Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan yang signifikan di awal perdagangan hari ini. Meningkat sebanyak 1,06%, indeks ini berada pada level 8.174,47, sebuah angka yang menunjukkan optimisme di pasar saham.
Dalam sesi ini, tercatat 315 saham mengalami kenaikan, sementara 93 saham mengalami penurunan, dan 548 saham tidak bergerak. Nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp 704,8 miliar, melibatkan lebih dari 744,5 juta saham dalam 55.630 kali transaksi.
Pergerakan positif yang terlihat di pasar hari ini diharapkan akan berlanjut, didorong oleh sentimen internal yang mendukung. Investor nampak optimis bahwa sejumlah kebijakan pemerintah akan memberikan dampak positif bagi perekonomian.
Dampak Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Terhadap Investor
Bank Indonesia (BI) dijadwalkan akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21-22 Oktober 2025. Ini merupakan momen penting bagi investor, di mana mereka mengharapkan penjelasan lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga BI ke depan.
Setelah serangkaian pemangkasan suku bunga yang agresif, investor mencari petunjuk mengenai langkah kebijakan selanjutnya. Sebelumnya, BI telah menurunkan suku bunga hingga total 125 bps menjadi 4,75% pada September 2025.
Perry Warjiyo, Gubernur BI, menjelaskan bahwa pemangkasan suku bunga merupakan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Penurunan suku bunga Deposit Facility menjadi 3,75% bertujuan untuk mendorong peminjaman oleh bank dan meningkatkan likuiditas di pasar.
Pergerakan Pasar Asia Yang Menggembirakan Hari Ini
Pasar saham Asia menunjukkan tren yang positif, di mana sejumlah indeks mencatatkan kenaikan signifikan. Indeks Nikkei 225 di Jepang melonjak 3,37%, menutup hari pada level tertinggi baru di 49.185.
Selain itu, indeks Topix juga mengalami kenaikan sebesar 2,46%, berakhir pada angka 3.248,45 setelah pembentukan pemerintahan koalisi di Jepang. Kesepakatan antara Partai Demokratik Liberal dan Partai Restorasi Jepang memberikan dorongan baru bagi pasar.
Korea Selatan tidak kalah, dengan indeks Kospi naik 1,76% ke level 3.814,69. Pencapaian ini mencerminkan tren bullish yang berlanjut setelah beberapa hari berturut-turut mencapai rekor tertinggi.
Industri dan Reformasi Ekonomi Sebagai Penggerak Pertumbuhan
Reformasi ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah menjadi salah satu faktor penentu pertumbuhan di pasar. Kebijakan yang berpihak pada investasi dan pengembangan industri dianggap mampu meningkatkan daya tarik bagi investor domestik dan asing.
Dalam konteks ini, sektor-sektor strategis seperti infrastruktur dan teknologi menjadi fokus utama. Dengan adanya dukungan kebijakan yang kuat, diharapkan kontribusi sektor-sektor ini akan terbukti signifikansinya, mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik ke depannya.
Penguatan sektor industri juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, memberikan peluang bagi masyarakat. Hal ini pun akan berimbas positif terhadap daya beli masyarakat yang lebih tinggi, mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
