Pada 30 September 2025, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mengungkapkan kinerja keuangan terbaru di tengah berbagai tantangan yang dihadapi industri hasil tembakau nasional. Meski mengalami penurunan, Sampoerna tetap memegang posisi penting di pasar melalui strategi yang menjawab beragam kebutuhan konsumen dewasa.
Terbesar dari pangsa pasar tembakau, Sampoerna mencatatkan 30,9% dengan penjualan melebihi 59,4 miliar batang. Angka ini menunjukkan ketahanan dan daya saing perusahaan dalam menghadapi krisis yang mempengaruhi daya beli masyarakat.
Dari sisi finansial, perusahaan meraih penjualan bersih sebesar Rp83,7 triliun, meskipun angka ini turun 5,3% dari tahun lalu. Laba bersih yang tercatat juga mengalami penurunan menjadi Rp4,5 triliun, tetapi menunjukkan perbaikan dibandingkan semester pertama 2025.
Pendekatan Strategis untuk Mempertahankan Posisi Pasar di Sektor Tembakau
Di tengah perjalanan yang tak mudah, Sampoerna tetap fokus pada inovasi dan pengembangan produk. Dengan memperkenalkan portofolio yang menarik, termasuk varian produk tembakau dan non-tembakau, perusahaan berusaha memenuhi berbagai preferensi konsumen.
Inovasi ini terlihat dari produk seperti IQOS, VEEV, dan BONDS oleh IQOS, yang dirancang untuk memberikan pengalaman berbeda bagi pengguna. Keberhasilan produk dalam segmen bebas asap menunjukkan komitmen Sampoerna untuk terus beradaptasi dengan tren terkini.
Presiden Direktur Sampoerna menegaskan bahwa dukungan pemerintah sangat penting untuk menjaga keberlangsungan industri legal. Oleh karena itu, kebijakan serupa tarif cukai tahun ini dan mendatang dianggap krusial dalam mendukung keberlangsungan usahanya.
Inisiatif Pemberdayaan Ekonomi dan Dampaknya terhadap Masyarakat
Sampoerna telah berkontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional melalui berbagai inisiatif pemberdayaan. Sejak menjadi bagian dari grup internasional pada tahun 2005, Sampoerna berupaya untuk memperkuat basis operasionalnya di seluruh Indonesia.
Perusahaan ini menggandeng lebih dari 90.000 tenaga kerja serta bermitra dengan ribuan petani tembakau, menciptakan lapangan kerja dan menyuplai kebutuhan bahan baku. Sebagai hasilnya, aktivitas ekonomi Sampoerna memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat.
Riset terkini menunjukkan bahwa setiap Rp1.000 yang dihasilkan dapat berkontribusi hingga Rp1.700 nilai ekonomi. Hal ini mencerminkan pentingnya sampoerna dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang dilayaninya.
Komitmen terhadap Keberlanjutan dan Kemandirian Ekonomi Rakyat
Dengan berpegang pada prinsip keberlanjutan, Sampoerna menjalankan program-program yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat. Program Sampoerna Retail Community (SRC) telah sukses mendigitalisasi lebih dari 250.000 toko kelontong, meningkatkan daya saing para pelaku usaha lokal.
Melalui pelatihan kewirausahaan dan literasi keuangan, Sampoerna mendorong masyarakat untuk lebih mandiri. Inisiatif ini mencakup pemanfaatan teknologi untuk mendukung proses bisnis berbasis digital.
Program pelatihan yang dilaksanakan Sampoerna juga berfokus pada pengembangan keterampilan vokasional, membantu lebih dari 97.000 peserta. Dengan lebih dari 1.600 UMKM yang menerima pendampingan, perusahaan berupaya membantu mereka agar mampu bersaing di pasar, termasuk ekspor.
Dengan strategi multi-kategori dan komitmen terhadap inovasi, Sampoerna memposisikan diri bukan hanya sebagai pemimpin pasar tetapi juga sebagai mitra pembangunan ekonomi. Setiap langkah yang diambil mencerminkan dedikasi untuk berkontribusi kepada masyarakat, sambil tetap menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Keberhasilan Sampoerna dalam menavigasi berbagai tantangan membuktikan bahwa, dengan semangat dan pendekatan yang tepat, kemandirian ekonomi rakyat dapat diwujudkan bersamaan dengan kemajuan bisnis.
