Pada kuartal ketiga tahun 2025, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) mencatat pencapaian yang luar biasa dengan laba bersih setelah pajak yang mencapai US$ 1,65 miliar. Ini merupakan lonjakan signifikan sebesar 2.950% dibandingkan dengan kerugian yang dialami pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu US$ 58,5 juta.
Selain laba bersih yang menggembirakan, total pendapatan bersih perusahaan juga mengalami peningkatan yang begitu pesat. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, TPIA meraih pendapatan bersih yang melonjak lebih dari empat kali lipat menjadi US$ 5,1 miliar, menunjukkan pertumbuhan yang begitu signifikan dalam pendapatan mereka.
Pendapatan yang dihasilkan oleh segmen kimia berkontribusi besar terhadap angka tersebut. Dengan total US$ 2,7 miliar, pendapatan dari sektor ini mengalami kenaikan 132,8% year on year (yoy) yang mencerminkan kinerja kuat perusahaan di tengah tantangan pasar.
Analisis Terperinci atas Sumber Pendapatan TPIA
Berdasarkan laporan perusahaan, rincian lebih lanjut menunjukkan bahwa sektor kilang juga mencatat peningkatan yang menggembirakan. Pendapatan dari lini kilang meningkat 100% yoy menjadi US$ 2,31 miliar pada kuartal III-2025, menunjukkan optimisme di sektor energi dan pengolahan.
Secara keseluruhan, sektor infrastruktur TPIA menyumbangkan sekitar US$ 98,9 juta untuk pendapatan. Meskipun kontribusinya lebih kecil dibandingkan dengan sektor lainnya, investasi yang dilakukan menunjukkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan di masa depan.
Arus kas dari aktivitas operasi perusahaan tercatat sebesar US$ 75,3 juta. Dengan pengeluaran belanja modal yang mencapai US$ 355,5 juta, TPIA menunjukkan komitmennya untuk berinvestasi dalam proyek-proyek strategis untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Peningkatan Aset dan Liabilitas Perusahaan
Aset total perusahaan hampir mencapai US$ 11 miliar, sebuah peningkatan signifikan sebesar 93,7% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa TPIA semakin solid dan memiliki pijakan yang kuat di pasar.
Namun, mereka juga menghadapi peningkatan liabilitas, yang tercatat sebesar US$ 6 miliar, naik 120% dari akhir tahun lalu. Jumlah ekuitas perusahaan pun mengalami kenaikan, mencapai US$ 5 miliar, meningkat 69,3% dari periode yang sama tahun lalu.
Menariknya, peningkatan ini tidak hanya didorong oleh laba, tetapi juga dari investasi dan ekspansi yang dilakukan perusahaan di berbagai sektor. Hal ini menunjukkan proyeksi positif untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang.
Strategi Ekspansi dan Inovasi TPIA
Chandra Asri juga memperkuat posisinya di sektor energi melalui akuisisi jaringan ritel SPBU Esso dari ExxonMobil di Singapura. Langkah strategis ini diambil untuk memperluas cakupan bisnis perusahaan dan meningkatkan kehadirannya di pasar regional.
Di sisi lain, di sektor kimia, TPIA sedang membangun pabrik Chlor-Alkali dan Ethylene Dichloride (CA-EDC) di Cilegon dengan progres yang kini telah mencapai 33%. Pabrik ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor dan berpotensi menghemat biaya hingga Rp10 triliun per tahun.
Selain itu, melalui anak usaha PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), perusahaan terus memperkuat sektor infrastruktur. Ini terlihat dari penambahan dua kapal kimia dan 20 truk baru, sekaligus memperluas portofolio energi surya menjadi 11 MWp setelah pelaksanaan IPO.
