kelor adalah obat herbal yang dapat ditoleransi oleh tubuh, bahkan dalam dosis tinggi. Kandungan utamanya, seperti zat besi, vitamin C, dan quercetin, memiliki manfaat luar biasa. Namun, konsumsi berlebihan dapat memicu efek samping, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap zat besi.

Efek samping seperti mual, muntah, atau sembelit dapat muncul jika konsumsi daun kelor berlebihan. Sebagai pedoman, konsumsi tidak lebih dari 70 gram daun kelor setiap hari, atau setara dengan dua cangkir teh daun kelor. Selalu perhatikan reaksi tubuh dan sesuaikan jumlah konsumsi Anda.

Manfaat Minum Air Rebusan Daun Kelor

Daun kelor mengandung berbagai zat aktif yang memberikan efek positif bagi tubuh. Berikut adalah manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi air rebusan daun kelor:

1. Mengurangi Gejala Gangguan Pernapasan

Daun kelor dapat membantu meredakan gejala asma dan memperbaiki fungsi saluran napas.

2. Menurunkan Gula Darah

Kandungan daun kelor dapat melindungi jaringan tubuh dari kerusakan akibat kadar gula darah tinggi, mengurangi risiko diabetes.

3. Menyehatkan Jantung

Daun kelor membantu mengurangi penyerapan kolesterol di usus dan mencegah pembentukan plak lemak pada arteri, sehingga mendukung kesehatan jantung.

4. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Kandungan yang dapat mengendurkan pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi darah membantu menurunkan tekanan darah secara alami.

5. Mendukung Penurunan Berat Badan

Air rebusan daun kelor memberikan efek kenyang lebih lama, sehingga cocok bagi Anda yang ingin menjaga berat badan.

6. Mengatasi Anemia

Dengan meningkatkan jumlah sel darah merah, daun kelor dapat membantu mengatasi anemia, terutama yang disebabkan oleh kekurangan zat besi.

7. Mengurangi Inflamasi

Daun kelor efektif meredakan penyakit inflamasi seperti rematik dan nyeri otot setelah olahraga.

8. Meningkatkan Fungsi Sistem Pencernaan

Membantu melancarkan buang air besar, mengatasi sembelit, dan menjaga kesehatan usus.

9. Meningkatkan Imunitas

Kandungan vitamin C dan zat antioksidan dalam daun kelor meningkatkan kemampuan tubuh melawan penyakit.

10. Menjaga Kesehatan Kulit

Daun kelor mendukung produksi kolagen, mempercepat penyembuhan luka, dan meningkatkan hidrasi kulit.

Konsultasi dengan Dokter

Meskipun air rebusan daun kelor memiliki banyak manfaat, penting untuk membatasi jumlah konsumsinya setiap hari. Bagi Anda yang sedang menjalani perawatan medis tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan konsumsi daun kelor aman dan tidak mengganggu pengobatan Anda.

Kesimpulan

Minum air rebusan daun kelor setiap hari dalam jumlah yang wajar dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan tubuh, mulai dari menjaga jantung, menurunkan tekanan darah, hingga meningkatkan imunitas. Dengan konsumsi yang tepat, Anda dapat memanfaatkan khasiat herbal ini untuk mendukung kesehatan sehari-hari.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

5 Jenis Lensa Kacamata untuk Kebutuhan Mata Anda

5 Jenis Lensa Kacamata untuk Kebutuhan Mata Anda

Jenis Lensa Kacamata – Kacamata tidak hanya menjadi alat bantu penglihatan, tetapi juga aksesori multifungsi yang membantu melindungi mata dari berbagai faktor risiko. Pemilihan lensa kacamata yang sesuai dengan kebutuhan mata sangat penting untuk memberikan kenyamanan dan efektivitas optimal. Setiap jenis lensa memiliki fungsi spesifik, mulai dari memperbaiki masalah penglihatan seperti minus, plus, atau silinder, hingga melindungi mata dari sinar UV atau sinar biru.

Dengan mengetahui berbagai macam lensa kacamata yang tersedia, kamu bisa memilih lensa yang paling sesuai dengan aktivitas dan kondisi penglihatanmu. Berikut adalah jenis-jenis lensa kacamata yang umum ditemukan di berbagai optik, beserta fungsinya.


1. Lensa Single Vision

Lensa single vision adalah jenis lensa yang dirancang untuk menangani satu masalah penglihatan, baik itu rabun jauh (minus), rabun dekat (plus), atau astigmatisme (silinder). Jenis lensa ini biasanya dipakai oleh individu yang hanya membutuhkan koreksi untuk satu jenis gangguan penglihatan.

Ayu, staf toko optik Yomi Jaya di Pasar Senen, Jakarta Pusat, menjelaskan bahwa lensa single vision dapat digunakan untuk membaca atau aktivitas sehari-hari. “Lensa single vision ukurannya untuk baca dan jalan,” kata Ayu. Lensa ini merupakan pilihan ideal bagi pengguna yang memerlukan kacamata sederhana untuk kebutuhan spesifik tanpa kombinasi kompleks.


2. Lensa Progresif

Lensa progresif adalah solusi untuk mengatasi tiga kebutuhan penglihatan dalam satu lensa: jarak jauh, jarak menengah, dan jarak dekat. Biasanya, lensa ini digunakan oleh individu yang mengalami presbiopi atau kesulitan melihat jarak dekat karena faktor usia.

“Lensa progresif memiliki tambahan (ADD) untuk membaca. Dengan lensa ini, pengguna tidak perlu mengganti kacamata untuk aktivitas berbeda,” ujar Ayu. Lensa ini sangat ideal bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas yang membutuhkan kacamata multifungsi untuk berbagai aktivitas sehari-hari.


3. Lensa Blue Ray

Lensa blue ray dirancang khusus untuk melindungi mata dari paparan sinar biru yang berasal dari layar gadget, seperti smartphone, komputer, atau televisi. Paparan sinar biru secara terus-menerus dapat menyebabkan ketegangan mata digital, gangguan tidur, hingga potensi kerusakan retina dalam jangka panjang.

“Kalau sering menggunakan gadget, nonton TV, atau bekerja di depan layar, lensa blue ray sangat disarankan,” jelas Ayu. Lensa ini membantu mengurangi ketegangan mata dan memberikan perlindungan tambahan bagi pengguna yang terpapar layar dalam waktu lama.


4. Lensa Photochromic

Bagi kamu yang sering berkegiatan di luar ruangan, lensa photochromic bisa menjadi pilihan yang tepat. Lensa ini memiliki kemampuan berubah warna saat terkena sinar matahari. Ketika berada di bawah sinar UV, lensa akan menjadi lebih gelap, mirip seperti kacamata hitam, dan kembali jernih saat di dalam ruangan.

“Lensa ini cocok untuk orang yang tidak sering menggunakan gadget tetapi tidak mau silau saat di luar ruangan,” kata Ayu. Lensa photochromic memberikan kenyamanan sekaligus perlindungan ekstra bagi mata dari sinar UV yang berbahaya.


5. Lensa Blue Cromic

Lensa blue cromic adalah kombinasi dari lensa blue ray dan photochromic. Lensa ini menawarkan perlindungan ganda dari sinar UV dan sinar biru secara bersamaan, menjadikannya solusi terbaik bagi individu yang sering berkegiatan di luar ruangan sekaligus banyak menggunakan gadget.

“Lensa ini dapat berubah warna seperti photochromic saat terkena sinar matahari dan juga melindungi mata dari sinar biru,” ujar Ayu. Dengan fitur ini, blue cromic menjadi pilihan multifungsi yang memberikan kenyamanan dan perlindungan optimal untuk berbagai aktivitas.


Tips Memilih Lensa Kacamata

Memilih lensa kacamata yang tepat membutuhkan pertimbangan berbagai faktor, seperti aktivitas harian, kebutuhan penglihatan, dan kondisi kesehatan mata. Berikut beberapa tips untuk membantu memilih lensa yang sesuai:

  1. Konsultasikan dengan Profesional: Pastikan untuk berkonsultasi dengan optometris atau dokter mata untuk mengetahui kebutuhan spesifik penglihatanmu.
  2. Perhatikan Aktivitas Harian: Pilih lensa yang sesuai dengan gaya hidupmu, apakah lebih sering di depan layar atau berkegiatan di luar ruangan.
  3. Cek Anggaran: Lensa dengan fitur tambahan, seperti blue ray atau photochromic, biasanya lebih mahal. Pastikan untuk memilih lensa yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.

Dengan memahami berbagai jenis lensa kacamata, kamu dapat menentukan pilihan terbaik sesuai kebutuhan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli optik untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat. Dengan lensa yang sesuai, penglihatanmu akan lebih terjaga, dan aktivitas sehari-hari menjadi lebih nyaman.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

7 Manfaat Rebusan Jahe dan Kunyit untuk Kesehatan

7 Manfaat Rebusan Jahe dan Kunyit untuk Kesehatan

Manfaat Rebusan Jahe – Jahe dan kunyit dikenal sebagai rempah-rempah khas yang sering digunakan dalam berbagai masakan. Namun, lebih dari sekadar bumbu dapur, jahe dan kunyit memiliki banyak manfaat kesehatan yang luar biasa. Rebusan jahe dan kunyit telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Dengan mengonsumsi rebusan ini secara rutin, Anda dapat mendukung kesehatan tubuh sekaligus mencegah berbagai penyakit. Apa saja manfaatnya? Berikut ulasan lengkapnya.

Mengapa Rebusan Jahe dan Kunyit Begitu Bermanfaat?

Jahe dan kunyit masing-masing memiliki kandungan alami seperti gingerol dan kurkumin, yang dikenal karena sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antikankernya. Ketika keduanya digabungkan, manfaatnya menjadi lebih besar karena sifat aktif dari kedua bahan tersebut saling melengkapi.

Disarikan dari sumber terpercaya seperti Healthline dan Eating Well, berikut adalah manfaat luar biasa dari minum rebusan jahe dan kunyit secara rutin.


1. Mengurangi Nyeri

Salah satu manfaat utama dari rebusan jahe dan kunyit adalah kemampuannya untuk mengurangi nyeri. Kandungan kurkumin dalam kunyit terbukti efektif dalam mengurangi rasa nyeri akibat inflamasi, seperti radang sendi dan kolitis ulseratif.

Jahe juga memiliki khasiat serupa. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat mengurangi nyeri kronis, termasuk rasa nyeri yang dialami pasien kanker payudara selama kemoterapi. Mengonsumsi rebusan ini secara rutin dapat membantu tubuh melawan rasa sakit tanpa efek samping yang berbahaya.


2. Melawan Radikal Bebas

Radikal bebas adalah senyawa berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan memicu berbagai penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit jantung. Jahe dan kunyit sama-sama kaya akan antioksidan yang membantu tubuh melawan efek buruk radikal bebas.

Kunyit memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan jahe, tetapi kombinasi keduanya memberikan perlindungan yang optimal. Bahkan, jika rebusan ini dicampur dengan bawang putih, manfaatnya menjadi lebih besar.


3. Mengurangi Inflamasi

Peradangan kronis adalah salah satu penyebab utama berbagai masalah kesehatan serius, seperti diabetes, penyakit jantung, kanker, dan gangguan neurodegeneratif.

Jahe mengandung gingerol, sementara kunyit mengandung kurkumin, yang keduanya memiliki sifat antiinflamasi kuat. Dengan mengonsumsi rebusan jahe dan kunyit, risiko peradangan dapat diminimalkan, sehingga tubuh menjadi lebih sehat dan terlindungi dari berbagai penyakit.


4. Menyehatkan Jantung

Rebusan jahe dan kunyit sangat baik untuk kesehatan jantung. Jahe telah terbukti membantu menurunkan tekanan darah tinggi, sementara kunyit, jika dikonsumsi dalam jangka panjang, dapat mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh. Kombinasi ini dapat mencegah penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.


5. Menurunkan Risiko Kanker

Jahe dan kunyit memiliki sifat antikanker yang sangat baik. Kedua bahan ini mampu menghambat pembentukan karsinogen dalam tubuh, yaitu zat yang dapat menyebabkan kanker.

Khusus bagi perokok, kunyit terbukti efektif dalam meningkatkan kadar antioksidan tubuh dan membantu mengeluarkan senyawa karsinogen dari dalam tubuh. Dengan begitu, risiko kanker dapat diminimalkan.


6. Meningkatkan Sistem Imun

Sistem imun yang kuat adalah kunci untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Jahe memiliki kemampuan untuk meningkatkan jumlah sel imun, sehingga tubuh menjadi lebih tahan terhadap serangan virus dan bakteri. Sementara itu, kunyit dapat membantu mengurangi gejala alergi, seperti bersin-bersin dan hidung tersumbat.


7. Mengurangi Mual

Jahe telah lama dikenal sebagai obat alami untuk mengatasi rasa mual. Baik itu mual akibat kehamilan, mabuk perjalanan, atau efek kemoterapi, jahe dapat membantu meredakannya. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, kunyit juga memiliki potensi untuk membantu mengatasi gangguan pencernaan yang sering memicu rasa mual.


Cara Aman Mengonsumsi Rebusan Jahe dan Kunyit

Meskipun rebusan jahe dan kunyit memiliki banyak manfaat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Konsultasi dengan Dokter: Jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mengonsumsi rebusan ini secara rutin.
  2. Porsi yang Tepat: Gunakan jahe dan kunyit dalam jumlah yang wajar. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping, seperti iritasi lambung.
  3. Campuran Tambahan: Anda dapat menambahkan madu atau perasan lemon untuk meningkatkan rasa dan manfaatnya.

Kesimpulan

Rebusan jahe dan kunyit adalah minuman sederhana yang menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Mulai dari mengurangi nyeri, melawan radikal bebas, hingga meningkatkan kesehatan jantung dan sistem imun, rebusan ini merupakan pilihan alami untuk menjaga tubuh tetap sehat.

Namun, pastikan untuk selalu memerhatikan kondisi tubuh dan berkonsultasi dengan ahli medis jika diperlukan. Dengan konsumsi yang teratur dan porsi yang tepat, Anda dapat merasakan khasiat luar biasa dari jahe dan kunyit. Jadi, tunggu apa lagi? Cobalah manfaatkan kekayaan alam ini untuk mendukung kesehatan Anda dan keluarga.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

4 Tips Redakan Nyeri Otot Setelah Olahraga, Jangan Lupa Protein!

4 Tips Redakan Nyeri Otot Setelah Olahraga, Jangan Lupa Protein!

Nyeri Otot – Nyeri otot setelah berolahraga, yang dikenal dengan istilah Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS), adalah hal yang umum dialami banyak orang, terutama mereka yang baru mulai berolahraga, mencoba jenis latihan baru, atau meningkatkan intensitas latihan. DOMS biasanya muncul satu hingga tiga hari setelah olahraga dan ditandai dengan rasa nyeri pada otot yang digunakan.

Menurut Irtya Qiyamulail atau yang akrab disapa Tya, seorang ahli gizi dan anggota Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI), DOMS sebenarnya merupakan hal wajar.

“Biasanya dua atau tiga hari setelah olahraga akan ada nyeri otot atau DOMS. Jangan khawatir, kondisi ini sangat normal dan pertanda bahwa olahraga yang dilakukan itu efektif,” ungkap Tya dalam acara Empowered in Motion inclusive training bootcamp bersama Adidas Indonesia di Jakarta.

Namun, bagaimana cara mengatasi DOMS agar aktivitas harian tidak terganggu? Berikut adalah beberapa tips dari Tya untuk meredakan nyeri otot dan mempercepat pemulihan tubuh.


1. Segera Penuhi Kebutuhan Cairan

Salah satu langkah pertama yang harus dilakukan setelah selesai berolahraga adalah memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Selama olahraga, tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat, dan hal ini bisa menyebabkan kelelahan serta menghambat proses pemulihan otot.

Tya menyarankan untuk segera mengonsumsi cairan setelah berolahraga. Cairan yang mengandung karbohidrat, seperti minuman isotonik, dapat membantu menggantikan elektrolit yang hilang dan mempercepat pemulihan.

“Sesaat setelah selesai olahraga, harus penuhi cairan dengan mengonsumsi karbohidrat cair seperti isotonik. Hal ini agar proses pemulihannya lebih maksimal,” kata Tya.


2. Konsumsi Protein untuk Pemulihan Otot

Protein dikenal sebagai nutrisi penting untuk memperbaiki dan membangun jaringan tubuh, termasuk otot. Bagi mereka yang mengalami DOMS, mengonsumsi protein dapat membantu mempercepat pemulihan otot yang mengalami kerusakan mikro akibat olahraga.

Menurut Tya, konsumsi protein sebaiknya tidak hanya dilakukan setelah berolahraga, tetapi juga menjadi bagian dari pola makan harian. Hal ini akan memastikan tubuh selalu memiliki nutrisi yang cukup untuk proses regenerasi otot.

“Untuk pemulihannya bisa difokuskan dengan konsumsi protein. Makanya, cairan, karbohidrat, dan protein itu perlu diperhatikan sepanjang waktu, bukan cuma pas selesai olahraga saja,” ujarnya.


3. Istirahat yang Cukup

Selain menjaga asupan nutrisi, tubuh membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk memperbaiki dirinya secara alami. Tya menekankan pentingnya tidur, yang merupakan waktu utama bagi tubuh untuk melakukan proses regenerasi dan pemulihan.

Jika mengalami DOMS, hindari memaksakan tubuh untuk kembali berolahraga intens sebelum otot benar-benar pulih. Memaksakan diri hanya akan meningkatkan risiko cedera dan memperparah kondisi otot.

“Selain makan protein, jangan lupa untuk diimbangi dengan istirahat yang cukup, karena tidur adalah proses pemulihan alami dari tubuh,” jelas Tya.


4. Perhatikan Pola Makan Harian

Asupan gizi harian yang seimbang menjadi kunci untuk menjaga tubuh tetap bugar dan mendukung pemulihan setelah olahraga. Tya merekomendasikan untuk memastikan setiap porsi makanan berat mengandung kombinasi gizi yang lengkap, seperti protein, karbohidrat, dan serat.

“Pastikan setiap makan berat, itu harus ada proteinnya minimal satu jenis, kalau mau lebih baik dua jenis. Jadi bisa digabungkan protein nabati dan hewani, lalu karbohidrat dan serat,” kata Tya.

Dengan mengatur pola makan yang sehat, tubuh akan lebih siap menghadapi aktivitas fisik dan proses pemulihan otot pun menjadi lebih cepat.


Pentingnya Menjaga Pola Hidup Sehat

DOMS memang wajar terjadi, tetapi bukan berarti tidak dapat diminimalkan. Dengan memenuhi kebutuhan cairan, mengonsumsi protein, memberikan tubuh istirahat yang cukup, serta menjaga pola makan yang seimbang, nyeri otot bisa lebih cepat teratasi. Selain itu, langkah-langkah ini juga membantu tubuh menjadi lebih bugar dan siap untuk aktivitas olahraga berikutnya.

Keseimbangan antara olahraga, asupan nutrisi, dan istirahat yang cukup tidak hanya akan mengurangi risiko DOMS, tetapi juga mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jadi, tidak perlu khawatir lagi dengan nyeri otot setelah olahraga. Dengan menerapkan tips di atas, kamu bisa terus beraktivitas tanpa hambatan!

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Perbedaan Gejala Hipertiroid dan Hipotiroid yang Perlu Anda Tahu

Perbedaan Gejala Hipertiroid dan Hipotiroid yang Perlu Anda Tahu

Gejala Hipertiroid Hipotiroid – Penyakit tiroid merupakan kondisi yang disebabkan oleh gangguan fungsi kelenjar tiroid, yakni kelenjar kecil berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di depan leher. Kelenjar ini memiliki peran penting dalam sistem endokrin tubuh karena menghasilkan hormon tiroid, seperti thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3), yang mengontrol metabolisme dan berbagai fungsi tubuh.

Tiroid yang sehat menghasilkan hormon dalam jumlah tepat untuk menjaga keseimbangan tubuh. Namun, gangguan pada tiroid bisa menyebabkan dua kondisi utama, yaitu hipotiroid (tiroid kurang aktif) dan hipertiroid (tiroid terlalu aktif). Keduanya memiliki gejala yang bertolak belakang, karena hipotiroid cenderung memperlambat metabolisme, sedangkan hipertiroid mempercepatnya.


Gejala Hipotiroid

Hipotiroid terjadi ketika kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon dalam jumlah yang cukup. Akibatnya, metabolisme tubuh melambat, dan gejalanya meliputi:

  • Denyut jantung lebih lambat dari normal.
  • Gampang merasa lelah meskipun tidak banyak beraktivitas.
  • Penambahan berat badan tanpa alasan yang jelas.
  • Sensitivitas terhadap suhu dingin.
  • Kulit kering dan rambut rontok.
  • Suasana hati yang cenderung turun atau depresi.
  • Siklus menstruasi yang sangat banyak atau tidak teratur.

Gejala Hipertiroid

Sebaliknya, hipertiroid disebabkan oleh produksi hormon tiroid yang berlebihan, sehingga metabolisme tubuh meningkat drastis. Gejala yang sering muncul meliputi:

  • Denyut jantung yang cepat atau tidak teratur.
  • Sulit tidur (insomnia).
  • Penurunan berat badan meski nafsu makan meningkat.
  • Sensitivitas terhadap suhu panas.
  • Kulit terlihat berkeringat dan lembap.
  • Mudah merasa gelisah atau mudah tersinggung.
  • Siklus haid terganggu, seperti menjadi jarang atau bahkan berhenti.

Kedua kondisi ini juga dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, yang dikenal sebagai gondok, namun lebih sering ditemukan pada kasus hipertiroid.


Diagnosis dan Pengobatan Gangguan Tiroid

Untuk menentukan jenis gangguan tiroid dan pengobatan yang tepat, diperlukan pemeriksaan menyeluruh. Dokter biasanya melakukan langkah-langkah berikut:

  1. Pemeriksaan Fisik: Meraba leher untuk mendeteksi pembesaran tiroid.
  2. Pemeriksaan Darah: Mengukur kadar hormon tiroid (T3, T4) dan thyroid-stimulating hormone (TSH).
  3. Pencitraan: Menggunakan ultrasonografi (USG) atau pemindaian lain untuk melihat kondisi kelenjar tiroid.

Menurut dr. Rochsismandoko, Sp.PD, dari Bethsaida Hospital, Tangerang, “Penting untuk memahami bahwa gangguan tiroid sering kali tidak menunjukkan gejala khusus, sehingga pemeriksaan dan deteksi dini menjadi sangat krusial. Dengan penanganan yang tepat, pasien dapat terhindar dari komplikasi serius.”

Pengobatan Hipotiroid

Pengobatan utama untuk hipotiroid adalah pemberian hormon tiroid sintetis berupa levothyroxine. Obat ini membantu menggantikan hormon yang tidak cukup diproduksi oleh tubuh.

Pengobatan Hipertiroid

Hipertiroid memiliki beberapa opsi pengobatan, antara lain:

  • Obat Anti-Tiroid: Menghentikan produksi hormon tiroid berlebih.
  • Terapi Radioaktif: Menghancurkan sel-sel tiroid yang terlalu aktif.
  • Operasi Tiroid: Mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar tiroid.

Pilihan Baru: Radiofrequency Ablation (RFA)

Bagi pasien yang enggan menjalani operasi, terdapat metode non-bedah terbaru bernama Radiofrequency Ablation (RFA). Prosedur ini menggunakan energi termal untuk merusak jaringan yang bermasalah pada kelenjar tiroid. Proses ini dilakukan dengan bantuan USG, memakan waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam, dan tidak meninggalkan luka bekas operasi.

Keunggulan RFA:

  • Tidak memerlukan sayatan besar.
  • Waktu pemulihan yang cepat.
  • Biaya relatif lebih terjangkau dibanding operasi.

Komplikasi Akibat Gangguan Tiroid yang Tidak Diobati

Gangguan tiroid yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti:

  • Gangguan Jantung: Termasuk aritmia dan stroke.
  • Gangguan Mood: Depresi atau kecemasan berat.
  • Gangguan Kesuburan: Dapat menyebabkan masalah kehamilan.
  • Osteoporosis: Tulang menjadi rapuh akibat metabolisme yang tidak seimbang.

Kesimpulan

Meski penyakit tiroid dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh, kondisi ini dapat dikelola dengan baik melalui diagnosis dini dan perawatan yang tepat. Baik hipotiroid maupun hipertiroid memerlukan perhatian medis yang serius untuk mencegah komplikasi jangka panjang. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Mengapa Anak Tetap Bosan di Kantor Meski Ada Mainan?

Mengapa Anak Tetap Bosan di Kantor Meski Ada Mainan?

Anak Tetap Bosan – Membawa anak ke tempat kerja adalah tantangan tersendiri bagi banyak orang tua, terutama jika si kecil cenderung mudah bosan. Salah satu langkah antisipatif yang sering dilakukan adalah membawa mainan favorit anak. Tujuannya tentu agar anak terhibur dan tidak merasa bosan, sehingga orang tua dapat fokus pada pekerjaan tanpa gangguan. Namun, meskipun sudah dibawakan mainan kesukaannya, anak tetap bisa merasa bosan. Mengapa hal ini terjadi?

Perbedaan Durasi Ketahanan Anak

Menurut psikolog Ivana Kamilie, M.Psi., rasa bosan pada anak sangat dipengaruhi oleh karakter dan kemampuan masing-masing anak dalam mempertahankan perhatian terhadap suatu aktivitas. Ada anak yang dapat memainkan mainan favoritnya hingga satu jam tanpa merasa bosan, tetapi ada juga yang hanya bisa bertahan selama 10 menit.

Memang ada anak yang hanya beta selama 10 menit, tapi ada anak yang beta selama satu jam sebelum bosan, papar Ivana kepada Kompas.com pada Jumat (22/11/2024).

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mempersiapkan lebih dari satu mainan sebagai variasi. Jika anak sudah bosan dengan satu mainan, mereka bisa beralih ke mainan lain yang tetap menarik perhatian mereka. Alternatif lainnya, selain membawa mainan, orang tua juga disarankan untuk membawa makanan favorit anak.

Pentingnya Kombinasi Mainan dan Makanan

Ivana menambahkan bahwa makanan sering kali menjadi elemen penting untuk menjaga mood anak. Belum tentu makanan yang tersedia di kantor cocok dengan selera anak. Oleh karena itu, membawa camilan kesukaan si kecil dapat menjadi strategi yang efektif untuk mengatasi kebosanan.

“Yang harus banyak dipersiapkan itu membawa mainan atau makanan. Harus menyiapkan makanan karena anak cepat lapar,” jelas Ivana.

Camilan kecil seperti buah potong, biskuit, atau jus bisa menjadi penyelamat ketika anak mulai menunjukkan tanda-tanda gelisah. Dengan kombinasi antara mainan dan makanan yang bervariasi, kemungkinan anak merasa nyaman di lingkungan kerja orang tuanya akan meningkat.

Faktor Lingkungan Kerja yang Membosankan

Lingkungan kerja pada dasarnya bukanlah tempat yang dirancang untuk anak-anak. Tidak adanya ruang bermain, suasana formal, serta minimnya aktivitas yang menarik perhatian anak membuat mereka cepat merasa bosan. Anak-anak secara alami membutuhkan stimulasi yang beragam dan aktivitas yang sesuai dengan usianya. Jika hanya duduk diam di meja kerja orang tua tanpa interaksi atau perubahan aktivitas, mereka akan kehilangan minat pada mainan yang dibawa.

termasuk Titip Anak di Daycare

Ivana menyarankan jika tempat kerja memiliki fasilitas penitipan anak atau tempat penitipan anak, orang tua sebaiknya memanfaatkan fasilitas tersebut. Daycare biasanya memiliki area bermain dan pengasuh yang mampu mengarahkan anak untuk melakukan berbagai aktivitas yang menarik.

“Jika anak merasa bosan dan tantrum, ditambah orang tua tidak mempersiapkan anak dengan baik, lingkungan kerja menjadi tidak kondusif. Kolega dan atasan bisa terganggu karena tidak bisa berkonsentrasi,” tutur Ivana.

Daycare memberikan suasana yang lebih cocok bagi anak karena di sana mereka dapat berinteraksi dengan anak-anak lain, bermain dengan aman, dan mendapatkan pengawasan yang baik. Selain itu, orang tua juga dapat bekerja dengan tenang tanpa terganggu oleh anak yang merasa tidak nyaman di tempat kerja.

Mengantisipasi Kebosanan Anak di Kantor

Jika tempat penitipan anak tidak tersedia, berikut adalah beberapa tips tambahan yang dapat membantu orang tua mengatasi rasa bosan anak saat berada di kantor:

  1. Bawa Aktivitas Beragam : Selain mainan, bawa juga alat gambar, buku cerita, atau permainan edukasi yang dapat membuat anak sibuk lebih lama.
  2. Ciptakan Zona Nyaman : Sediakan ruang kecil di area kerja yang nyaman untuk anak bermain, seperti membawa alas duduk atau bantal kecil.
  3. Berikan Waktu Istirahat : Luangkan waktu beberapa menit untuk berinteraksi dengan anak, misalnya menggambar bersama atau membaca cerita.
  4. Gunakan Teknologi Secara Bijak : Jika memungkinkan, unduh aplikasi atau video edukasi sebagai alternatif hiburan.
  5. Batasi Durasi di Kantor : Jika memungkinkan, batasi waktu anak berada di kantor. Anak yang terlalu lama berada di lingkungan yang tidak menarik akan lebih mudah bosan.

Kesimpulan

Membawa anak ke tempat kerja memerlukan persiapan ekstra dari orang tua untuk memastikan anak tetap nyaman dan tidak mengganggu lingkungan kerja. Meskipun membawa mainan adalah langkah awal yang baik, tidak semua anak dapat terhibur dalam waktu lama hanya dengan satu aktivitas. Menyediakan makanan, menyediakan aktivitas beragam, dan memanfaatkan fasilitas penitipan anak jika ada merupakan solusi yang lebih lengkap.

Dengan memahami kebutuhan anak dan melakukan persiapan yang matang, orang tua dapat menciptakan lingkungan kerja yang ramah lingkungan sekaligus memastikan anak tetap merasa nyaman selama berada di kantor.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

 

Penyakit Jantung: Beda Perkembangan pada Wanita dan Pria

Penyakit Jantung: Beda Perkembangan pada Wanita dan Pria

Penyakit Jantung Wanita dan Pria – Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia, baik pada pria maupun wanita. Namun, cara penyakit ini berkembang dan mempengaruhi tubuh pria dan wanita menunjukkan beberapa perbedaan yang signifikan. Perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor biologis, hormonal, dan bahkan sosial budaya. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan mendasar dan pentingnya memahami ciri-ciri khas penyakit jantung pada pria dan wanita.

Faktor Biologis: Kromosom dan Hormon

Perbedaan biologi utama antara pria dan wanita terletak pada kromosom dan hormon. Pria memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y, sementara wanita memiliki dua kromosom X. Perbedaan ini mempengaruhi banyak aspek fisiologi tubuh, termasuk respon tubuh terhadap penyakit jantung.

Wanita sebelum menopause cenderung memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah dibandingkan pria, berkat perlindungan dari hormon estrogen. Estrogen membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan mengurangi risiko pembentukan plak di arteri. Namun, setelah menopause, kadar estrogen menurun drastis, dan risiko penyakit jantung pada wanita meningkat secara signifikan, bahkan menyamai pria.

Selain itu, wanita penderita diabetes melitus memiliki risiko serangan jantung yang sama besarnya dengan pria, bahkan sebelum menopause. Diabetes juga dapat memperbaiki kondisi pembuluh darah yang sudah rentan pada wanita pascamenopause.

Gejala yang Berbeda

Salah satu perbedaan mencolok adalah gejala serangan jantung. Pria umumnya mengalami gejala klasik seperti nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan kiri. Sementara itu, wanita sering mengalami gejala yang lebih “halus” seperti:

  • Mual
  • Mendesak
  • Rasa tidak nyaman di rahang bawah atau punggung
  • Penyakit Ekstrem
  • Pingsan tanpa sebab yang jelas

Gejala yang tidak biasa ini sering menyebabkan wanita salah mengartikan serangan jantung sebagai gangguan pencernaan atau stres. Akibatnya, banyak wanita yang terlambat mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Bias dalam Diagnosis dan Penanganan

Sayangnya, ada bias gender dalam diagnosis dan penanganan penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa dokter lebih cenderung memberikan tes mendalam pada pria dengan gejala kardiovaskular dibandingkan wanita. Hal ini sering kali membuat wanita tidak mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat waktu.

Sebuah penelitian terhadap 3.000 pasien yang baru mengalami serangan jantung menemukan bahwa banyak wanita tidak menyadari bahwa gejala alami mereka adalah tanda serangan jantung. Terlebih lagi, banyak dari mereka yang tidak mengetahui bahwa penyakit jantung adalah penyebab utama kematian pada wanita.

Perbedaan Fisik dalam Penyakit Jantung

Secara fisik, penyakit jantung pada wanita dan pria juga berbeda, terutama dalam hal memagari plak di arteri. Pada pria, plak lebih sering menyebabkan penyumbatan total di arteri besar yang bisa diatasi dengan stent atau operasi bypass. Sebaliknya, pada wanita, penyakit jantung sering melibatkan pembuluh darah kecil (mikrovaskular), di mana aliran darah terhambat meskipun tidak ada penyumbatan total.

Pada wanita, kondisi ini sering disebut sebagai iskemia tanpa penyakit arteri koroner obstruktif (INOCA). Kondisi ini sulit didiagnosis dengan metode standar, seperti angiogram, sehingga memerlukan pendekatan yang lebih cermat.

Pilihan Pengobatan yang Berbeda

Perbedaan dalam jenis penyakit jantung ini mempengaruhi pilihan pengobatan. Pada pria, intervensi seperti pemasangan stent atau bypass arteri koroner sering menjadi solusi utama. Sementara pada wanita, pendekatan yang lebih fokus pada manajemen risiko, seperti pengendalian tekanan darah, kolesterol, dan peradangan, sering kali lebih efektif.

Selain itu, pada tahap awal serangan jantung, penanda biologi seperti troponin yang digunakan untuk mendeteksi kerusakan jantung sering kali lebih rendah pada wanita dibandingkan pria. Hal ini membuat wanita lebih rentan terhadap salah diagnosis atau keterlambatan penanganan.

Mitos dan Kurangnya Kesadaran

Mitos bahwa “wanita tidak rentan terhadap penyakit jantung” masih kuat di masyarakat. Banyak wanita berasumsi bahwa penyakit jantung hanya masalah pria. Akibatnya, mereka cenderung mengabaikan gejala awal dan baru mencari bantuan medis ketika kondisinya sudah parah.

Pentingnya Edukasi dan Pencegahan

Mengingat perbedaan ini, edukasi tentang penyakit jantung sangat penting, terutama bagi wanita. Wanita perlu menyadari bahwa penyakit jantung meningkat drastis setelah menopause dan bahwa gejala serangan jantung bisa berbeda dari pria.

Langkah pencegahan, seperti menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, mengelola stres, dan rutin memeriksakan kesehatan jantung, sangat penting bagi pria dan wanita. Selain itu, dokter juga perlu lebih peka terhadap perbedaan gejala dan memberikan perhatian yang sama kepada pasien pria maupun wanita.

Kesimpulan

Penyakit jantung memiliki banyak perbedaan dalam cara berkembang dan mempengaruhi tubuh pria dan wanita. Memahami perbedaan ini dapat membantu dalam pencegahan, diagnosis, dan pengobatan yang lebih efektif. Dengan kesadaran yang lebih tinggi dan pendekatan yang tepat, risiko kematian akibat penyakit jantung pada pria dan wanita dapat diminimalkan.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.