Jakarta, emiten baja pelat merah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) memberikan pernyataan mengenai lonjakan harga sahamnya yang terjadi dalam waktu belakangan ini. Kenaikan harga yang signifikan ini terjadi bersamaan dengan sejumlah kegiatan penting yang dilakukan perusahaan bersama lembaga pemerintah terkait.
Dalam sebuah keterbukaan informasi yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen KRAS mengungkapkan bahwa mereka telah melangsungkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI pada 29 September 2025. Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian dan disiarkan secara langsung di kanal YouTube resmi Komisi VII DPR RI.
Sejumlah isu strategis dibahas di dalam rapat tersebut, termasuk masalah impor baja dari China dan perlunya meningkatkan perlindungan terhadap produk baja yang dihasilkan secara domestik. Ini menunjukkan adanya perhatian serius dari pemerintah mengenai keberlangsungan industri baja di tanah air.
Tanggapan dari para anggota Komisi VII DPR RI sangat positif, di mana terdapat usulan untuk membentuk Panitia Khusus (PANSUS) yang akan berfokus pada tantangan yang dihadapi Krakatau Steel serta industri baja domestik secara lebih luas. Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan ada solusi yang lebih konkret untuk memecahkan masalah yang selama ini menghambat perkembangan industri baja di Indonesia.
KRAS juga mengungkapkan bahwa mereka telah menggelar RDP lain dengan Komisi VI DPR RI pada 30 September 2025 di Gedung DPR RI Jakarta. Rapat yang berlangsung ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Komisi VI DPR RI, dan anggota komisi tersebut merespons dengan baik paparan mengenai tantangan dan peluang yang ada dalam industri baja nasional.
Dalam harapan mereka, manajemen berharap agar Komisi VI DPR RI bisa merumuskan kebijakan yang mendukung kebangkitan Krakatau Steel sebagai salah satu pilar utama industri nasional. Dukungan regulasi yang kuat diharapkan dapat menjadi langkah yang konkret untuk memperkuat daya saing industri baja Indonesia di kancah global.
Kenaikan Harga Saham KRAS dan Faktor Pendukungnya
Seiring berjalannya waktu, saham KRAS mengalami kenaikan yang cukup signifikan, mencapai 4.42% menjadi Rp378 pada pukul 14.23 WIB baru-baru ini. Naiknya harga saham ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan di masa depan, terutama setelah hasil rapat dengan DPR.
Selama sebulan terakhir, harga saham KRAS melonjak hingga 28.57%, dan jika dilihat dari tahun ke tahun, peningkatan ini mencapai 256.60%. Angka-angka ini menunjukkan bahwa investor semakin optimis dengan strategi dan rencana yang diterapkan oleh manajemen perusahaan.
Namun, manajemen KRAS juga mencatat adanya pemberitaan mengenai upaya penyelamatan oleh pihak ketiga. Danantara Indonesia, yang diwakili oleh Chief Operating Officer (COO) Dony Oskaria, menjelaskan bahwa mereka akan melakukan langkah-langkah penyelamatan dalam waktu dekat untuk memastikan kelangsungan operasional KRAS.
Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan investor mengenai ketahanan dan stabilitas perusahaan dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. Meskipun demikian, manajemen KRAS menegaskan mereka tidak memiliki informasi mengenai fakta material yang dapat memengaruhi harga saham perusahaan.
Untuk lebih meningkatkan transparansi, KRAS mengumumkan bahwa mereka akan menggelar public expose tahunan dalam waktu dekat. Ini diharapkan bisa memberikan informasi lebih terperinci tentang jalannya perusahaan dan strategi yang akan diambil ke depannya.
Perlunya Strategi Bersama untuk Menghadapi Tantangan
Berdasarkan isu yang diangkat dalam rapat, jelas bahwa tantangan yang dihadapi industri baja domestik sangat kompleks. Permasalahan impor baja dari negara lain menjadi salah satu titik fokus karena berpengaruh langsung terhadap daya saing produk lokal.
Pemerintah menjadi salah satu pihak yang diharapkan dapat memberikan dukungan melalui kebijakan perlindungan yang lebih baik terhadap industri dalam negeri. Kebijakan ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan industri baja lokal serta mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.
Dengan adanya masukan dari DPR, terdapat peluang bagi Krakatau Steel untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas produk. Upaya ini tidak hanya akan membantu perusahaan bertahan, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional secara keseluruhan.
Ke depan, penting bahwa semua pihak, baik dari sektor swasta maupun pemerintah, bisa bersinergi dalam menciptakan ekosistem industri yang lebih sehat. Selain itu, dukungan dari masyarakat dan stakeholder lainnya juga menjadi kunci dalam menjaga keberlangsungan industri baja nasional.
Menghadapi tantangan ke depan, Krakatau Steel perlu fokus pada strategi yang berkelanjutan. Inovasi dalam produksi dan peningkatan efisiensi harus menjadi prioritas untuk dapat bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif.
Konsolidasi dan Inovasi di Tengah Perubahan Pasar
Salah satu langkah yang perlu diambil oleh KRAS adalah melakukan konsolidasi di dalam perusahaan. Dengan membentuk aliansi strategis dan menggandeng pihak-pihak terkait, diharapkan akan tercipta efisiensi yang lebih baik dalam proses produksi.
Aplikasi teknologi terkini dalam proses produksi juga dapat menjadi salah satu fokus utama dalam inovasi. Dengan memanfaatkan teknologi modern, KRAS bisa meningkatkan kapasitas produksinya sekaligus mempertahankan kualitas yang baik.
Pembenahan sistem manajemen dan operasional internal juga tidak kalah penting. Dengan membangun tim yang kompeten dan berpengalaman, efek positif pada kinerja perusahaan dapat dirasakan lebih cepat.
Strategi diversifikasi produk juga harus dipertimbangkan. Dengan memperkenalkan produk baru yang sesuai dengan permintaan pasar, KRAS bisa memperluas cakupan pasarnya dan mengurangi risiko yang mungkin timbul dari ketergantungan pada satu jenis produk tertentu.
Secara keseluruhan, meskipun tantangan yang dihadapi cukup signifikan, dengan langkah-langkah yang tepat dan kolaborasi dari berbagai stakeholders, Krakatau Steel memiliki potensi untuk bangkit dan menjadi pemain kunci di industri baja nasional.
