Jakarta baru-baru ini menjadi sorotan terkait pertemuan penting yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam pertemuan tersebut, Presiden berdiskusi dengan beberapa anggota Kabinet Merah Putih mengenai stimulus ekonomi, termasuk evaluasi terkait penerapan Devisa Hasil Ekspor (DHE).
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa hadir dalam rapat tersebut dan menyatakan bahwa pemerintah masih meninjau kembali penerapan aturan ini. Dia juga menambahkan bahwa saat ini belum ada kepastian apakah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2025 mengenai DHE akan direvisi atau tidak.
Aturan ini mengharuskan eksportir dari berbagai sektor, kecuali migas, perkebunan, kehutanan, dan perikanan, untuk menempatkan 100% dari DHE mereka di sistem keuangan nasional selama 12 bulan. Tujuannya adalah untuk memperkuat cadangan devisa dan mendukung perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Pertemuan Strategis untuk Menganalisis DHE
Pertemuan yang berlangsung di kediaman Presiden merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengoptimalkan pengelolaan devisa. Para menteri yang hadir menekankan pentingnya evaluasi penerapan DHE agar dampaknya bisa lebih terlihat dalam meningkatkan cadangan devisa negara.
Purbaya Yudhi Sadewa menilai bahwa penerapan DHE sejauh ini belum mencapai hasil yang diinginkan. Meskipun aturan telah ditetapkan, dampak nyata terhadap jumlah cadangan devisa masih dipertanyakan.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi juga menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terkait penerapan DHE. Ia merujuk hasil yang belum memuaskan dan perlunya diskusi lebih lanjut untuk mencari solusi yang tepat.
Ketidakpastian dan Tantangan dalam Penerapan DHE
Purbaya mengakui ketidakpastian mengenai kemungkinan revisi aturan DHE. Dia menegaskan bahwa meskipun mengikuti rapat, dia belum mendapatkan gambaran yang jelas tentang keputusan yang akan diambil.
Dari sudut pandang pemerintah, penting untuk mendengarkan masukan dari semua pihak agar keputusan yang diambil bersifat komprehensif dan efektif. Klausul DHE yang diimplementasikan membutuhkan peninjauan berkelanjutan untuk menjawab tantangan yang ada.
Prasetyo Hadi juga menggarisbawahi bahwa saat ini masih ada beberapa kendala yang perlu diatasi. Proses pembelajaran terus-menerus diperlukan agar DHE dapat berfungsi dengan baik dalam mendukung ekonomi nasional.
Harapan dan Langkah ke Depan dalam Kebijakan Ekonomi
Pemerintah berencana untuk melanjutkan diskusi terkait DHE demi mencari jalan keluar terbaik. Harapannya adalah pengumuman terkait revisi atau penegasan kebijakan dapat disampaikan segera oleh Presiden Prabowo.
Para menteri berkomitmen untuk melakukan evaluasi secara berkala dan melibatkan para ahli di bidang ekonomi. Melalui pendekatan yang lebih inklusif, diharapkan DHE dapat berkontribusi lebih signifikan terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
Keseluruhan proses ini menunjukkan betapa pentingnya untuk terus menerus menganalisis kebijakan yang ada. Dengan begitu, Indonesia bisa merespons dinamika perekonomian global dan melakukan adaptasi yang lebih baik dalam mengelola devisa negara.