PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, melalui anak perusahaannya, PT BRI Manajemen Investasi, telah meluncurkan produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah (KIK EBA Syariah). Pencatatan ini adalah langkah signifikan dengan total nilai penerbitan mencapai Rp1,95 triliun, dan mendapatkan peringkat AAA dari Pefindo.
Produk ini tidak hanya menjadi yang pertama dalam sektor infrastruktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, tetapi juga menandakan pertumbuhan penting dalam investasi syariah di pasar modal. KIK EBA Syariah BRI-MI Jakarta Lingkar Barat Satu (BJLB1) merupakan tonggak baru dalam pengembangan investasi berprinsip syariah di Indonesia.
Dengan memunculkan minat pasar terhadap instrumen investasi alternatif yang berlandaskan prinsip syariah, produk ini memperkuat posisi BRI Group sebagai pendukung utama dalam pengembangan pasar modal syariah. Hal ini semakin menyoroti pentingnya peran pasar modal syariah dalam meningkatkan pembiayaan infrastruktur nasional.
Penandatanganan Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia
Acara pencatatan ini berlangsung di Main Hall Bursa Efek Indonesia pada Senin (10/11), dihadiri oleh berbagai perwakilan dan mitra strategis. Di antara mereka adalah PT Jakarta Lingkar Baratsatu yang bertindak sebagai Originator dan Maybank Indonesia sebagai Bank Kustodian.
Selain itu, PT Bank Rakyat Indonesia berperan sebagai Agen Penampungan, sedangkan BCA Sekuritas bertugas sebagai Penata Laksana. Keberadaan berbagai mitra ini menunjukkan kolaborasi yang kuat dalam mendukung peluncuran produk ini.
Direktur Utama BRI Manajemen Investasi, Tina Meilina, menegaskan bahwa pencatatan KIK EBA Syariah ini menandai momen penting bagi perusahaan. Menurutnya, langkah ini menunjukkan bahwa prinsip syariah dan nilai ekonomi dapat berjalan seiring dalam satu instrumen investasi yang kredibel.
Potensi Pembiayaan Berkelanjutan yang Inklusif
Pencatatan ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan instrumen keuangan syariah di Indonesia. Dengan potensi ekspansi yang besar, ini menjadi momentum krusial bagi BRI-MI untuk memperkuat ekosistem investasi syariah nasional.
Melalui pencatatan ini, BRI-MI menegaskan komitmennya untuk mendukung program pemerintah dalam menciptakan pembiayaan berkelanjutan. Inisiatif ini juga mencerminkan upaya untuk menciptakan layanan keuangan yang lebih inklusif dan etis.
Langkah-langkah yang diambil BRI-MI sejalan dengan strategi perusahaan induk dalam mengembangkan layanan keuangan terintegrasi. Hal ini penting untuk memperkuat sinergi antarentitas dalam Grup dan memperluas jangkauan layanan finansial yang ditawarkan kepada masyarakat.
Strategi Peningkatan Inklusi dan Literasi Keuangan
Wakil Direktur Utama BRI, Agus Noorsanto, menegaskan komitmen perusahaan untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan. Melalui sinergi antarperusahaan anak, BRI memperkuat posisinya sebagai entitas yang memberikan layanan keuangan secara menyeluruh.
Integrasi dan kolaborasi antar unit bisnis menjadi kunci untuk mencapai kinerja keuangan yang lebih baik. Hal ini terbukti dari kontribusi positif yang diberikan oleh berbagai entitas anak BRI kepada kinerja keseluruhan perusahaan.
Sampai akhir kuartal III-2025, total aset perusahaan anak BRI mengalami pertumbuhan signifikan. Pertumbuhan sebesar 15,0% year-on-year membuat total aset mencapai Rp244,5 triliun, menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan membawa dampak yang baik.
Dari sisi kinerja, laba bersih perusahaan anak BRI juga meningkat secara signifikan. Kenaikan sebesar 27,6% tahun-ke-tahun menjadikan laba bersih agresif berada di angka Rp8,2 triliun, mencerminkan efisiensi dan efektivitas operasional yang semakin baik.
Dengan kondisi ini, perusahaan anak BRI tidak hanya memberikan kontribusi aset yang signifikan, tetapi juga berkontribusi terhadap laba konsolidasi. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi dalam grup BRI semakin menghasilkan kinerja yang positif dan berkelanjutan.
