Badan Pengelola Indonesia Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) tengah melakukan langkah strategis untuk membenahi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Langkah ini diambil mengingat pentingnya perusahaan tersebut dalam industri baja nasional, yang memerlukan perhatian serius dan perbaikan menyeluruh.
Menurut Managing Director BPI Danantara, Rohan Hafas, kondisi KRAS menunjukkan bahwa perusahaan ini belum pernah mencatatkan keuntungan signifikan. Berbagai masalah operasional dan manajerial yang dihadapi KRAS menunjukkan adanya urgensi untuk melakukan efisiensi secara menyeluruh.
Rohan lebih lanjut menjelaskan bahwa Krakatau Steel memiliki potensi yang sangat besar dalam industri baja, didukung oleh fasilitas produksi yang lengkap dari hulu ke hilir. Namun, selama ini perusahaan ini tidak dapat mengelola potensi tersebut secara optimal.
Langkah Restrukturisasi yang Ditempuh oleh Danantara untuk KRAS
Untuk mendukung restrukturisasi KRAS, Danantara telah mengalokasikan pinjaman dana sebesar Rp 8,28 triliun. Dana ini direncanakan akan digunakan untuk modal kerja, yang menjadi bagian dari proses perbaikan dan penyelamatan perusahaan.
Seiring dengan rencana ini, KRAS juga mengajukan permohonan tambahan dana hingga mencapai US$ 500 juta. Dana tersebut diharapkan dapat membantu KRAS dalam memenuhi kebutuhan operasional dan melakukan penyelamatan restrukturisasi dalam jangka panjang.
Pembelian bahan baku, seperti slab baja dan produk turunan lainnya, menjadi prioritas untuk memastikan kelancaran operasi pabrik. Dengan bantuan ini, manajemen KRAS berharap dapat memulihkan kinerja finansial perusahaan secara bertahap.
Perbaikan yang Diperlukan untuk Meningkatkan Kinerja KRAS
Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria, menekankan pentingnya perbaikan menyeluruh di KRAS, termasuk manajemen dan model bisnis. Peninjauan yang komprehensif diharapkan dapat meningkatkan nilai kompetitif perusahaan dalam pasar baja yang semakin ketat.
Dony menyatakan bahwa KRAS perlu melakukan efisiensi operasional, dan saat ini, mereka sedang dalam proses untuk mereview keseluruhan struktur bisnisnya. Hal ini dilakukan agar KRAS dapat beroperasi lebih efektif dan efisien ke depannya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, saat ini KRAS menghadapi tantangan dalam pendanaan bahan baku. Upaya untuk mendapatkan pendanaan dengan suku bunga yang lebih rendah merupakan salah satu langkah penting dalam strategi restrukturisasi.
Proyeksi Kinerja Setelah Dukungan dari Danantara
Dengan adanya dukungan keuangan dari Danantara, KRAS diproyeksikan dapat meningkatkan EBITDA hingga mencapai US$ 31,9 juta. Ini menunjukkan bahwa restrukturisasi yang dijalankan akan memberikan efek positif terhadap kinerja finansial KRAS ke depannya.
Dukungan modal kerja dari Danantara diharapkan dapat memfasilitasi KRAS dalam memenuhi utang restrukturisasi. Melalui dukungan ini, diharapkan operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan efisien.
Dengan investasi yang tepat dan manajemen yang lebih baik, KRAS dapat bertransformasi menjadi salah satu pemimpin dalam industri baja nasional. Keseluruhan langkah ini tidak hanya mendukung kehidupan perusahaan, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan sektor industri secara keseluruhan.


